BOURNEMOUTH, MINGGU – Manchester City kerap dituding ”membeli trofi” melalui geliat belanja pemain bintang dalam 11 tahun terakhir. Terlepas dari cibiran itu, City kembali mempertontonkan kolektivitas dan ketajamannya yang menjadi esensi kekuatan mereka saat menyapu tiga gelar domestik di Inggris pada musim lalu.
Karakter itu mengantarkan City melewati adangan tuan rumah Bournemouth 3-1 pada laga lanjutan Liga Inggris, Minggu (25/8/2019). Meskipun sempat berkali-kali ditekan lewat serangan sporadis Bournemouth yang bermain cukup agresif, ”The Citizens” menang berkat kekompakkan tim yang dimaksimalkan dua penyerangnya, Raheem Sterling dan Sergio Aguero.
Ujung tombak City, Aguero, menyumbang dua gol yang masing-masing didesain oleh duo gelandang kreatif, Kevin De Bruyne dan David Silva. Dua gol itu seolah menepis kecemasan terkait masalah internal City. Ketika ditahan Tottenham Hotspur 2-2, pekan lalu, Aguero sempat terlihat bersitegang dengan Manajer Pep Guardiola.
Aguero nampak dirotasi Guardiola dan digantikan Gabriel Jesus, pada babak kedua laga itu. Guardiola pun berang melihat gestur Aguero dan sempat melabraknya di tepi lapangan. Di tim-tim lainnya, seperti Manchester United pada era eks manajer Jose Mourinho, misalnya, masalah itu bisa berbuntut panjang dan menjadi pangkal perpecahan dan kemunduran tim.
Namun, di City, hal yang terjadi justru sebaliknya. Aguero tetap dipasang Guardiola sebagai striker utamanya pada laga kemarin malam. Kepercayaan itu ditebus Aguero dengan penampilan terbaiknya pada musim ini. Dua golnya itu menggenapi koleksi 400 golnya untuk City dan tim nasional Argentina. City pun kini mengemas tujuh poin dan berada dua poin di bawah Liverpool yang membekap Arsenal 3-1, Minggu dini hari WIB.
”Terkadang. saya memang terlihat berlebihan di tepi lapangan. Namun, jarang saya marah dengan para pemain. Emosi adalah bagian dari permainan. Untuk itu, saya berbicara dengan dia (Aguero) setelah itu. Dia orang yang sangat saya sayangi,” ujar Guardiola seusai laga City kontra Spurs.
Laga kemarin menunjukkan, tiada masalah pribadi yang dapat melebihi kepentingan sebuah tim. Kolektivitas dan kebersamaan tim menjadi salah satu nilai terpenting di City saat ini.
Unik
Sejak dibeli oleh Sheikh Mansour bin Khalifa Al-Nahyan, miliarder Uni Emirat Arab, City gemar mengumpulkan para pemain bintang. Sejumlah bintang dan talenta sepak bola dunia seperti Robinho, Carlos Tevez, Edin Dzeko, Aguero, Silva, dan De Bruyne, silih berganti datang ke City. Mereka merupakan tim terboros di Inggris dalam satu dekade terakhir.
Namun, menariknya, tidak ada satu pun pemain City yang masuk daftar 20 pemain termahal sejagat. Juga, tidak satu pun pemain tim itu, yang masuk daftar nominasi lima besar peraih penghargaan pemain terbaik sejagat atau Ballon d’Or. Mengacu data lembaga riset sepak bola, 21st Club, Sterling, Aguero, dan De Bruyne, masing-masing masuk dalam urutan kelima, kedelapan, dan kesembilan pemain terbaik sejagat saat ini versi lembaga itu.
Adapun empat tiga besar pemain terhebat adalah Lionel Messi, Mohamed Salah, Neymar, dan Cristiano Ronaldo.
”Mereka (City) punya sekelompok pemain yang luar biasa. Namun, tidak ada yang sungguh-sungguh menjadi megabintang,” tutur Omar Chaudhuri, Kepala Divisi Kecerdasan Sepak Bola 21st Club menilai keunikan skuad City.
Keserakahan The Reds
Situasi itu sedikit berbeda dengan yang terjadi di Liverpool. Skuad ”The Reds” satu-satunya tim yang mengemas poin sempurna di tiga laga pertama Liga Inggris musim ini, kembali menunjukkan pentingnya peranan Mohamed Salah.
Pemain asal mesir itu merupakan aktor utama dari kemenangan The Reds atas Arsenal di Anfield, Minggu dini hari WIB. Salah membuat bek baru Arsenal, David Luiz, bak pemain amatir di laga itu. Salah memborong dua gol di laga itu.
Terlepas dari dominasi Salah, Manajer Liverpool Juergen Klopp menilai kemenangan timnya merupakan buah dari totalitas dan kengototan para pemain. ”Ini adalah penampilan brilian kami di awal musim ini. Itu adalah penampilan kekuatan, energi, keserakahan, dan semangat para pemain. Itu semua dibutuhkan melawan tim seperti Arsenal,” ujarnya. (AFP)