Menkeu Hong Kong: ”Satu Negara, Dua Sistem” Jadi Keuntungan Kami
Menteri Keuangan Hong Kong Paul Chan secara terbuka mengakui formula ”satu negara, dua sistem” menjadi keunggulan Hong Kong dibandingkan dengan daerah lain di China. Hong Kong akan sulit disaingi, bahkan, oleh Shenzhen yang disokong Beijing untuk menjadi lebih besar.
Oleh
KRIS MADA, DARI HONG KONG
·2 menit baca
HONG KONG, KOMPAS — Menteri Keuangan Hong Kong Paul Chan secara terbuka mengakui formula ”satu negara, dua sistem” menjadi keunggulan Hong Kong dibandingkan dengan daerah lain di China. Hong Kong akan sulit disaingi, bahkan, oleh Shenzhen yang disokong Beijing untuk menjadi lebih besar.
Chan mengatakan, tidak khawatir dengan rencana Beijing mengembangkan Shenzhen, wilayah yang berbatasan langsung dengan Hong Kong. Hong Kong memiliki banyak keunggulan yang sulit disaingi daerah lain di China, termasuk Shenzhen.
”Tergantung pada kami untuk memanfaatkan keunggulan itu,” ujarnya dalam bincang-bincang yang disiarkan RTHK, lembaga penyiaran radio dan televisi lokal di Hong Kong, Rabu (21/8/2019).
Hong Kong sejak lama menjadi salah satu titik hubung sistem keuangan global. Belum ada daerah lain di China yang bisa menjalankan peran seperti Hong Kong.
”Sebagai pusat keuangan global, Hong Kong punya beberapa keunggulan. Pertama, satu negara, dua sistem. Kedua, sistem hukum dan kehakiman yang independen. Ketiga, kepercayaan internasional pada Hong Kong,” kata Chan.
Kepercayaan internasional menjadi alasan mengapa Hong Kong selama puluhan tahun mampu menjadi titik hubung keuangan global. Perusahaan-perusahaan China menggaet akuntan dan penasihat keuangan di Hong Kong jika akan berhubungan dengan komunitas internasional. Mereka tidak menggunakan akuntan dan penasihat keuangan di Shanghai yang telah berkembang menjadi salah satu pusat keuangan China.
Perusahaan-perusahaan China menggaet akuntan dan penasihat keuangan di Hong Kong jika akan berhubungan dengan komunitas internasional.
Sementara formula ”satu negara, dua sistem” adalah janji China kepada Inggris kala menerima penyerahan kembali Hong Kong pada 1997. Beijing berjanji, Hong Kong bisa menerapkan sistem berbeda dengan daerah lain di China. Hak itu berlaku hingga setidaknya tahun 2047.
Bagi komunitas internasional, sistem yang berlaku di China—termasuk Shenzhen yang baru diumumkan akan dikembangkan menjadi lebih besar daripada Hong Kong—tidak sepenuhnya dipercaya. Shenzhen menerapkan peraturan seperti laiknya wilayah lain di China.
Kini, ada banyak perbedaan antara Shenzhen dan Hong Kong. Shenzhen disebut sebagai provinsi, Hong Kong dikenal sebagai wilayah administrasi khusus (SAR). Shenzhen memakai yuan atau renminbi yang diterbitkan bank sentral China. Adapun Hong Kong menggunakan dollar yang diterbitkan beberapa bank, seperti bank sentral China dan HSBC.
Shenzhen dan daerah lain dipimpin gubernur, sedangkan Hong Kong dipimpin oleh pemimpin eksekutif yang kini dijabat Carrie Lam. Memang, pemimpin eksekutif Hong Kong tidak dipilih langsung oleh seluruh warga. Pejabat itu dipilih oleh komite yang terdiri dari 1.200 perwakilan warga. Warga bisa masuk komite itu jika dipilih oleh komunitas masing-masing. Mereka termasuk keseluruhan dari 70 anggota parlemen Hong Kong dan 36 anggota parlemen China.