Sail Nias 2019 diharapkan menjadi pendorong bangkitnya pariwisata bahari Nusantara di Kepulauan Nias, Sumatera Utara. Berbagai acara menarik dipersiapkan seperti Liga Selancar Dunia, festival layang-layang, festival ikan bakar, lomba memancing, dan voli pantai. Tenda pantai premium pun akan dibuat untuk memperkuat nuansa bahari dalam acara tersebut.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS – Sail Nias 2019 diharapkan menjadi pendorong bangkitnya pariwisata bahari Nusantara di Kepulauan Nias, Sumatera Utara. Berbagai acara menarik dipersiapkan seperti Liga Selancar Dunia, festival layang-layang, festival ikan bakar, lomba memancing, dan voli pantai. Tenda pantai premium pun akan dibuat untuk memperkuat nuansa bahari dalam acara tersebut.
“Sail Nias ini menjadi momentum untuk membangkitkan Kepulauan Nias sebagai salah satu pusat wisata bahari di Indonesia. Kami menargetkan 10.000 pengunjung hadir dalam gelaran pariwisata ini,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut Ria Nofida Telaumbanua, di Medan, Sabtu (31/8/2019).
Ria mengatakan, Sail Nias tahun ini mempunyai acara yang menarik dibanding festival sail sebelumnya di beberapa tempat di Nusantara. Acara Sail Nias tahun ini diadakan berbarengan dengan Liga Selancar Dunia (World Surf League Qualifying Series). Ada 150 peselancar yang datang dari berbagai negara. Mereka pun sudah melakukan persiapan di Nias selama beberapa bulan ini.
Ria mengatakan, Liga Selancar itu akan mempromosikan Nias sebagai salah satu tempat berselancar di Indonesia khususnya di Pantai Sorake, Kabupaten Nias Selatan. Selama ini, Pantai Sorake sudah cukup dikenal sebagai tempat berselancar favorit di Indonesia karena ombaknya yang tinggi dan pemandangan alamnya yang indah.
Ada 150 peselancar yang datang dari berbagai negara.
Selain selancar, daya tarik dari Sail Nias lainnya adalah tenda pantai premium. Tenda ini akan dibuat di dekat lokasi pusat acara agar para pengunjung bisa menikmati suasana malam di tepi pantai Kepulauan Nias yang langsung berhadapan dengan Samudera Hindia itu.
Pembuatan tenda pantai tersebut, kata Ria, juga merupakan salah satu solusi mengatasi minimnya kamar hotel atau penginapan di Kepulauan Nias. “Di Kepulauan Nias hanya ada 800 kamar. Pembuatan tenda pantai ini menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan akomodasi penginapan di Nias. Pengelolaannya akan dilakukan pihak ketiga,” katanya.
Selama Sail Nias berlangsung, kata Ria, maskapai penerbangan juga direncanakan akan menambah frekuensi penerbangan. Penambahan akan disesuaikan dengan peningkatan permintaan penerbangan. Ria mengatakan, penerbangan langsung ke Nias tersedia dari Medan, Silangit, Jakarta, dan Padang. “Selain itu, Nias juga bisa dijangkau dengan kapal laut dari Kota Sibolga, Sumut,” ujarnya.
Ria mengatakan, Sail Nias akan dilaksanakan di seluruh kabupaten kota di Nias yakni Kabupaten Nias, Nias Selatan, Nias Barat, Nias Utara, dan Kota Gunung Sitoli. Pusat kegiatan akan berada di Teluk Dalam, Nias Selatan. “Presiden Joko Widodo direncanakan hadir dalam acara puncak pada 13-14 September,” kata Ria.
Asisten Administrasi Umum dan Aset Pemprov Sumut Fitriyus mengatakan, Kepulauan Nias sangat berpotensi menjadi pusat wisata bahari karena juga mempunyai kebudayaan yang menarik. Di Nias misalnya hidup tradisi lompat batu. Daerah itu juga menyimpan jejak peradaban megalitikum yang sangat tua.