logo Kompas.id
UtamaPolitik Uang Cenderung Dinilai...
Iklan

Politik Uang Cenderung Dinilai Hal yang Wajar

Oleh
Ingki Rinaldi
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0jlMxMd-8IKqDzn-AghDCfRW3is=/1024x604/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2F605070a7-22c7-4713-8c3f-4ee02a330e8b_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Mantan Ketua DPR Setya Novanto meninggalkan ruang sidang setelah mengikuti sidang perdana pengajuan peninjauan kembali (PK) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2019). Setya Novanto yang menjadi terpidana dalam kasus korupsi kartu tanda penduduk berbasis elektronik mengajukan PK atas putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Dalam kasus tersebut Pengadilan Tipikor Jakarta menjatuhkan vonis 5 tahun penjara, denda Rp 500 juta, pencabutan hak politik, dan kewajiban membayar uang pengganti 7,3 juta dollar AS terhadap Novanto.

JAKARTA, KOMPAS -   Sebagian warga cenderung permisif  terhadap praktik politik uang. Ini jadi persoalan serius bagi  integritas pemilu dan demokrasi.

Hal itu terlihat  dalam hasil survei yang  dilakukan Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada  27 April-5 Mei 2019 terhadap 1.500 responden.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000