Kekaisaran Jepang telah berumur 27 abad dan diperintah oleh 247 kaisar dari satu garis keturunan. Dari 2.700 tahun usia kekaisaran itu, hampir 1.500 tahun di antaranya ditandai tiga kali perpindahan ibu kota.
Dalam periode 540-2019, ibu kota Jepang berpindah dari daerah yang kini dikenal sebagai Nara, Kyoto, dan Tokyo. Kyoto paling lama menjadi ibu kota dibandingkan daerah lain, 1.128 tahun. Sementara Nara jadi ibu kota selama 170 tahun. Adapun Tokyo yang kini menjadi ibu kota Jepang merupakan yang terbaru, 151 tahun, terhitung sejak 1868.
Ibu kota, bagi Jepang, merupakan daerah tempat kaisar dan dewan negara, kini Diet atau parlemen Jepang, tinggal dan berkantor. Kaisar-kaisar Jepang tinggal di sekitar Nara pada periode 540-710. Setelah itu, istana kaisar pindah ke dekat Danau Biwa. Daerah itu kini termasuk Prefektur Kyoto yang terletak di utara Nara.
Istana kaisar tetap di Kyoto sampai November 1868. Pada masa pemerintahan Kaisar Meiji, kediaman resmi pindah ke Edo. Secara harfiah, Kyoto bermakna kurang lebih Kota Besar. Sementara Edo sepadan dengan Pintu Masuk Air. Kini, Edo lebih dikenal sebagai Tokyo.
Edo memang terletak di tepi laut dan berada di pesisir timur Honshu, pulau terbesar di Jepang. Sementara Kyoto terletak di bagian tengah Honshu. Pelabuhan terdekat bagi Kyoto adalah Osaka, kota yang sejak dulu sampai sekarang dikenal sebagai dapur Jepang.
Cerita empat kota itu bisa ditemui, antara lain, di Museum Edo-Tokyo. Museum itu terletak di timur Akihabara, kawasan pelesiran di Tokyo yang terkenal karena kelompok vokal AKB48 dan tempat belanja produk elektronik.
Tidak resmi
Sejak dulu, dalam jagat politik Jepang, kaisar tidak benar- benar memegang kendali pemerintahan. Sampai disatukan Oda Nobunaga-Toyotomi Hideyoshi-Tokugawa Ieyasu, Jepang pernah dikendalikan oleh banyak sekali panglima perang. Mereka mengakui kaisar sebagai kepala negara. Walakin, mereka memerintah wilayah masing-masing tanpa campur tangan kaisar.
Pada masa pemerintahan Kaisar Meiji, kediaman resmi kaisar pindah ke Edo yang lebih dikenal sebagai Tokyo.
Perang puluhan tahun oleh trio Nobunaga-Hideyoshi-Ieyasu mengakhiri periode itu. Hasilnya, mereka secara faktual menjadi pemimpin Jepang. Nobunaga dan Hideyoshi memerintah dari Osaka, sementara Ieyasu dari Edo. Osaka dan Edo menjadi ibu kota tidak resmi Jepang karena pengendali kekuasaan ada di kedua kota itu.
Kastil Nobunaga dan Hideyoshi, yang sangat megah dan kuat pada zamannya, tidak bersisa lagi. Di lokasi bekas Kastil Hideyoshi kini berdiri Kastil Osaka hasil renovasi era Meiji.
Sementara kastil yang diduduki Ieyasu di Edo masih bertahan sampai sekarang. Ieyasu menduduki Kastil Edo pada akhir abad ke-17. Dari sana, keluarga Tokugawa memerintah Jepang selama hampir tiga abad. Ieyasu dan keturunannya menjadi shogun, panglima perang yang memegang kendali pemerintahan Jepang. Sejak era Meiji, kendali itu dipegang politisi dengan jabatan perdana menteri.
Di era Meiji, shogun terakhir dari keluarga Tokugawa meletakkan jabatan. Kastil Edo yang jadi lambang kekuasaan keluarga Tokugawa berganti penghuni mulai 1868. Sejak November 1868 sampai kini, kaisar Jepang tinggal di sana. Edo bukan lagi kota pelabuhan. Edo, yang kini jadi Tokyo, merupakan salah satu metropolis penting di Bumi.