Anggaran untuk pengembangan jaringan bus Transjakarta dalam proyek Urban City Regeneration disiapkan Rp 14 triliun dari total anggaran untuk Jakarta Rp 571 triliun. Proyek ini tetap berjalan sejalan rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta.
Oleh
Irene Sarwindaningrum/Suhartono
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Anggaran untuk pengembangan jaringan bus Transjakarta dalam proyek Urban City Regeneration disiapkan Rp 14 triliun dari total anggaran untuk Jakarta Rp 571 triliun. Proyek ini tetap berjalan sejalan rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta.
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Agung Wicaksono mengatakan, anggaran itu terbagi antara pengembangan jaringan Transjakarta paling tidak Rp 10 triliun dan revitalisasi moda angkutan kota Rp 4 triliun
”Di luar itu, nanti setiap tahun tetap akan butuh operasional,” katanya di Jakarta, Rabu (28/8/2019).
Jangkauan pengembangan ini meliputi kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Saat ini, jangkauan Transjakarta sudah sampai di luar Jakarta, misalnya Kota Tangerang Selatan. Akan tetapi, layanan ini masih terbatas sebab masih bersumber dari pendanaan Pemerintah Provinsi Jakarta.
Saat ini, cakupan layanan Transjakarta telah mencapai sekitar 79 persen dari seluruh wilayah yang didiami warga Jakarta. Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, target peningkatan cakupan jaringan Transjakarta dalam agenda Urban City Regeneration mencapai 95 persen dari seluruh wilayah DKI Jakarta.
Sejauh ini, skema penyaluran dana untuk rancangan pengembangan Transjakarta itu masih dalam pembahasan lebih lanjut. Jangka waktu realisasi program terbagi dalam tiga tahap, yaitu jangka pendek hingga 2022, jangka menengah hingga 2025 dan jangka panjang hingga 2030.
Menurut rencana, dana juga akan diturunkan sesuai tahapan waktu dengan alokasi sumber yang beragam, yaitu anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), dan kerja sama pemerintah dan badan usaha.
Staf Khusus Wapres Jusuf Kalla bidang Ekonomi, Wijayanto Samirin, mengatakan, Pemprov DKI memperkirakan, besaran subsidi untuk Transjakarta sekitar Rp 3,2 triliun.
Angkutan kereta
Wijayanto menambahkan, untuk melancarkan jaringan lingkar dalam tranportasi kereta terpadu, dalam proyek Urban City Regeneration, Jakarta juga merancang pembangunan rel layang (elevated) kereta.
Dengan rel layang, tidak akan ada lagi pelintasan sebidang untuk keamanan perjalanan kereta dan pengguna kendaraan. Pembuatan pelintasan tidak sebidang ini juga menjadi upaya mengurangi kemacetan yang kini kerap terjadi di pintu palang kereta.
Senior Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop I Jakarta Eva Chairunisa mengatakan, PT KAI tetap akan melakukan pengembangan layanan transportasi publik di Jakarta. Salah satunya dengan menyiapkan rencana integrasi di Stasiun Manggarai.
Direncanakan, Stasiun Manggarai akan menjadi stasiun sentral (stasiun pusat) yang mengintegrasikan kereta jarak jauh, kereta bandara, dan kereta komuter KRL. Pembangunan Stasiun Manggarai ini dikerjakan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA). ”PT KAI selalu berkoordinasi dengan DJKA, kami siap mengikuti penugasan pola baru terkait dengan penyelesaian Stasiun Manggarai,” katanya.
VP Komunikasi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Ernie Sylviane Purba mengatakan, pengembangan layanan KRL Commuterline tetap akan dilakukan di wilayah Jabodetabek seiring dengan rencana pemindahan ibu kota tersebut. Hal ini karena kebutuhan masyarakat Jabodetabek sebagai pusat bisnis tetap akan menjadi tantangan ke depannya. Mobilitas yang tinggi menjadikan kereta komuter tetap menjadi transportasi andalan.
Saat ini, layanan PT KCI sudah sampai Cikarang dan selanjutnya akan mencapai Karawang dalam waktu dekat.
Peningkatan kapasitas angkut KRL juga terus dilakukan dengan menambah panjang rangkaian kereta dari 8 dan 10 kereta menjadi 12 kereta.
Saat ini, KRL sudah melayani 80 stasiun di Jabodetabek dan Kabupaten Lebak, dengan 958 perjalanan per hari. Total jarak tempuh lebih dari 400 kilometer.
Untuk Stasiun Manggarai, kata Ernie, saat ini menjadi salah satu stasiun transit yang penting. PT KCI menunggu upaya pengembangan Manggarai, sekaligus menyesuaikan pola operasi KRL kelak.