Federasi Atletik Perancis akan menurunkan 57 atlet di Kejuaraan Dunia Atletik IAAF 2019 Doha pada 27 September hingga 6 Oktober mendatang.
Oleh
Korano Nicolash LMS
·3 menit baca
DOHA, RABU — Tiga atlet peraih medali emas Kejuaraan Dunia Atletik IAAF 2017 London akan memimpin kontingen Perancis menuju ke Doha, Qatar. Mereka akan bersaing dengan sedikitnya 3.000 atlet berbagai negara sahabat dalam Kejuaraan Dunia Atletik IAAF 2019 Doha.
Ketiga atlet peraih medali emas itu adalah Kevin Mayer, Yohann Diniz, dan Pierre-Ambroise Bosse. Mereka akan berjuang mempertahankan medali emas yang diraih di London, dua tahun lalu.
Pierre-Ambroise Bosse, yang 11 Mei lalu berusia 27 tahun, merupakan pemegang medali emas cabang atletik nomor 800 meter putra. Dia mengalahkan Adam Kszczot dari Polandia dan Kipyegon Bett asal Kenya.
Sementara Yohann Diniz, yang memasuki 41 tahun pada 1 Januari lalu, mampu menciptakan rekor Kejuaraan Dunia Atletik IAAF setelah mencapai garis finish jalan cepat 50 kilometer putra dalam waktu 3 jam 33 menit dan 12 detik.
Diniz mengalahkan dua andalan jalan cepat 50 km Jepang. Masing-masing Hirooki Arai (3 jam 41 menit dan 17 detik) serta Kai Kobayashi (3 jam 41 menit dan 19 detik).
Yohann Diniz yang berasal dari Epernay, Perancis, ini juga merupakan pemegang rekor dunia jalan cepat 50 km putra dan yang 20 km. Rekor dunia 50 km putra sudah mencapai 3 jam 32 menit dan 33 detik.
Adapun Kevin Mayer merupakan pemegang medali emas dasalomba. Mayer mengalahkan dua andalan Jerman, yakni Rico Freimuth dan Kai Kazirek.
Salah satu atlet yang tampil hingga delapan kali di Kejuaraan Dunia Atletik IAAF ini adalah Melina Robert-Michon. Melina, yang sudah berusia 40 tahun, merupakan pemegang medali perak Kejuaraan Dunia Atletik IAAF 2013 serta medali perunggu 2017.
Mempertajam rekor
Melina yang berasal dari Voiron, Perancis, ini memang kalah dari Sandra Perkovic (Kroasia, 70,31 meter) dan Dani Stevens asal Australia dengan lemparan 69,64 meter di London. Lemparannya hanya mencapai 66,21 meter. Kali ini, kedatangannya ke Doha akan berusaha untuk mempertajam rekor lempar cakram putri sejauh 66,73 meter pada tahun 2016 lalu.
Menurut laporan yang disampaikan Iaaf.org, Rabu (28/8/2019), Federasi Atletik Perancis atau FFA akan menurunkan 57 atlet di Kejuaraan Dunia Atletik IAAF 2019 Doha yang akan berlangsung mulai 27 September hingga 6 Oktober mendatang.
Dengan menurunkan 57 atlet, Perancis akan berpatisipasi baik pada nomor lari maupun nomor-nomor lapangan yang tidak kalah menariknya.
Sayangnya sprinter andalannya, Christophe Lamaitre, yang merupakan pelari kulit putih pertama yang mampu berlari di bawah 10 detik, hanya akan turun pada nomor 200 meter bersama Mouhamadou Fall.
Selain nomor 200 meter, Lamaitre juga turun di nomor estafet 4 x 100 meter bersama Jimmy Vicaut yang menjadi andalan Perancis di nomor 100 meter. Selain itu, ada pula Amaury Golitin, Marvin Rene, Meba-Michael Zeze dan Fall.