logo Kompas.id
UtamaGerindra Ingin Relokasi Ibu...
Iklan

Gerindra Ingin Relokasi Ibu Kota Dibiayai APBN Sepenuhnya

Berdasarkan rancangan pemerintah, 19 persen dari Rp 466 triliun biaya relokasi ibu kota Indonesia ke Kalimantan Timur berasal dari APBN. Adapun sisanya berasal dari badan usaha milik negara dan investasi swasta.

Oleh
DHANANG DAVID ARITONANG
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0xMSFZ4zLeCHNQtkMnDgBArGqJE=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2F20190826_ENGLISH-PINDAH-IBUKOTA_A_web_1566828843.jpg
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor (kanan) mendampingi Presiden Joko Widodo saat mengumumkan pemindahan ibu kota negara di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8/2019). Presiden mengumumkan bahwa ibu kota negara akan dipindahkan dari DKI Jakarta ke sebagian wilayah di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur.

JAKARTA, KOMPAS — Partai Gerindra menginginkan agar biaya relokasi ibu kota baru sepenuhnya berasal dari anggaran pendapatan dan belanja negara. Gerindra tidak ingin pemindahan ibu kota negara, yang turut mencerminkan simbol kedaulatan Indonesia, justru dibiayai investasi asing atau swasta.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/8/2019), mengatakan, seharusnya pembiayaan ibu kota seluruhnya berasal dari uang negara. Ia tidak sepakat apabila sebagian besar biaya pembangunan negara berasal dari investasi asing ataupun pihak swasta.

Editor:
hamzirwan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000