Ketua RT/RW Diminta Mengawasi Pengungsi Asing di Jakarta
Para pencari suaka asal negara berkonflik diminta meninggalkan tempat penampungan sementara di Jalan Bedugul, Kalideres, Jakarta Barat, maksimal pada Sabtu (31/8/2019). Sebagai gantinya, Komisi Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) akan menyalurkan dana kebutuhan hidup bagi mereka, termasuk untuk mengontrak rumah.
Oleh
J Galuh Bimantara
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Para pencari suaka asal negara berkonflik diminta meninggalkan tempat penampungan sementara di Jalan Bedugul, Kalideres, Jakarta Barat, maksimal pada Sabtu (31/8/2019). Sebagai gantinya, Komisi Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) akan menyalurkan dana kebutuhan hidup bagi mereka, termasuk untuk mengontrak rumah.
Para ketua rukun warga dan rukun tetangga diminta mengawasi keberadaan mereka yang memilih tinggal di rumah sewa wilayah Jakarta. Itu guna mengantisipasi masalah sosial yang mungkin timbul.
”Aturannya, kan, sudah jelas, satu kali 24 jam tamu wajib lapor ketua RT. Nanti, ketua RT memberi nasihat kepada mereka, secara kultural masyarakat di sana seperti apa,” ucap Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi DKI Jakarta Taufan Bakri, Jumat (30/8/2019).
Sebagai identitas, para pencari suaka dibekali kartu UNHCR. Taufan berharap, warga yang menyewakan rumah bersedia menerima mereka. Namun, jika merasa tidak familiar dengan kartu tersebut dan menaruh curiga, warga bisa datang bertanya ke kepolisian terdekat guna memastikan.
Taufan khawatir masyarakat menolak kehadiran mereka karena akan timbul masalah sosial lagi. Sejumlah pencari suaka asal Afghanistan, Sudan, dan Somalia ini pernah mendirikan tenda di trotoar sekitar kantor UNHCR di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, selama dua minggu. Ia berharap, pencari suaka berbaur dengan mudah di dalam masyarakat.
Relokasi pencari suaka dari tempat penampungan di Kalideres berjalan secara bertahap sejak Rabu (28/8/2019) dan ditargetkan rampung pada Sabtu.
Sejauh ini, lanjut Taufan, Pemerintah Provinsi DKI membantu proses relokasi dengan menyediakan lima unit bus Transjakarta serta pengangkut barang lima truk.
Ia memperkirakan, masih ada 500 lebih pengungsi di penampungan Kalideres. Sebelumnya, jumlah pengungsi pernah mencapai 1.500 jiwa, sebagian besar berasal dari Afghanistan, kemudian ada pula dari Sudan, Somalia, Iran, dan Irak.
Taufan belum mendapatkan arahan soal rencana pemanfaatan gedung setelah dikosongkan dari pencari suaka. Namun, anggota satuan polisi pamong praja bakal berjaga di sana setelah relokasi usai agar tidak ada pencari suaka yang kembali lagi. ”Kemungkinan setiap hari satu regu, terdiri dari lima-enam orang, sudah cukup,” ujarnya.
Didata
Berdasarkan pantauan pada Jumat sore, satu per satu pengungsi dipanggil petugas UNHCR untuk pendataan di seberang kompleks penampungan sementara. Selain itu, sejumlah petugas Pemprov DKI juga membongkar tenda-tenda biru Dinas Sosial DKI yang berada di halaman.
Salah satu pencari suaka asal Afghanistan, Omid (19), menuturkan, dirinya mendapatkan informasi bahwa akan menerima Rp 1 juta untuk kebutuhan hidup selama sebulan. Remaja laki-laki yang tinggal di Indonesia sejak 2016 ini baru akan mencari tempat tinggal sewa setelah uang ada di tangannya. Sekarang, ia belum tahu akan pindah ke mana meski sudah mempersempit pilihan pada wilayah Jakarta.
”Mereka (UNHCR) bilang, akan ada uang untuk enam bulan, tetapi kami tidak yakin bisa atau tidak,” ucapnya.
Uang tersebut tidak memadai untuk mencukupi kebutuhan. Apalagi, Omid dan para pencari suaka lain tidak boleh belajar dan bekerja. ”Kalau tidak bisa bekerja, bagaimana mencari uang,” keluhnya.
Pengungsi Afghanistan lain, Muhammad Dawood Haidari (33), menyebutkan, dirinya akan menerima Rp 1,3 juta untuk satu bulan, tetapi uang itu adalah jatah bagi dia sekeluarga. Ia memiliki istri, satu anak berusia empat tahun, serta satu bayi berusia 2,5 bulan.
Dawood menghitung-hitung kebutuhan selama sebulan, sewa rumah bakal butuh Rp 800.000, kemudian membayar listrik sekitar Rp 100.000. ”Sisanya tidak cukup untuk makan kami, apalagi bayi kami masih butuh popok,” katanya.