LIVERPOOL, JUMAT — Jika boleh memilih, Manajer Arsenal Unai Emery mengaku enggan bertemu Liverpool FC. Runner-up Liga Inggris musim lalu itu acap kali menghadirkan derita bagi timnya, salah satunya saat digilas 1-5 di Stadion Anfield, Desember 2018. Kedua tim itu kembali bertemu pada Sabtu (24/8/2019) malam di Anfield.
Tuan rumah Liverpool punya rekor menawan menyambut laga ini. ”The Reds” tidak pernah kalah dalam delapan pertemuan terakhir kontra Arsenal. Tiga duel terakhir di Anfield bahkan selalu dimenangi Liverpool dengan kemenangan telak. Tak hanya itu, Liverpool juga tengah berapi-api. Mereka mengemas poin sempurna di 11 laga terakhirnya di Liga Inggris.
”Kami ingin selama-lamanya tidak bertemu Liverpool. Kami memilih tidak bertemu mereka, jika diperbolehkan,” ujar Emery berseloroh, seperti dikutip Sky Sports.
Namun, dalam hati kecilnya, Emery bersemangat menatap laga pekan ketiga di Liga Inggris itu. Kali ini mereka merasa punya amunisi cukup untuk merusak kesempurnaan ”The Reds” di Anfield. Di stadion itu, Liverpool tidak pernah kalah di 41 laga terakhirnya, yaitu sejak April 2017. ”Melawan mereka adalah tantangan dan ujian untuk menunjukkan seberapa besar kemampuan kami saat ini,” ungkap Emery.
Arsenal datang ke Anfield dengan kepercayaan diri tinggi. Untuk kali pertama dalam satu dekade terakhir, mereka mengemas poin sempurna di dua pekan pembuka Liga Inggris. Kesempurnaan itu kebetulan hanya bisa disamai Liverpool, pemuncak klasemen Liga Inggris saat ini, yang juga mengemas enam poin dari dua laga awal musim 2019-2020.
Hadirnya para pemain baru, seperti penyerang Nicolas Pepe, gelandang Dani Ceballos, dan bek David Luiz, menambah optimisme Arsenal untuk kembali bersaing di papan atas Liga Inggris musim ini. Ceballos, misalnya, menyetel cepat dengan Arsenal. Ia menjadi inspirator ”The Gunners” saat mengalahkan Burnley, 2-1, di Stadion Emirates, pekan lalu.
Adapun Pepe beradaptasi lebih lambat. Namun, Emery optimistis pemain termahal ”The Gunners” sepanjang sejarah itu bisa segera menemukan permainan terbaiknya.
Emery agaknya bakal memainkan penyerang sayap itu sebagai pemain mula di Anfield bersama Alexandre Lacazette dan Pierre-Emerick Aubameyang. Trisula baru Arsenal ini bisa menjadi ancaman bagi pertahanan ”The Reds” yang tengah rapuh.
Menurut Aubameyang, trisula timnya punya potensi menyaingi ketajaman trio ”maut” Liverpool, yaitu Mohamed Salah, Roberto Firmino, dan Sadio Mane. ”Saya melihat banyak kesamaan. Pepe dan saya sama cepatnya seperti Mane dan Salah. Adapun Laca (Lacazette) bisa menahan bola dan sungguh bagus dengan kaki-kakinya seperti halnya Firmino. Ya, saya rasa kami bisa cukup menyamai mereka,” tuturnya.
Kami ingin mengulang penampilan bagus seperti musim lalu.
Jamie Carragher, mantan bek Liverpool, menilai, kecepatan para penyerang Arsenal seperti Pepe dan Aubameyang berpotensi menjadi masalah bagi pertahanan ”The Reds”, apalagi bekas timnya itu belum bisa diperkuat kiper Alisson Becker. Pertahanan Liverpool musim ini tidak sesolid dan setangguh musim lalu. Gawang mereka kebobolan 16 gol di sembilan laga terakhirnya.
Meskipun demikian, Arsenal sama rapuhnya terlepas mereka kedatangan Luiz, bek berpengalaman dari Chelsea. ”Fase awal laga ini sangatlah krusial. Jika mampu bertahan 20-25 menit awal tanpa kebobolan, mereka (Arsenal) punya peluang (meraih poin),” ujar Charlie Nicholas, mantan pemain Arsenal, kepada Metro.co.uk.
Bek sayap Liverpool, Trent Alexander-Arnold, berkata, Arsenal merupakan salah satu ujian serius timnya dalam mengejar trofi Liga Inggris musim ini. ”Laga ini adalah ujian yang berbeda dari laga-laga sebelumnya. Namun, kami telah bersiap seminggu penuh menghadapi laga ini. Kami ingin mengulang penampilan bagus seperti musim lalu,” ujarnya. (AFP)