Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev, Kamis (22/8/2019) malam waktu setempat, membuka secara resmi kompetisi keterampilan sedunia atau WorldSkills Competition 2019 di Kazan Arena Stadium, Rusia.
Oleh
Soelastri dari Kazan, Rusia
·2 menit baca
KAZAN, KOMPAS — Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev, Kamis (22/8/2019) malam waktu setempat, membuka secara resmi kompetisi keterampilan sedunia atau WorldSkills Competition 2019 di Kazan Arena Stadium, Rusia. Sebelum kompetisi dibuka, para peserta kompetisi dari 63 negara sudah mengadakan berbagai pertemuan.
Dalam kompetisi ini, Indonesia mengirimkan 61 peserta. Mereka lulusan SMK dan karyawan muda di sejumlah perusahaan berusia maksimal 22 tahun. Indonesia pada WorldSkills Competition (WSC) 2017 menempati urutan ke-12 dengan mendapatkan dua medali. Tahun ini Indonesia menargetkan mendapat 5 medali dari kompetisi yang akan berlangsung hingga 27 Agustus 2019.
Kompetisi keterampilan sedunia ini diadakan setiap dua tahun sekali dan mempertandingkan 56 cabang lomba keterampilan, mulai dari elektrik, busana, pembuatan fashion, hingga prototipe kendaraan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy hadir di WSC 2019. Selain untuk memberikan semangat kepada tim Indonesia, Muhadjir juga mengikuti konferensi berkait perkembangan kompetensi keterampilan ke depan.
Upacara pembukaan berlangsung meriah. Selain tarian dan lagu, panitia juga menghadirkan robot Sophia karya pembuat robot asal Amerika Serikat, David Hanson. Kehadiran Sophia untuk menunjukkan bahwa karya cemerlang di bidang robot juga bisa dimanfaatkan untuk membantu manusia.
Dmitry mengatakan, WSC sudah bukan sekadar kompetisi pemuda, melainkan juga telah berkembang menjadi kompetisi untuk masa depan. Penyelenggaraan WSC bahkan sudah membentuk platform multikultural dan internasional yang beragam.
WSC sudah bukan sekadar kompetisi pemuda, melainkan juga telah berkembang menjadi kompetisi untuk masa depan
”Di antara peserta dapat bekerja sama, bersaing, dan berkomunikasi,” ujar Dmitry.
Presiden World Skills Simon Bartley, setelah melihat parade para peserta WSC yang melambaikan bendera negara masing-masing, mengatakan, apa yang mereka tunjukkan jelas dan keras, keterampilan mengubah hidup. ”Mereka dapat mengubah masyarakat dan ekonomi dan membawa kemakmuran serta stabilitas di seluruh dunia,” katanya.