Pemerintah Kota Bekasi kembali mengoperasikan 20 bus Transpatriot untuk melayani penumpang di dua rute baru di Kota Bekasi, Kamis (22/8/2019). Penambahan bus itu merupakan bagian dari upaya pemerintah membenahi transportasi massal di Kota Bekasi.
Oleh
Stefanus Ato
·2 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Pemerintah Kota Bekasi kembali mengoperasikan 20 unit armada bus Transpatriot untuk melayani penumpang di dua rute baru di Kota Bekasi pada Kamis (22/8/2019). Penambahan armada itu merupakan bagian dari upaya pemerintah membenahi transportasi massal di Kota Bekasi.
Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, penggunaan kendaraan pribadi di Kota Bekasi saat ini tergolong tinggi. Hal itu dibuktikan dengan pemasukan dari pajak kendaraan bermotor yang mencapai Rp 2 triliun per tahun.
”Jadi, kami mengubah mindset warga bahwa naik transportasi umum itu keren. Kota Bekasi terus berkembang sehingga transportasi publiknya harus mulai diperhatikan,” ujar Tri, Kamis, di Kota Bekasi.
Tri menyebutkan, penambahan bus itu merupakan langkah pemerintah membenahi transportasi publik di Kota Bekasi. Tujuannya, agar saat rencana induk transportasi makro Kota Bekasi dikaji pada tahun 2020, rute-rute tempat beroperasinya bus Transpatriot masuk integrasi rencana induk makro sistem transportasi publik.
”Sejauh ini, Kota Bekasi belum punya rencana induk sistem transportasi makro. Semua masih bersifat parsial,” ucapnya.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Cucu Mulyana menambahkan, pengoperasian 20 bus Transpatriot ini sejalan dengan kebijakan Kementerian Perhubungan dalam mendorong masyarakat beralih ke moda transportasi publik.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Bekasi perlu membenahi sarana pendukung, seperti shelter dan terminal bus, agar masyarakat nyaman menggunakan bus Transpatriot.
”Angkutan transportasi massal akan mendatangkan efisiensi dan efektivitas (waktu dan biaya). Untuk itu, sarana dan prasarana transportasi harus dibenahi,” katanya.
Dengan penambaham 20 unit itu, saat ini sudah ada 29 bus Transpatriot yang beroperasi di Kota Bekasi. Adapun 20 bus Transpatriot yang baru beroperasi itu akan melayani penumpang pada rute Vida Bantargebang-Summarecon dan rute Wisma Asri-Sumber Arta.
Sementara itu, sembilan bus Transpatriot yang beroperasi sejak November 2018 selama ini melayani penumpang pada rute Terminal Bekasi-Harapan Indah.
Gratis
Direktur Perusahaan Daerah Mitra Patriot Tubagus Hendra Suherman, selaku pihak operator bus Transpatriot, mengatakan, selama tahap awal, tarif bus Transpatriot digratiskan. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari sosialisasi agar masyarakat tertarik menggunakan Transpatriot.
Besaran tarif yang akan diberlakukan masih dibahas bersama antara pengelola dan Dinas Perhubungan Kota Bekasi. Menurut rencana, tarif yang diberlakukan menggunakan sistem batas atas dan batas bawah, dengan kisaran harga Rp 5.000-Rp 7.000 per orang.
”Tarifnya lebih tinggi karena bus-bus ini tanpa subsidi. Kalau yang sembilan itu karena ada subsidi, jadi lebih murah, hanya Rp 4.000 per orang,” ucapnya.