Kekalahan 0-1 dari Newcastle United mencuatkan kekhawatiran akan kinerja Tottenham Hotspur musim ini. Belum jelasnya perpanjangan kontrak Christian Eriksen dan Jan Vertonghen membuat kedua pemain pilar ini masih mungkin hengkang di tengah jalan.
Oleh
Yulvianus Harjono
·4 menit baca
LONDON, SENIN - Awal musim ini, Tottenham Hotspur sempat digadang-gadang sebagai kandidat kuat juara Liga Inggris selain Manchester City dan Liverpool. Namun, optimisme itu mulai menguap menjadi keraguan, seiring potensi hengkangnya duo pemain mereka hasil binaan Akademi Ajax Amsterdam, salah satunya Christian Eriksen.
Setelah berpuasa belanja sepanjang musim lalu, Spurs menggeliat di bursa transfer pemain musim panas ini. Runner up Liga Champions Eropa musim lalu itu menghabiskan 114 juta euro—atau setara Rp 1,8 triliun—untuk sejumlah pemain baru, seperti penyerang sayap Ryan Sessegnon serta duo gelandang Tanguy Ndombele dan Giovani Lo Celso.
Pembelian Ndombele, yaitu senilai Rp 950 miliar, bahkan menjadi yang termahal sepanjang sejarah klub asal London itu. Namun, investasi besar itu tidak mampu menolong mereka dari kekalahan memalukan di kandang sendiri dalam lanjutan Liga Inggris, Minggu (25/8/2019) malam. Spurs takluk 0-1 dari Newcastle United, tim yang sempat menderita dua kekalahan beruntun sebelumnya.
Kekalahan di Stadion Tottenham Hotspur itu menyiratkan ancaman masalah di tubuh Spurs. Tim berjuluk ”Lili Putih” itu kehilangan dua faktor penting, yaitu kreativitas serangan sekaligus keseimbangan di lini belakang, pada laga itu. Mereka mengepung Newcastle serta memonopoli hingga 80 persen penguasaan bola. Namun, tanpa Eriksen yang duduk di bangku cadangan, Spurs kesulitan membongkar pertahanan ala ”parkir bus” Newcastle.
Padahal, di laga sebelumnya, Newcastle sempat menjadi bulan-bulanan Norwich City. Mereka kalah 1-3. Apalagi, pada saat sama, pertahanan Spurs tampil kurang meyakinkan tanpa bek seniornya, Jan Vertonghen, yang menonton laga itu di bangku cadangan. Davinson Sanchez, bek yang mengisi tempat Vertonghen, gagal mengantisipasi umpan Christian Atsu yang lalu dimanfaatkan striker Newcastle, Joelinton, menjadi gol di menit ke-27 laga itu.
Permainan Spurs sedikit membaik saat Eriksen akhirnya diturunkan sebagai pemain pengganti pada menit ke-62, bersama Lo Celso yang menjalani debutnya di klub barunya itu. Namun, Spurs kehabisan waktu karena Newcastle terlanjur mengurung areal pertahanannya dengan tembok berlapis menyusul keunggulan di babak pertama.
Spurs pun hanya mampu menciptakan total dua tembakkan hingga akhir laga itu.
Kesalahan pun ditimpakan kepada Manajer Tottenham Hotspur Mauricio Pochettino, yang secara mengejutkan membangkucadangkan Eriksen dan Vertonghen. Padahal, mereka dalam kondisi bugar.
Eriksen juga sempat dibangkucadangkan lawan Aston Villa, awal Agustus lalu. Adapun Vertonghen, yang juga jebolan Akademi Ajax seperti Eriksen, belum sekali pun tampil di tiga laga Spurs musim ini.
Media-media di Inggris mengkaitkan sikap keras kepala Pochettino atas Eriksen dan Vertonghen itu dengan masalah kontrak. Kontrak Eriksen maupun Vertonghen akan berakhir pada akhir musim ini. Masalahnya, keduanya hingga saat ini belum meneken kontrak baru. Spurs pun terancam kehilangan kedua pemain pilarnya itu. Eriksen misalnya, memberikan sinyal untuk mencari tantangan baru.
Sejumlah klub seperti Real Madrid dan Atletico Madrid pun bersaing untuk merekrut Eriksen menjelang berakhirnya jendela transfer di Spanyol pada 2 September. Juventus juga meminati Eriksen dan mencoba merayunya hijrah ke Italia sebagai pemain bebas agen alias gratis pada musim depan.
Juve memiliki rekam jejak bagus mendatangkan para pemain seperti Andrea Pirlo, Paul Pogba, Aaron Ramsey, dan Adrien Rabiot secara cuma-cuma.
Kehilangan besar
Menurut Gabriele Marcotti, analis sepak bola ternama, Spurs akan kehilangan besar jika kedua pemain pentingnya itu hengkang. Menariknya, Spurs sempat dipuji banyak pihak karena selama ini sukses mempertahankan para talenta hebatnya seperti Dele Alli, Harry Kane, dan Son Heung-min.
”Jika bisa mempertahankan mereka, Spurs mampu menyaingi Manchester City dan Liverpool. Persaingan (trofi Liga Inggris) bakal diramaikan tiga tim, bukan lagi dua, pada musim ini,” tuturnya di ESPN.
Meskipun demikian, Pochettino menepis kaitan masalah kontrak dengan pemilihan skuad timnya pada laga kontra Newcastle. ”Ketika kalah, pemain yang tidak tampil selalu dianggap yang terbaik. Bersama Eriksen, kami menang dan kalah di banyak laga. Jika kami menang 3-0, masalah (terkait Eriksen) ini tidak akan dibahas. Saya tidak bisa memilih lebih dari 11 pemain (di tim inti),” tukasnya diplomatis.
Spurs perlu segera menyelesaikan masalah kontrak dengan Eriksen dan Vertonghen secapat mungkin. Mereka sudah ditunggu lawan berat, yaitu Arsenal, pada derbi London di Stadion Emirates, Minggu mendatang.
Kebetulan, laga ini digelar persis semalam menjelang penutupan bursa transfer di Eropa. Maka itu, diharapkan saat itu sudah ada kejelasan terkait transfer kedua pemain itu. (REUTERS)