Korban sempat dirawat intensif di rumah sakit di Jambi. Di Palangkaraya, Menteri Polhukam menyerukan penangkapan terhadap pembakar.
JAKARTA, KOMPAS Kebakaran hutan yang masif di Sumatera merenggut korban. Petugas Manggala Agni Daerah Operasi Muara Bulian, Kabupaten Batanghari, Jambi, Asmara (39), meninggal, Jumat (23/8/2019), tertimpa pohon tumbang di lokasi kebakaran hutan. Korban sempat dirawat intensif di rumah sakit dengan luka parah.
Asmara ditugaskan bersama timnya memadamkan kebakaran dalam kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Thaha Syaifuddin di Kabupaten Batanghari, Jambi. Kamis (22/8) sore, api berkobar luas melalap vegetasi rimbun dalam hutan itu. Saat tengah berjuang mematikan api, sebuah pohon tumbang menimpa tubuhnya.
Asmara dibawa tim menuju RS Hamba di Muara Bulian, Batanghari. Karena kondisinya semakin kritis, ia dibawa ke RS Siloam di Kota Jambi. ”Asmara akhirnya meninggal pukul 01.20,” kata Rinaldi, Komandan Manggala Agni Daerah Operasi Muara Bulian, yang dihubungi dari Jakarta. Asmara tinggal di Desa Bathin, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Batanghari Parlaungan Nasution mengatakan, kebakaran dalam tahura memang meluas dengan cepat. Tiga hari terakhir, kebakaran itu sudah lebih dari 10 hektar.
Operasi khusus
Di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menegaskan kepada aparat untuk menangkap para pembakar lahan. Ia yakin karhutla ada unsur kesengajaan.
”Saya melihat sepanjang jalan di sini ladang-ladang terbakar, pasti dibakar. Saya tugaskan kepolisian dan TNI mencari orang-orang itu,” kata Wiranto dalam kunjungan ke Kota Palangkaraya, kemarin.
Selain Wiranto, hadir pula Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo, Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead, dan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran.
Wiranto menegaskan, pihaknya akan membuat operasi khusus menangkap oknum-oknum yang sengaja membakar lahan. Menurut dia, penegakan hukum juga merupakan bagian dari proses pencegahan.
Kebakaran di Kota Palangkaraya dan beberapa kabupaten lain di Kalteng terjadi sejak awal Juli lalu. Berdasarkan data Pusat Pengendalian dan Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) Kalteng, lahan yang terbakar seluas 2.522,12 hektar dengan 660 kali kejadian selama Agustus.
Saat menerima kunjungan itu, Sugianto Sabran mengungkapkan, pihaknya berkomitmen menindak tegas pelaku pembakar lahan, baik perorangan maupun korporasi. Sebab, kebakaran itu membuat kualitas udara jauh lebih buruk dan mengganggu aktivitas masyarakat, juga pemerintah.
Di Palembang, Sumatera Selatan, polisi memeriksa 14 orang terkait dengan kebakaran lahan di Desa Muara Medak, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Bayuasin. Pemeriksaan itu dilakukan untuk mengetahui penyebab kebakaran. Namun, polisi belum menetapkan tersangka.
Menurut Kabid Humas Polda Sumsel Komisaris Besar Supriadi, tim Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumsel sudah datang ke lokasi dan memintai keterangan saksi. Ke-14 saksi yang diperiksa itu merupakan warga dan perwakilan perusahaan di sekitar lokasi kebakaran. ”Kami belum menetapkan tersangka atas kasus ini,” kata Supriadi. (ITA/IDO/ESA/RAM)