JAKARTA, KOMPAS — Sebelum mengikuti balapan lari marathon, peserta diharapkan mempersiapkan diri dengan matang dan dapat mengukur kemampuan. Pelari perlu melihat kondisi tubuhnya agar tidak cedera saat mengikuti perlombaan.
Pelatih Maybank Bali Marathon 2019 Andriyanto mengatakan, untuk persiapan lomba lari, peserta perlu berlatih minimal 16 hingga 20 minggu. “Beban latihan tergantung kondisi tubuh,” kata Andriyanto pada latihan terakhir Road to Maybank Marathon 2019 di Jakarta, Minggu (1/9/2019).
Pola latihan pelari amatir berbeda dengan pelari profesional. Sebagian energi pelari amatir telah terkuras di pekerjaannya sehari-hari, sedangkan pelari profesional menghabiskan waktunya hanya untuk berlatih.
“Pelari profesional bisa berlatih dua hingga tiga kali sehari dan hal itu tidak mungkin diterapkan pada pelari amatir yang sibuk dengan pekerjaannya,” kata Andriyanto.
Adapun program latihan setiap orang berbeda-beda sesuai dengan kondisi terkini. Jika kurang istirahat, maka sebaiknya jangan memaksakan diri untuk latihan karena dapat berakibat fatal.
Ia menyarankan agar melakukan latihan pada pagi hari, tetapi kalau tidak ada waktu bisa dilakukan pada sore hari daripada tidak latihan sama sekali. Lari pada sore hari terasa lebih berat karena kondisi tubuh telah lelah.
Jika kurang istirahat, maka sebaiknya jangan memaksakan diri untuk latihan karena dapat berakibat fatal
Latihan dapat dilakukan secara individu dengan menggunakan pelatih pribadi atau bisa dengan mengikuti aplikasi latihan lari di gawai. Untuk menghilangkan kejenuhan dalam latihan, pelari dapat berlatih bersama-sama seperti yang diterapkan pada Road to Maybank Marathon 2019 sejak Maret lalu.
Lari bersama-sama akan terasa ringan karena dapat dilakukan sambil berbincang-bincang dengan pelari lain agar lebih santai. Pada Road to Maybank Marathon 2019, Andriyanto melatih pelari untuk menaklukkan lari jarak jauh sebagai persiapan untuk mengikuti marathon.
Untuk peserta marathon (42,195 kilometer), mereka berlatih lari dengan jarak 16 km dengan kecepatan 6 menit 30 detik per km, 7 menit per km, dan 7 menit 30 detik per km. Adapun untuk peserta yang akan berlomba separuh marathon (21,0975 km) dan 10 km berlatih lari sejauh 12 km dengan kecepatan 7 menit dan 8 menit per km.
Tujuan dari latihan lari jarak jauh ini untuk membangun daya tahan tubuh agar kuat ketika berlomba. Mereka juga berlatih lari di jalan yang menanjak agar tidak terkejut ketika menemuinya dalam perlombaan.
Project Lead Maybank Marathon Deniawan Rachmatialevi mengatakan, Road to Maybank Marathon 2019 adalah kegiatan edukasi untuk pelari amatir agar mereka siap sebelum mengikuti perlombaan.
Dengan pengetahuan yang diterima selama latihan, mereka dapat ikut lomba dengan benar. “Persiapan ini dibutuhkan agar mereka tidak asal datang terus berlari,” ujar Deniawan.
Pelari juga dibekali pengetahuan untuk dapat membaca kondisi tubuh masing-masing untuk menghindari cedera. Dalam latihan tersebut, pelari dipimpin oleh pelatih dan didampingi pemacu kecepatan atau pacer.
Melihat perlombaan tinggal seminggu lagi, pelari diharapkan menjaga kondisi badannya agar siap saat marathon. Mereka tidak lagi melakukan latihan berat dan cukup mengatur istirahat serta pola makan.
Salah satu peserta separuh marathon Yoga Brata (56) mengaku sudah siap untuk mengikuti marathon. Ia telah berlatih lari jarak jauh setiap minggu dan setiap pagi selama 30 menit. Ia mengaku memiliki hobi berlari sejak empat tahun yang lalu sehingga sudah tidak terkejut mengikuti lari jarak jauh.
Sementara bagi pemula seperti Indra Rizal (41) yang baru berlari sejak setahun yang lalu, Bali Marathon adalah lomba marathon pertama yang ia ikuti. Indra tidak mematok target tinggi dan berharap hanya dapat finish pada kategori separuh marathon.
Ia mengandalkan aplikasi di gawai untuk latihan lari. Ia berlatih sebanyak empat kali dalam seminggu. Indra memilih latihan lari di sekitar rumah pada pagi hari sebelum bekerja.
Adapun peserta marathon Reyner Jeremy (28) rutin berlatih di tengah kesibukan pekerjaannya. Ia meluangkan waktunya untuk berlatih sebanyak lima kali dalam seminggu.
Reyner menargetkan, pada Bali Marathon nanti dapat mencapai finish kurang dari 4 jam. Menurut Reyner, untuk memotivasi dalam berlari maka perlu memiliki target yang ingin dicapai. Hal tersebut berguna agar ia terus berusaha memacu diri untuk dapat meraih tujuan yang ingin diraih.