The Used Guncang Malam Pertama Hodgepodge Superfest 2019
The Used mengguncang kawasan Allianz Ecopark, Ancol, Jakarta, pada hari pertama ajang festival musik lintas genre dan generasi, Hodgepodge Superfest 2019, Sabtu (31/8/2019) malam.
Oleh
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — The Used mengguncang kawasan Allianz Ecopark, Ancol, Jakarta, pada hari pertama ajang festival musik lintas genre dan generasi, Hodgepodge Superfest 2019, Sabtu (31/8/2019) malam. Grup musik cadas beraliran Emo asal Utah, Amerika Serikat, itu hadir dengan formasi barunya.
Kelompok cadas tersebut kini berformasi Bert McCracken (vokalis), Dan Whitesides (drumer), Jeph Howard (pemain bas), dan personel baru, Joey Bradford (gitaris). Joey mengisi slot kosong setelah gitaris Justin Shekoski didepak pada Maret tahun lalu akibat masalah kejiwaan.
Hadir dengan ”darah segar” membuat energi The Used terasa semakin meluap-luap. Tambah pula gaya sang vokalis, yang sangat gayeng di atas panggung, mengajak para penonton berkomunikasi dan berkelakar dengan wajahnya yang juga tak kalah ekspresif.
Walhasil para penonton yang datang khusus menonton band idola mereka itu semakin bersemangat. Bahkan, ketika Bert meminta mereka menari berputar membentuk lingkaran (pit circle), diiringi hingar bingar raungan gitar Joey serta gebukan drum Dan yang semakin malam semakin garang.
”Senang sekali bisa kembali ke sini. Siapa di sini yang juga pernah datang di konser pertama kali di Jakarta? Malam ini saya ingin kalian semua menikmatinya sebagai malam terbaik dalam hidup anda. All right?” ujar Bert, yang rajin mengumpat dalam setiap pernyataannya di atas panggung.
The Used dalam penampilannya kali ini membawakan beberapa nomor hits lawas mereka, seperti ”The Taste of Ink”, ”Buried Myself Alive”, dan ”Blue and Yellow”, yang diambil dari album perdana mereka di tahun 2002.
Selain itu, beberapa lagu cadas mereka lainnya, seperti ”Take It Away”,”Bird and the Worm”, ”Listening”, ”Cry”, dan ”Blood on My Hands”. Setelah lagu ”Buried Myself Alive", Bert menerangkan kepada penonton mengapa dia mengikatkan kain khas Palestina, Keffiyeh, di penyangga mikrofonnya.
“Ini adalah bentuk dukungan kami terhadap pembebasan Palestina. Bebaskan Gaza. Saya sama sekali enggak takut,” ujarnya dari atas panggung yang disambut teriakan dukungan penonton.
Bert memang konsisten mendukung perjuangan rakyat Palestina sejak beberapa tahun terakhir. Pandangan-pandangan politiknya juga kerap muncul dalam beberapa lagu yang diciptakannya, seperti di album The Used, Imaginary Enemy (2014).
Dalam penampilannya itu, secara mengejutkan The Used juga membawakan lagu ”Wonderwall”, salah satu lagu hits band Oasis. Namun, begitu usai menyanyikannya, Bert menyebut dirinya tengah bercanda lantaran aslinya justru dia sangat membenci grup British Rock tersebut.
Penampilan The Used menjadi pamungkas di festival hari pertama. Malam itu tampil juga kelompok-kelompok musik lintas genre mancanegara seperti band multigenre, seperti hiphop, jazz, pop, funk, dan soul asal New York, Amerika Serikat, Phony Ppl, dan band pop indie asal Inggris, The Japanese House.
Pada festival hari kedua, Minggu (1/9/2019), Hodgepodge Superfest 2019 akan menghadirkan headliner-nya, grup Prophets of Rage, yang terdiri dari sejumlah musisi asal band-band ternama, seperti Tom Morello, Tim Commerford, dan Brad Wilk asal Rage Against the Machine, Chuck D dan DJ Lord dari Public Enemy, serta B Real dari Cypress Hill.
Band Tanah Air, seperti Barasuara, Maliq & D’essentials, serta sejumlah penyanyi macam Danilla, Marcello Tahitoe, Jevin Julian X, Petra Sihombing, dan kolaborasi sejumlah akan tampil dalam Stars Project Tribute to Michael Jackson. (DWA)