Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menegaskan kepada aparat untuk menangkap para pembakar lahan. Ia yakin, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Indonesia karena ada unsur kesengajaan.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menegaskan kepada aparat penegak hukum untuk menangkap para pembakar lahan. Ia meyakini, kebakaran hutan dan lahan di Indonesia terjadi karena ada unsur kesengajaan.
Hal itu disampaikan Wiranto dalam kunjungannya ke Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat (23/8/2019). Selain Wiranto, hadir pula Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo, Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead, dan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran.
”Kalau para petani ladang sudah sadar berarti yang bakar bukan petani. Kita cari, kita tangkap, kita hukum. Itu jelas orang jahat yang perbuatannya hanya ingin membuat keadaan tidak tenteram,” ungkap Wiranto.
Akan dibuat operasi khusus untuk menangkap oknum-oknum yang sengaja membakar lahan. Penegakan hukum juga merupakan bagian dari proses pencegahan. (Wiranto)
Wiranto menegaskan, pihaknya akan membuat operasi khusus untuk menangkap oknum-oknum yang sengaja membakar lahan. Menurut dia, penegakan hukum juga merupakan bagian dari proses pencegahan.
”Saya melihat sepanjang jalan di sini, ladang-ladang terbakar, pasti dibakar. Saya tugaskan pihak kepolisian dan TNI mencari orang-orang itu,” ungkap Wiranto.
Kebakaran di Kota Palangkaraya dan beberapa kabupaten lainnya di Kalteng terjadi sejak awal Juli. Data Pusat Pengendalian dan Operasi Penanggulangan Bencana Provinsi Kalteng menunjukkan, lahan yang terbakar mencapai 2.522,12 hektar dengan 660 kali kejadian kebakaran selama Agustus.
Pada saat menerima kunjungan tersebut, Sugianto Sabran mengungkapkan, pihaknya berkomitmen menindak tegas pelaku pembakar, baik perorangan maupun korporasi. Pasalnya, kebakaran membuat kualitas udara jauh lebih buruk dan mengganggu aktivitas masyarakat dan pemerintah.
”Untung saja Tuhan masih sayang sama Kalteng, dikasih hujan meskipun BMKG memprediksi tidak ada hujan,” kata Sugianto.
Saat ini, lanjut Sugianto, jumlah titik api mulai menurun dan asap pun kian tipis. Hal itu membuat kualitas udara jauh lebih baik dari beberapa waktu lalu pada Juli dan awal Agustus.
Dalam kunjungan itu, Wiranto juga menyaksikan proses pemadaman di Jalan Ir Soekarno, Palangkaraya. Di lokasi ini, lahan sudah terbakar hampir dua bulan. Hal itu disebabkan kedalaman gambut 3-4 meter.
Komandan Resort Militer 102 Panjun-Panjung Kolonel Arm Saiful Rizal yang juga menjabat Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Karhutla Provinsi Kalteng menjelaskan, kebakaran berdampak pada kasus ISPA yang tercatat mencapai 2.099 kasus di seluruh Kalteng. Adapun di Rumah Sakit Umum Daerah Doris Sylvanus terdapat 41 kasus ISPA rawat jalan dan enam orang rawat inap.
”Saat ini kualitas udara sudah aman dan sehat, memang pernah mencapai tingkat berbahaya beberapa waktu lalu,” kata Saiful dalam laporannya di Bandar Udara Tjilik Riwut ruang VIP.