Presiden Joko Widodo meminta pengembangan pariwisata Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dipercepat. Presiden meminta supaya tata ruang, penentuan zona-zona pembangunan pariwisata, dan tata kelola manajemen serta kelembagaan kawasan wisata Borobudur segera dibenahi.
Oleh
NINA SUSILO/REGINA RUKMORINI
·4 menit baca
MAGELANG, KOMPAS – Presiden Joko Widodo meminta pengembangan pariwisata Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dipercepat. Presiden meminta supaya tata ruang, penentuan zona-zona pembangunan pariwisata, dan tata kelola manajemen serta kelembagaan kawasan wisata Borobudur segera dibenahi.
Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo dalam pengantar rapat terbatas di Candi Borobudur, Jumat (30/8/2019). Jokowi meminta agar rencana induk dan rencana detail pengembangan kawasan Borobudur segera diselesaikan untuk kemudian ditetapkan.
Dari penataan fisik, menurut Presiden, banyak hal masih harus dikerjakan. Pembangunan akses jalan dari Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo ke Borobudur juga diperlukan untuk memperpendek durasi perjalanan. "Ini banyak alternatif dan kemarin juga dari Pak Gubernur Jawa Tengah ada usulan, juga dari Pak Bupati Purworejo. Masukan-masukan yang ada sangat baik dan nantinya akan segera kita putuskan setelah studi lapangannya selesai," tutur Presiden.
Jokowi meminta agar rencana induk dan rencana detail pengembangan kawasan Borobudur segera diselesaikan untuk kemudian ditetapkan.
Sebelum memimpin rapat terbatas, di Patio Lounge Plataran Borobudur Resort, Jokowi sempat bersepeda beberapa ratus meter ke Candi Borobudur bersama ibu negara Nyonya Iriana Joko Widodo. Sepeda santai ini juga diikuti Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Di Candi Borobudur, Presiden juga sempat menaiki tangga candi dan berjalan-jalan sembari berdiskusi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Magelang Zaenal Arifin.
Dalam ratas, hadir pula Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengkubuwono X serta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dan Menteri BUMN Rini Soemarno.
Percepatan penataan kawasan wisata Borobudur dilakukan karena sektor pariwisata dinilai mampu menjadi motor peningkatan devisa di tengah gejolak ekonomi global serta mendorong pertumbuhan ekonomi baik di daerah dan nasional.
Sebelum ini, Presiden Jokowi sudah mengunjungi beberapa destinasi wisata seperti Danau Toba, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur serta menggelar ratas di lokasi-lokasi tersebut.
Untuk percepatan penataan kawasan wisata ini, Presiden Jokowi menegaskan akan memantau perkembangannya setiap tiga bulan. "Saya akan melihat progress A sampai Z sehingga tiap tiga bulan akan saya tagih kinerjanya," tutur Presiden.
Pengembangan kawasan Mandalika saat ini dipegang ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) yang bertanggung jawab mulai perencanaan infrastruktur pendukung, penataan kawasan, kebersihan toilet, penyediaan ruang-ruan untuk UMKM termasuk pengelolaan limbahnya. Pengelolaan kawasan wisata Labuan Bajo diperkirakan selesai akhir 2020.
Namun, untuk percepatan pengembangan kawasan wisata ini, Presiden meminta semua kementerian terkait memberikan dukungan penuh baik urusan lahan maupun penghijauan kembali kawasan seperti di Danau Toba, Labuan Bajo, dan Mandalika.
"Kita harapkan betul-betul di akhir 2020, produk ini betul-betul siap untuk dipromosikan secara besar-besaran dan kita harapkan infrastruktur pendukung baik airport, jalan menuju tempat-tempat yang kita telah dan akan kembangkan bisa memberikan dukungan yang baik," tuturnya
Untuk kawasan wisata Borobudur yang merupakan situs bersejarah, Presiden mengatakan ketika wisatawan yang datang sangat banyak, jumlah turis yang naik ke candi dalam satu waktu akan diatur. Hal ini, Presiden memastikan, tak akan diabaikan. Sebab, saat peninjauan, dia pun menengarai ada sedikit penurunan di bangunan candi.
Kawasan wisata Borobudur ini akan ditunjang Bandara Internasional Yogyakarta (BIY) yang rampung Maret 2020. BIY akan mampu menampung sampai 27 juta penumpang per tahun dengan luas terminal mencapai 219.000 meter persegi. Presiden pun sebelum ke Borobudur sempat meninjau bandara yang kini sudah mulai digunakan tujuh jalur penerbangan domestik dan ke depan diharapkan bisa menampung lebih banyak penerbangan luar negeri.
Adapun BIY sementara ini bisa diakses dari Kota Yogyakarta menggunakan kereta api sampai Stasiun Wojo, Purworejo. Mulai Maret 2020, menurut Budi Karya, akan disiapkan bus shuttle dari Stasiun Wojo ke BIY yang disubsidi sehingga gratis. Bus-bus ini diharapkan bisa terus berangkat dengan jeda kurang dari setengah jam. Pembangunan jalur kereta dari Stasiun Tugu Yogyakarta ke BIY akan rampung Desember 2020.