Efektivitas organisasi serangan di sepertiga akhir wilayah lawan menjadi fokus pembenahan skuad ”Garuda” menjelang laga kualifikasi Piala Dunia 2022.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Organisasi serangan masih menjadi pekerjaan rumah tim nasional sepak bola Indonesia menjelang laga Grup G putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. Indonesia akan bertemu Malaysia dan Thailand di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, masing-masing pada 5 September dan 10 September mendatang.
Salah satu yang menjadi sorotan utama tim pelatih adalah kemampuan umpan silang pemain yang kurang akurat. Untuk itu, tim pelatih berupaya memberikan program latihan penyelesaian akhir di sisa jadwal latihan menjelang laga kontra Malaysia.
Dalam latihan di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Jumat (30/8/2019), Pelatih Kepala Skuad ”Garuda” Simon McMenemy tidak bisa memimpin latihan karena ada urusan administrasi. Perannya digantikan Asisten Pelatih Yeyen Tumena. Dalam latihan itu, pelatih fokus untuk membenahi penyelesaian akhir tim, terutama dari umpan silang.
”Program latihan ini adalah hasil evaluasi dua laga persahabatan kemarin (menang 4-0 atas Persika Karawang dan menang 2-0 atas Bhayangkara FC). Dari dua laga itu, penyelesaian akhir dan umpan silang masih mengecewakan,” ujar mantan bek timnas Indonesia itu.
Tim pelatih memberikan program latihan berupa man to man, yakni satu penyerang berusaha melewati adangan bek lawan sebelum menembak bola, kemudian penyelesaian akhir dengan sentuhan pertama baik menggunakan kaki maupun sundulan kepala, dan penyelesaian umpan silang datar maupun lambung.
Beberapa penyerang tampak belum bisa melakukan progam man to man sebelum menembak bola dan penyelesaian akhir dengan sentuhan pertama dengan sempurna, seperti Ferdinand Sinaga, Febri Haryadi, dan Andik Vermansyah.
Beberapa kali, upaya man to man penyerang lokal itu terbaca oleh bek, sedangkan sentuhan pertama jarang tepat sasaran. Adapun penyerang naturalisasi, seperti Beto Goncalves dan Osas Saha, bisa melakukan man to man maupun sentuhan pertama dengan lebih baik.
Saat latihan umpan silang lambung, beberapa pemain sayap tidak melakukan umpan dengan sempurna sehingga bola tidak sampai ataupun mengarah ke penyerang. Hal itu sempat membuat beberapa penyerang kecewa. ”Umpan apa itu,” kata Osas memarahi rekannya yang memberi umpan, tetapi justru mengarah ke gawang.
Menurut Yeyen, hanya bek sayap Yustinus Pae dan Ruben Sanadi yang bisa melakukan umpan silang cukup baik. Dua pemain yang kaya pengalaman itu telah terasah di klub masing-masing sebagai tumpuan serangan melalui sayap. Sementara untuk pemain lain, tim pelatih terus menggenjot mereka agar melakukan umpan silang dengan lebih baik.
”Yustinus dan Ruben sudah melakukan tugasnya dengan baik. Itu karena mereka sudah sering bermain di posisi sayap. Kalau pemain lain, kita perlu terus tingkatkan,” ujar Yeyen.
Pemain baru
Dalam latihan kali ini, tim memanggil sejumlah nama baru, seperti Andik dan Stefano Lilipaly. Kedua pemain yang biasa di posisi sayap itu pun langsung bisa beradaptasi dengan para pemain. Andik menuturkan, dirinya tidak canggung sama sekali karena memang sudah kenal semua pemain dan beberapa kali pernah bermain bersama.
Baik Andik maupun Lilipaly optimistis terhadap skuad yang ada sekarang. Menurut Lilipaly, tim sekarang diisi oleh banyak pemain muda bertenaga dan pemain naturalisasi berkualitas serta berpengalaman. Kombinasi tersebut diyakini membuat tim bisa lebih solid dibanding sebelum-sebelumnya.
Lilipaly cukup baik ketika bermain untuk timnas di Asian Games 2018. Saat itu, duetnya bersama Beto membuat Indonesia sangat produktif dan bisa sampai babak 16 besar. Dalam lima laga timnas, Lilipaly mencetak 4 gol dan Beto mencetak 4 gol dari total 13 gol yang dicetak oleh tim Garuda.
”Kalau dipercaya bermain lawan Malaysia, dengan siapa pun saya siap bermain. Tapi, kalau bisa duet kembali dengan Beto, itu lebih bagus,” ujar pemain keturunan Belanda tersebut.
Dalam laga melawan Malaysia, para pemain berharap dukungan penuh suporter untuk meningkatkan semangat dalam laga yang diprediksi berlangsung dengan tensi tinggi itu.
”Kita tahu laga Indonesia lawan Malaysia selalu ketat. Pertandingan ini akan sedikit lebih ekstra dibanding pertandingan-pertandingan lain. Saya harap suporter bisa datang memenuhi stadion karena pertandingan ini sangat penting untuk tim, dan bagus juga untuk suporter,” ujar Lilipaly.