Festival musik Synchronize akan diselenggarakan pada Oktober 2019 dengan mengusung tema ramah lingkungan. Pesan tema ini adalah mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan selama festival.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Festival musik Synchronize akan diselenggarakan pada Oktober 2019 dengan mengusung tema ramah lingkungan. Pesan tema ini adalah mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan selama festival.
Festival Director Synchronize Fest 2019 David Karto mengatakan, penyelenggaraan festival musik menjadi salah satu penyumbang sampah. Menurut dia, festival yang diadakan selama tiga hari bisa menghasilkan 1,7-2 ton sampah.
”Sejumlah festival di luar negeri sudah sadar akan hal ini. Walaupun belum 100 persen bisa mengurangi sampah, setidaknya kami ingin memulai gerakan ini,” kata David, di Jakarta, Rabu (21/8/2019).
Synchronize Fest akan diadakan pada 4-6 Oktober 2019 di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta. Tema yang diusung ialah ”Memanusiakan Alam, Mengalamikan Manusia”.
David mengatakan, gerakan ramah lingkungan tersebut dilakukan dengan empat langkah. Salah satu langkah itu ialah meminta para pengunjung membawa botol minum pribadi. Pihak penyelenggara juga menyediakan stasiun pengisian air minum (water refill station) untuk pengunjung.
Panitia juga akan menyediakan tempat terpisah untuk sampah organik dan non-organik. Panitia juga akan mengeliminasi penggunaan kotak makanan sekali pakai.
”Kami juga mendorong teman-teman untuk datang ke Synchronize dengan transportasi umum atau sepeda. Dengan cara-cara ini, kami pikir ada gebrakan baru untuk penyelenggaraan festival tahun ini,” kata David.
Musisi baru
Selain menyiapkan tema baru, festival musik tahunan ini juga akan menampilkan sejumlah musisi baru yang belum pernah tampil di Synchronize, antara lain Nidji dan Superglad. Tercatat ada 129 musisi dari beragam genre yang akan meramaikan acara ini.
Program Director Synchronize Fest 2019 Kiki Ucup mengatakan, jumlah musisi tahun ini lebih banyak dibandingkan dengan tahun lalu yang berjumlah 118 musisi. Penambahan jumlah tersebut dinilai sebagai cara untuk mewadahi lebih banyak musisi di festival ini.
”Obyektif tahun ini adalah menampilkan sesuatu yang tidak terprediksi. Kami juga mencoba menangkap (lanskap) industri musik di Indonesia,” kata Kiki.
Menurut dia, salah satu penampilan yang layak diantisipasi ialah kolaborasi karya almarhum Chrisye dan Erwin Gutawa.
Selain itu, ada pula penampilan Six Strings bersama gitaris Jopie Item. Six Strings terdiri dari lima gitaris Indonesia, yakni Tohpati, Dewa Budjana, Baron, Baim, dan Eross Candra.