Babak Baru Kudeta Napoli
Liga Italia
FIRENZE, SABTU - Napoli mengawali pekan pertama Liga Italia dengan mengobarkan semangat lama yang sudah diperbarui, yakni mengkudeta kekuasaan Juventus di Italia. Tekad untuk bisa merebut scudetto atau gelar juara Liga Italia kembali membara. Pesan pertama kepada Juventus sudah mereka sampaikan usai mengalahkan Fiorentina 4-3 di Stadion Artemio Franchi, Minggu (25/8/2019) dini hari WIB.
Tampil dengan pakem menyerang ala pelatih Carlo Ancelotti, Napoli langsung mengoleksi empat gol dalam laga perdananya. Ancelotti menawarkan fleksibilitas melalui formasi 4-4-2 yang ia gemari. Dalam laga kontra Fiorentina itu, formasi sedikit dimodifikasi menjadi 4-4-1-1 dengan memasang Dries Mertens sebagai ujung tombak.
Memiliki kekuatan di lini tengah dan sektor sayap, Napoli pun bisa melancarkan serangan yang sulit ditebak. Seperti gol terakhir yang dicetak Lorenzo Insigne, Mertens sedang mundur ke sektor sayap kiri dan memberikan umpan diagonal kepada Jose Callejon yang berlari di sisi kanan. Callejon pun dengan mudah meneruskan bola kepada Insigne yang berdiri bebas di depan gawang Fiorentina.
Insigne yang pada laga kemarin mencetak dua gol dan satu assist masih menjadi tumpuan kreativitas serangan Dua gol Napoli lainnya dicetak Mertens dan Callejon. Adapun Fiorentina mencetak gol melalui Erick Pulgar (dari titik penalti), Nikola Milenkovic, dan Kevin-Prince Boateng.
Meski menang, Napoli masih berpikir keras untuk membuat pertahanan mereka lebih rapat lagi. Bisa kebobolan tiga gol merupakan aib bagi Napoli yang bertekad untuk menjuarai liga musim ini. “Sekarang kami akan menganalisa kesalahan yang saya pikir masih banyak terjadi. Kami akan membenahinya,” ujar Insigne seperti dikutip La Gazzetta dello Sport.
Pernyataan Insigne sangat beralasan karena pekan depan mereka akan menghadapi laga yang sangat sulit dan penting, yaitu bertandang ke Turin dan melawan Juventus. Produktivitas gol tidak akan ada artinya apabila mereka tidak bisa membendung serangan Juventus yang dimotori Cristiano Ronaldo. Kemenangan menjadi sangat penting bagi Napoli untuk mempertahankan mimpi mereka musim ini.
Sementara Juventus juga memberikan pesan kepada Napoli setelah mengalahkan Parma 1-0 pada laga lainnya, Minggu dini hari WIB, melalui gol tunggal bek Giorgio Chiellini pada menit ke-21. Melalui kemenangan itu, si “Nyonya Besar” ingin menyampaikan pesan bahwa mereka masih mampu mempertahankan dominasi melalui para pemain veterannya.
Bek anyar Juventus yang masih muda seperti Matthijs de Ligt pun sampai kebingungan. Ia hanya duduk di bangku cadangan dan tidak tampil sama sekali dalam laga perdana tersebut. “Saya biasanya diprioritaskan untuk bermain jadi saya tidak menyangka ketika dicadangkan. Namun, saya tetap menghormati keputusan pelatih,” ujar De Ligt seperti dikutip Football-Italia.
Lebih menarik
Rivalitas Napoli dan Juventus pada musim ini akan lebih menarik setelah Juventus kini merekrut pelatih Maurizio Sarri. Adapun Sarri merupakan pelatih Napoli hingga musim 2017-2018 yang gagal mengkudeta Juventus. Dengan demikian, Sarri akan menghadapi lawan yang memiliki tekad yang ia bangun sendiri dua musim lalu.
Namun, Sarri tidak turut mendampingi timnya pada laga perdana itu di Stadion Ennio Tardini. Sarri tetap berada di Turin karena sedang menjalani perawatan terhadap sakit pneumonia yang ia derita. Meski demikian, Sarri tetap memantau timnya melalui video jarak jauh.
Berdasarkan pengalamannya melatih Napoli, Sarri telah melakukan perubahan besar dalam pola permainan Juventus. Ia telah menanggalkan gaya bermain yang diterapkan pelatih lama, Massimiliano Allegri, yang cenderung membosankan. Taktik “Bola Sarri” yang menampilkan serangan yang atraktif ia coba terapkan.
“Ada banyak perubahan yang kami lakukan karena kami ingin menaikkan standar. Kami mencoba untuk mengubah DNA,” kata Chiellini. Taktik Sarri itu, kata Chiellini, dapat efektif berjalan apabila semua pemain dalam kondisi fisik terbaiknya.
Sementara Ancelotti sadar mengenai wajah baru Juventus sehingga ia mengingatkan lagi kekuatan yang mereka miliki. “Saya mengemban tanggung jawab besar ini dan kami memiliki skuad yang mampu merebut scudeto. Juventus telah memiliki pelatih baru tetapi kami akan tetap memainkan sepak bola dengan antusias dan konsentrasi tinggi,” ujarnya.
Liga Italia musim ini memang baru dimulai dan terlalu dini untuk mengatakan Napoli sebagai ancaman utama Juventus. Namun, Napoli atau tim-tim lainnya seperti Inter Milan, Atalanta, menjadi harapan untuk mempersulit Juventus dan membuat Liga Italia tidak lagi membosankan. (AFP/REUTERS)