Dua petenis remaja putri akan mewakili Indonesia pada turnamen WTA Future Stars 2019 di Shenzhen, China.
Oleh
Yulia Sapthiani
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dua remaja putri, Kholisa Siti Maisaroh (13) dan Jessica Christa Wirahadipoernomo (16), akan mewakili Indonesia dalam program Asosiasi Tenis Putri (WTA) untuk petenis-petenis muda bernama WTA Future Stars. Dalam ajang yang akan mempertemukan petenis-petenis remaja dari Asia Pasifik, Amerika Serikat, dan Kanada itu, Kholisa dan Jessica ingin menguji kemampuan mereka.
Kedua petenis itu mewakili Indonesia setelah menjadi juara dalam turnamen kualifikasi usia di bawah 14 tahun (U-14) dan U-16 yang diselenggarakan di Lapangan Tenis Hotel Sultan, Jakarta, 27 Agustus-1 September. Kholisa, yang menjuarai kategori U-14, dan Jessica, juara U-16, akan tampil dalam WTA Future Stars di Shenzhen, China, 20-28 Oktober. Turnamen untuk dua kategori tersebut menjadi bagian pembuka dari Final WTA yang diikuti delapan petenis putri terbaik 2019.
Selain turnamen kualifikasi WTA Future Stars U-14 dan U-16, PP Pelti juga menyelenggarakan turnamen U-10 dan U-12 dengan format beregu campuran seperti Piala Hopman. Satu tim terdiri atas satu tunggal putra, satu tunggal putri, dan satu pasang ganda campuran. Final kategori beregu ini diselenggarakan Minggu (1/9/2019).
Menguji kemampuan
Dalam final U-16 yang diselenggarakan Sabtu, Jessica, yang berasal dari Semarang, Jawa Tengah, mengalahkan Anggi Dwi Hidayati (Bali). Petenis berperingkat nasional (PNP) ke-11 yang menjadi unggulan ketiga itu harus kehilangan dulu set pertama sebelum menang, 2-6 7-5 6-2. Kedua petenis bersaing dalam cuaca panas, dengan suhu mencapai 33 derajat celsius.
”Saya sudah capai sekali di final karena dalam dua hari ini bermain rubber set, baik tunggal maupun ganda. Apalagi, dalam dua minggu ini saya juga ikut dua turnamen beruntun,” ujar Jessica.
Anak pertama dari dua bersaudara yang lahir di Semarang, 14 Mei 2003, itu tak sabar untuk berangkat ke China. Dia ingin menambah pengalaman dan belajar langsung dari petenis profesional tingkat dunia. Penggemar Roger Federer ini ingin bertemu petenis Australia peringkat kedua dunia, Ashleigh Barty.
Kholisa, yang di final mengalahkan Tiara Naura Nur Azizah (Riau), 6-2, 7-6 (7-5), juga ingin menguji kemampuannya saat bertemu petenis-petenis dari negara lain. Dia bercita-cita bertemu idolanya, Serena Williams.
Pertemuan Kholisa dan Tiara menjadi pertemuan dua unggulan teratas. Meski menang, Kholisa yang asal Kudus tak puas dengan penampilannya. Seusai bertanding, dia bahkan menangis sambil ditenangkan keluarganya.
Penampilan tak maksimal itu terjadi karena Kholisa tampil dalam kondisi tubuh kesakitan akibat datang bulan. Namun, dia berhasil bertahan. ”Saya senang bisa menang final, tetapi tidak puas dengan permainan dalam dua hari ini,” ujarnya sambil terisak.
WTA Future Stars adalah program WTA untuk petenis-petenis putri berusia U-14 dan U-16. Setiap peserta hanya berhak mengikuti kegiatan ini satu kali pada masing-masing kategori.
Tahun ini, untuk pertama kalinya, WTA mengundang petenis dari Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris untuk bersaing dengan petenis dari 21 negara Asia Pasifik. ”Jadi, persaingan akan semakin ketat. Saya harap kalian bisa tampil sebaik mungkin di sana,” kata Direktur Turnamen Kualifikasi WTA Future Stars Indonesia Susan Soebakti.
Perwakilan dari setiap negara, seperti disebutkan dalam laman resmi WTA, berhak mengikuti berbagai kegiatan. Selain turnamen, mereka berkesempatan bertemu bintang-bintang tenis WTA dan para legenda tenis. Mereka juga bisa mengikuti klinik kepelatihan bersama petenis legenda, juga mengikuti upacara pembukaan Final WTA. WTA menanggung akomodasi, transportasi, dan makan selama delapan hari kegiatan.
Ajang ini pernah melahirkan petenis Indonesia, Priska Madelyn Nugroho, sebagai juara U-14 pada 2017 di Singapura. Setelah itu, Priska pun mengikuti turnamen-turnamen Grand Slam di tingkat yunior.
Mulai tahun ini, petenis berusia 16 tahun itu berpatisipasi dalam turnamen Grand Slam level yunior. Di Australia Terbuka, Januari, Priska bertahan hingga babak ketiga. Dia tersingkir pada babak kedua Perancis Terbuka, tetapi berhasil menembus perempat final Wimbledon.
Pekan ini, Priska mengikuti AS Terbuka. Petenis peringkat ke-26 dunia yunior itu akan berhadapan Skyler Marie Grace Grishuk (AS) pada babak pertama.