Para pemain Persija Jakarta kecewa dengan hasil yang mereka dapatkan selama ini dan ingin segera bangkit dari keterpurukan. Namun, masa transisi yang belum selesai dan jadwal yang padat menjadi kendala.
Oleh
HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Persija Jakarta kembali gagal meraih kemenangan saat ditahan imbang PSM Makassar 0-0 pada laga tunda Shopee Liga 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (28/8/2019). Tren buruk ini masih terjadi karena tim ”Macan Kemayoran” belum selesai mencari bentuk permainan terbaik di bawah asuhan pelatih Julio Banuelos.
Tanpa bentuk permainan terbaik seperti yang mereka tunjukkan musim lalu, Persija kesulitan menghadapi PSM yang sebenarnya tampil tanpa kekuatan penuh. PSM bahkan terus menekan tim tuan rumah selama babak pertama. Mereka berkali-kali menciptakan peluang gol lewat umpan silang.
Sebaliknya, serangan Persija kerap terhenti di tengah lapangan. Koordinasi di lini serang pun tidak berjalan efektif. Permainan Persija sedikit membaik pada babak kedua, tetapi beberapa peluang yang dimiliki striker mereka, Marko Simic, gagal dimanfaatkan dengan baik.
Dengan hasil ini, Persija gagal memperbaiki posisi mereka di klasemen sementara. Tim juara bertahan ini tertahan di peringkat ke-15 dengan 14 poin. Mereka baru menang dua kali, delapan kali imbang, dan tiga kali kalah.
Penyerang sayap Persija Riko Simanjuntak mengatakan, para pemain merasa kecewa dengan hasil imbang melawan PSM ini. Namun, ia menegaskan Persija sedang mengalami masa transisi. ”Pelatih kami masih baru dan membentuk satu tim bukan hal yang gampang,” katanya.
Adapun Persija tampil perkasa pada musim lalu saat masih dilatih Stefano Cugurra alias Teco yang saat ini melatih Bali United. Bersama Teco, Persija menjadi Liga 1 musim 2018 dan dua kompetisi pramusim lainnya, Piala Presiden 2018 dan Boost SportsFix Super Cup 2018 (turnamen persahabatan di Malaysia).
Pada awal ajang Liga 1 musim ini, Persija diasuh pelatih Ivan Kolev. Namun, mantan pelatih tim nasional Indonesia asal Bulgaria ini gagal mengangkat performa Macan Kemayoran. Ia kemudian mundur dan Banuelos menggantikan posisinya sejak awal Juni lalu. Artinya, Banuelos baru efektif bersama Persija selama tiga bulan.
Menurut Riko, banyak hal positif yang diberikan pelatih dan para pemain sudah mencoba mengikuti intruksi dengan baik. Tim masih membutuhkan waktu untuk lebih solid, dan Riko yakin saat itu akan segera tiba. ”Ini bukan akhir segalanya. Kami ingin bangkit dari keterpurukan ini, tinggal menunggu momen saja,” ujarnya.
Sementara itu, Banuelos mengatakan timnya kurang bermain maksimal akibat jadwal yang padat. Sejak awal Agustus, mereka sudah bermain sebanyak tujuh laga dengan jeda antarlaga hanya tiga atau empat hari. ”Jadwal yang padat ini pasti menjadi hambatan kami,” katanya.
Sulit menang
PSM juga masih penasaran karena belum bisa memenangi laga tandang pada musim ini. Mereka kesulitan mengumpulkan poin dan naik ke papan atas. PSM tertahan peringkat ke-8 klasemen dengan 20 poin. Namun, mereka baru bermain 12 kali, sedangkan PS Tira Persikabo yang menduduki peringkat kedua dengan 32 poin, sudah bermain sebanyak 16 kali.
Meski belum bisa menang pada laga tandang, Pelatih PSM Makassar Darije Kalezic mengaku senang karena pemainnya mampu tampil dengan karakter dan keberanian tinggi. ”Saya kira ini hasil yang adil dan kami pun tidak kebobolan,” katanya.
Kalezic lega karena ia sedang kehilangan banyak pemain. Bayu Gatra dan Guy Junior sedang cedera, sedangkan Rizky Pellu dan Ferdinand Sinaga bergabung dengan tim nasional untuk menghadapi kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022.
Madura United yang kehilangan sejumlah pemain karena dipanggil ke timnas juga ditahan imbang Semen Padang 1-1 di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, Rabu. Madura masih berada di peringkat ketiga dengan 27 poin, sedangkan Semen Padang di dasar klasemen dengan 11 poin. (DEN)