Rumah DP Nol Rupiah Dilarang Disewakan dan Diperjualbelikan
Penghuni rumah dengan uang muka atau DP nol rupiah atau rumah DP nol persen di Klapa Village, Jakarta Timur, dilarang menyewakan atau memperjualbelikan unitnya kepada orang lain.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penghuni rumah dengan uang muka atau DP nol rupiah atau rumah DP nol persen di Klapa Village, Jakarta Timur, dilarang menyewakan atau memperjualbelikan unitnya kepada orang lain. Bagi penghuni yang melanggar aturan tersebut, pemerintah tak segan-segan mencabut fasilitas subsidi yang diberikan.
”Sanksinya tidak akan ada lagi pakai surat peringatan, bisa langsung dicabut subsidinya dan (penghuni) diminta keluar,” ujar Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta Kelik Indriyanto seusai acara Serah Terima Kunci dan Proses Akad Kredit Peserta Program Rumah DP 0 Rupiah di kawasan Klapa Village, Jakarta Timur, Sabtu (31/8/2019).
Rusunami DP nol persen atau Tower A telah siap dihuni. Bangunan tersebut dibangun setinggi 21 lantai dengan total 780 unit. Setiap lantai, ada 39 unit kamar.
Dari total 780 unit itu, tipe kamar dibagi menjadi tiga, yakni dua kamar tidur (360 unit), studio (240 unit), dan satu kamar tidur (180 unit).
Kelik mengatakan, sejak awal, penghuni telah diberi tahu untuk tidak menyewakan, apalagi menjual, unitnya kepada orang lain. Sebab, semua proses transaksi rusunami harus melalui Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Pengawasan pun akan dibantu Perusahaan Umum Daerah Sarana Jaya.
”Jadi, untuk mekanisme kembali dijual pun tidak mudah. Harus melewati BLUD kami, tidak bisa langsung ke tangan orang lain lagi,” kata Kelik.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menambahkan, pengetatan pengawasan itu dilakukan agar tidak ada penyalahgunaan rumah DP nol rupiah.
”Jadi, BLUD ini semacam off taker, ya, istilahnya. Kalau ada yang mau menjual, dia harus menjualnya pada BLUD. Tidak bisa menjual kepada pihak lain. Lalu, BLUD nanti bisa menawarkan unit itu kepada orang baru yang mau mengambil rumah ini. Dengan begitu, program ini bisa tepat peruntukannya,” kata Anies.
Proyek kedua
Setelah ini, Pemerintah DKI akan kembali membangun rusunami DP nol persen di kawasan Cilangkap, Jakarta Timur. Pembangunan ini, disebut Anies, untuk menangkap animo warga Jakarta yang cukup tinggi terhadap program tersebut.
Berdasarkan catatan DPRKP DKI, hingga kini, ada sekitar 3.000 orang yang berminat dan mendaftar setelah gelombang pertama.
”Cilangkap itu baru gambar dan maket, sedang dalam proses perizinan, belum proses ground breaking. Mudah-mudahan akhir tahun kami bisa ground breaking yang sama dikerjakan oleh Sarana Jaya,” ujar Anies.
Direktur Utama Perumda Sarana Jaya Yoory C Pinontoan mengatakan, pihaknya akan membangun empat menara di rusunami Cilangkap. Namun, seperti di Klapa Village, yang digunakan untuk program rumah DP nol rupiah hanya satu menara. Sisanya akan dikomersialkan.
”Luasnya hampir 3 hektar dan minimal untuk tower rumah DP nol rupiah ada 700 unit. Perizinan juga sudah selesai, tanah sudah punya kami, tinggal bangun saja,” kata Yoory.
Sementara itu, Deni Saptono (40), mengaku bersyukur atas program tersebut karena kini dia bisa memiliki rumah tinggal yang tetap. Dia yang sehari-hari bekerja sebagai buruh pabrik, dengan penghasilan sekitar Rp 4 juta, hanya mencicil Rp 1,5 juta selama 15 tahun.
”Ampun, deh, susah nyari rumah sekarang di Jakarta, tanah mahal, bangunan mahal, ngontrak saja mahal. Kalau ini, kan, sesuai dengan kemampuan. Bisa dipilih per bulan, berapa jangka berapa tahun,” ujar Deni yang sebelumnya hanya menumpang tinggal di rumah mertua, sekitaran Muara Angke, Jakarta Utara.