Pertemuan Tim Energik
Liga Champions musim ini akan menjadi ujian bagi klub-klub Liga Inggris untuk menjaga dominasinya di Benua Biru, setelah musim lalu mematahkan kuasa klub-klub Liga Spanyol.
MONACO, KAMIS - Undian Liga Champions musim ini di Monaco, Kamis (29/8/2019), mempertemukan dua tim muda yang energik, Chelsea dan Ajax Amsterdam di Grup H. Ini akan menjadi oase bagi pecinta sepak bola, karena mereka menghadirkan sepak bola yang menghibur dengan bermain tanpa rasa takut.
Hasil undian ini juga menjadi ujian bagi tim-tim Inggris, salh satunya dengan pertemuan antara Bayern Muenchen dan Tottenham Hotspur di Grup B. dan Liverpool bertemu tim yang sangat solid dari Italia Napoli, juga klub Jerman Bayer Leverkusen di Grup E. Sedangkan Manchester City mendapat lawan relatif ringan di Grup C.
Sedangkan laga besar akan terjadi di Grup A, dengan bertemunya Paris Saint-Germain dengan Real Madrid.
Jadi, saya kira, peluang kami (Liverpool) sama saja dengan tim-tim lain
Musim lalu, klub-klub asal Inggris mendominasi kompetisi Eropa. Liverpool menjadi juara Liga Champions Juni lalu seusai mengalahkan Tottenham Hotspur 2-0 di final. Adapun final Liga Europa menyajikan derbi London, yaitu antara Chelsea dan Arsenal. Dominasi itu membuat Inggris menorehkan hal langka, yaitu mengirimkan tiga wakilnya sekaligus di pot pertama alias barisan tim unggulan pada undian Liga Champions musim ini.
Ketiga tim itu adalah Liverpool dan Chelsea, masing-masing sebagai juara bertahan Liga Champions dan Liga Europa, serta Manchester City yang mewakili tim terbaik di Liga Inggris musim lalu. Status sebagai tim unggulan membuat ketiganya menghindari pertemuan dengan para favorit juara lainnya seperti Barcelona, Bayern Muenchen, dan Juventus, di fase penyisihan grup.
Dengan demikian, peluang ketiga klub Inggris itu lolos ke babak gugur alias 16 besar pada musim ini bakal lebih besar. Liga Inggris pun bisa jadi mempertahankan dominasinya di Liga Champions seperti musim lalu. Namun, bagi Manajer Liverpool Juergen Klopp, ulangan seperti musim lalu nyaris mustahil terjadi kembali.
“Banyak tim-tim lainnya (di luar Inggris) yang lebih kuat dan punya peluang menjadi juara. Anda lihat saja pot kedua. Banyak tim lebih kuat (seperti Real Madrid dan Atletico Madrid). Ini sungguh gila. Mereka semua harusnya ada di di pot pertama. Namun, kuotanya tidak cukup. Jadi, saya kira, peluang kami (Liverpool) sama saja dengan tim-tim lain,” tutur Klopp menepis anggapan timnya sebagai favorit juara.
Manajer Chelsea Frank Lampard juga mengakui, timnya bukanlan unggulan pertama juara meskipun ditempatkan di pot pertama. Musim ini, Chelsea tidak memiliki target khusus di Liga Champions. Lolos ke babak 16 besar saja sudah menjadi prestasi bagus bagi tim yang tengah dilanda musibah, yaitu larangan transfer pemain oleh FIFA, itu.
“The Blues” kini tengah mengalami masa transisi bersama Lampard, manajer muda yang belum berpengalaman memegang tim di kompetisi Eropa. Meskipun demikian, mantan pemain yang meraih trofi Liga Champions bersama Chelsea pada 2012 silam itu tidak sabar ingin segera mengarungi kompetisi itu. Chelsea datang dengan semangat baru setelah absen pada musim lalu.
“Itu (Liga Champions) merupakan tantangan besar bagi kami sebagai tim. Kami tahu kesulitan yang tengah dihadapi menyusul larangan transfer. Namun, itu tidak harus merampas keinginan kami berbuat sebaik mungkin. Ini kompetisi antarklub terhebat. Saya beruntung bisa sekali menjadi juara. Saya ingin merasakannya sebagai manajer,” ujarnya dikutip Goal.
Chelsea dan Ajax
Embargo transfer pemain membuat Lampard mengandalkan banyak pemain jebolan Akademi Chelsea muda seperti Mason Mount dan Tammy Abraham. Kepercayaan itu mulai berbuah positif. Mount dan Abraham menjadi pahlawan kemenangan Chelsea saat melawan Norwich City di Liga Inggris, akhir pekan lalu. Itu menjadi kemenangan pertama The Blues di era Lampard.
Berkat sentuhan Lampard dan banyaknya tenaga muda, Chelsea tampil lebih energik, ofensif, dan menekan musim ini. Menurut Mario Melchiot, mantan bek Chelsea, eks timnya itu berpeluang menjadi kuda hitam seperti halnya Ajax Amsterdam musim lalu. Ajax menjadi buah bibir musim lalu karena menembus semifinal dengan membekap sejumlah tim unggulan seperti Real Madrid dan Juventus.
Ajax adalah milik Liga Champions
Serupa Chelsea, Ajax juga bertumpu pada ledakan semangat para pemain muda dan jebolan akademinya. “Ajax menjadi model dari Chelsea saat ini. Mereka tidak bisa membeli pemain-pemain bintang saat ini. Namun, hal tercerdas adalah mereka mempromosikan anak-anak muda seperti halnya di Ajax,” tutur Melchiot.
Kiprah Chelsea dan Ajax bakal sulit diprediksi musim ini. Ajax misalnya, kehilangan sejumlah pemain pilarnya seperti gelandang Frenkie de Jong ke Barcelona dan bek Matthijs de Ligt ke Juventus. Tim Belanda itu dikhawatirkan mengulangi kesalahan AS Monaco, tim semifinalis 2017 yang kini terpuruk setelah menjual sejumlah pemain bintang seperti Kylian Mbappe Lottin, Bernardo Silva, dan Fabinho.
Namun, kekhawatiran itu belum terlihat. Ajax lolos ke penyisihan grup musim ini seusai menang 2-0 atas APOEL, wakil Siprus, dalam playoff kemarin. Hengkangnya De Jong misalnya, masih bisa ditutupi oleh gelandang muda lainnya, Lisandro Martinez. Ajax kembali bersemangat menyambut Liga Champions musim keduanya dalam lima tahun terakhir. “Ajax adalah milik Liga Champions. Kami perlu bermain di kompetisi ini setiap tahun,” ujar Dusan Tadic, penyerang andalan Ajax, dikutip ESPN.