NUSA DUA, KOMPAS —Muhaimin Iskandar kembali dipilih sebagai ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa periode 2019-2024. Melalui proses aklamasi, Selasa (20/8/2019) malam, seluruh pengurus wilayah menerima laporan pertanggungjawaban Muhaimin dan memintanya untuk kembali ditetapkan sebagai ketua umum.
Permintaan dan penetapan Muhaimin sebagai ketua umum PKB itu berlangsung dalam forum rapat pleno pandangan umum pengurus wilayah terhadap laporan pertanggungjawaban kepengurusan PKB sebelumnya. Dengan demikian, agenda muktamar pada Rabu dilanjutkan dengan rapat-rapat komisi serta penutupan oleh wakil presiden terpilih Ma’ruf Amin.
Sementara itu, Muhaimin di sela-sela pembukaan Muktamar Kelima PKB menyatakan partainya siap mengisi jabatan di kabinet Joko Widodo-Ma’ruf Amin meski ditegaskan juga bahwa mereka tidak mengincar pos-pos kementerian tertentu. Asumsi soal kementerian-kementerian tertentu itu muncul terkait dengan tiga agenda strategis PKB, yakni bidang pendidikan, ekonomi kerakyatan, dan dakwah, sebagai fokus partai ke depan.
Muhaimin mengatakan, program partai lima tahun ke depan akan disinkronisasikan lewat wakil PKB di DPR dan di eksekutif melalui menteri-menteri dari PKB. PKB juga akan menyiapkan kader terbaik jika diminta Presiden Joko Widodo. ”Tiga peran ini dijalankan dalam konsentrasi untuk peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat,” kata Muhaimin.
Ia menampik anggapan partainya mengincar pos-pos kementerian terkait dengan ketiga agenda strategis dimaksud. Sebagaimana diketahui, ketiga agenda strategis itu ranah beberapa kementerian, antara lain Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, serta Kementerian Agama.
”Tiga agenda strategis PKB itu tidak terpatok pada satu atau dua portofolio kementerian, tetapi semua sektor. Semuanya masuk rangkaian agenda strategis kami,” ujarnya.
Rekomendasi
Hal senada disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal PKB Jazilul Fawaid. Ketiga agenda strategis itu tantangan faktual masa kini yang perlu diperhatikan, khususnya untuk menggarap konstituen PKB yang basis utamanya di perdesaan. Ditegaskan pula, agenda strategis itu tak berkaitan dengan pos kementerian incaran PKB. ”Itu sebenarnya kebutuhan konstituen, karena secara kualitas pendidikan, konstituen PKB belum bagus. Demikian juga penguatan persatuan dan melawan radikalisme, itu tantangan besar,” katanya.
Muktamar PKB kemarin dibuka Presiden Joko Widodo. Hadir sejumlah tokoh politik, seperti Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang didampingi putranya, Prananda Prabowo, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
Sebelum Muktamar PKB dibuka, para ulama berkumpul dalam forum Musyawarah Nasional Alim Ulama guna mendeklarasikan Piagam Bali, berisi rekomendasi ulama untuk PKB agar kehadirannya semakin relevan bagi publik. Anggota Dewan Syuro PKB Maman Imanulhaq mengatakan, PKB ingin mencari strategi tepat agar partai bisa menyentuh masyarakat, tak hanya relevan lima tahun sekali. (AGE/FAI/LAS)