Presiden Joko Widodo meminta Pekan Olahraga Nasional, Oktober 2020, di Papua tidak sekadar sukses sebagai acara olahraga, tetapi juga menjadi ajang untuk semakin mempersatukan bangsa Indonesia. Untuk itu, Presiden meminta persiapannya dilakukan sebaik-baiknya.
Oleh
FX Laksana Agung Saputra
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo meminta Pekan Olahraga Nasional, Oktober 2020, di Papua tidak sekadar sukses sebagai acara olahraga, tetapi juga menjadi ajang untuk semakin mempersatukan bangsa Indonesia. Untuk itu, Presiden meminta persiapannya dilakukan sebaik-baiknya.
”Saya ingin mengingatkan bahwa PON bukan hanya ajang kompetisi olahraga semata. PON adalah arena kita bersama untuk merayakan keragaman, mempertebal semangat persaudaraan kita, dan juga arena memperkuat persatuan dan kesatuan,” kata Presiden dalam pidato pengantar pada rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (26/8/2019).
Hadir dalam pertemuan itu antara lain Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Gubernur Papua Lukas Enembe.
Dengan waktu persiapan yang tinggal setahun lagi, Presiden menekankan perlunya percepatan pembangunan infrastruktur pendukung penyelenggaraan PON. Ini setidaknya mencakup arena, bukan arena, dan kesiapan akomodasi bagi atlet dan ofisial yang akan datang ke Papua.
”Saya minta para menteri terkait, Gubernur Papua juga, untuk terus terjun langsung memantau, mengecek perkembangan dan persiapan di lapangan. Lakukan evaluasi secara berkala tentang masalah dan kemajuan yang sudah dicapai di lapangan,” kata Presiden.
Sehubungan dengan infrastruktur yang akan dibangun, Presiden mengingatkan agar yang dioptimalkan bukan hanya waktu penyelenggaraan PON. Infrastruktur tersebut juga harus terus dimanfaatkan pasca-PON 2020.
”Jangan sampai setelah pelaksanaan PON dan Peparnas, sarana dan prasarana olahraga yang sudah dibangun dengan biaya yang tidak sedikit justru tidak dimanfaatkan sehingga menjadi rusak dan tidak terawat,” kata Presiden.
Rencana pemanfaatan
Untuk itu, Presiden meminta Gubernur Papua Lukas Enembe membuat rencana pemanfaatan sarana-prasarana PON 2020 tersebut. Hal ini terutama untuk pembinaan bibit-bibit unggul anak-anak Papua di bidang olahraga.
”Saya yakin (dari) Tanah Papua akan lahir talenta-talenta yang hebat di bidang olahraga, termasuk sepak bola, atletik, dan cabang-cabang olahraga lainnya,” kata Presiden.
Dalam keterangan pers seusai rapat terbatas, Imam menyatakan, PON merupakan bagian dari konsolidasi olahraga nasional menuju puncak prestasi. Setelah PON, jenjang prestasi berikutnya adalah SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade. Untuk itu, pemerintah pusat mendukung penuh Pemerintah Provinsi Papua selaku penyelenggara.
Rapat terbatas, menurut Imam, juga membahas rasionalisasi cabang olahraga dan jumlah pertandingan. Awalnya, PON 2020 akan menyelenggarakan 47 cabang olahraga dengan sekitar 70 nomor pertandingan. Menurut rencana, akan ada sepuluh cabang yang dibatalkan.
”Ini harus betul-betul dilihat secara utuh, mana yang mungkin dipertandingkan, tapi tidak boleh lepas dari olahraga Olimpiade. Karena itu akan dirasionalisasi menjadi 37 cabang olahraga,” kata Imam.
Sebagai bentuk dukungan, Imam melanjutkan, pemerintah akan meminta panitia pelaksana Inasgoc dan Inapgoc untuk mendampingi Pemerintah Provinsi Papua. Rapat juga memutuskan agar Provinsi Papua fokus menyelenggarakan PON 2020. Adapun Pekan Paralimpik Nasional akan digeser ke daerah lain.
”Demikian pula biasanya ada tes kegiatan setahun sebelum penyelenggaraan, yaitu Pekan Olahraga Pelajar. Ini juga akan kami geser ke Jakarta. Papua fokus menjadi tuan rumah PON 2020,” kata Imam.
Pada kesempatan yang sama, Lukas Enembe menyatakan, PON 2020 akan diselenggarakan di tiga daerah, yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Mimika. Ia memastikan kondisi aman di Provinsi Papua. ”Saya yakin akan aman,” kata Lukas.
Menurut Lukas, panitia memperkirakan 36.000 atlet dan ofisial akan berpartisipasi pada PON 2020 di Papua. Hal ini akan menjadi momentum positif bagi seluruh anak bangsa untuk bersatu.
”Intinya, PON ini adalah alat pemersatu bangsa, dari Sabang sampai Merauke, sehingga orang Papua pasti siap untuk menyambut penyelenggaraan ini,” kata Lukas.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.