Tahun 2019 terasa berat bagi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan keluarga. Belum genap 100 hari berpulanganya istri tercinta, mereka kembali berduka. Kali ini SBY melepas kepergian ibundanya, Siti Habibah.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
Tahun 2019 terasa berat bagi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan keluarga. Belum genap 100 hari berpulanganya istri tercinta, mereka kembali berduka. Kali ini SBY melepas kepergian ibundanya, Siti Habibah, setelah mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Mitra Keluarga Cibubur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (30/8/2019) pukul 19.23.
Presiden keenam RI itu merupakan anak tunggal dari pasangan Siti Habibah dan Soekotjo. Almarhum wafat di usia 87 tahun setelah menjalani perawatan intensif sejak 8 Agustus.
”Tahun ini menjadi tahun yang berat bagi saya dan keluarga. Tahun yang penuh ujian dan cobaan. Belum genap 100 hari berpulangnya istri tercinta, kami harus merelakan ibunda tercinta menghadap Sang Khalik. Sungguh berat, tetapi saya yakin bahwa keputusan Allah, takdir, dan rencana-Nya jauh lebih baik dan indah daripada yang kami pikirkan dan inginkan,” ucap SBY di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Sabtu (31/8/2019).
Hadir dalam prosesi pemakaman itu antara lain Meutia Hatta, Tuti Sutiawati, Jimly Asshiddiqie, Lukman Hakim Saifuddin, sahabat, dan kolega SBY lain.
SBY mengenang Siti sebagai sosok yang religius, bersahaja, dan keras dalam memegang prinsip. Wanita kelahiran Tremas, Pacitan, Jawa Timur, ini tabah dalam menghadapi cobaan dan tantangan kehidupan serta bertekun dalam tirakat dan ikhtiar.
Siti menetap di Tremas selama 38 tahun. Kemudian hijrah ke Blitar, Jawa Timur. Sejak 2007, menetap di Cikeas sampai akhir hayatnya. Berdasarkan catatan Kompas, ibunda Presiden Yudhoyono ini beberapa kali menjalani perawatan di rumah sakit sejak 2009 karena menderita infeksi saluran empedu. Yudhoyono yang saat itu masih menjabat sebagai presiden pun sering membatalkan agenda kenegaraan untuk menerima sang ibunda.
Meskipun kehilangan, SBY meyakini bahwa sosok, karakter, dan perjuangan Siti menjadi inspirasi sekaligus semangat bagi keluarga dalam mengarungi kehidupan. ”Itulah kenangan yang indah terhadap alamarhumah. Semoga ibunda dipertemukan dengan istri tercinta almarhumah Ani Yudhoyono dan semoga kelak dipertemukan dengan kami semua atas izin Allah,” katanya.
Sosok Siti pun membekas di hati Annisa Pohan, istri Agus Harimurti Yudhoyono. Annisa menuturkan, kikil buatan Siti menjadi makanan kesukaan SBY dan keluarga. ”Masakan spesial buatan eyang. Walaupun ada juru masak pengganti, rasanya tetap saja berbeda,” ucap Annisa.
Siti juga sangat perhatian kepada Annisa. Salah satu bentuk perhatian ditunjukkan ketika Annisa dan Agus belum dikaruniai anak. Saat itu Agus sedang berdinas di Lebanon sebagai pasukan perdamaian dunia. Annisa pun menghabiskan waktu berdua dengan Siti di Cikeas. Siti memperhatikannya layaknya anak sendiri.
”Saya menginap di rumah eyang. Cuma berdua. Eyang selalu ingatin makan. Jeng makan, begitu kata eyang. Padahal, saya sudah makan. Eyang sangat perhatian,” ujarnya.