Angkat Uskup Suharyo sebagai Kardinal, Paus Rangkul Indonesia
Oleh
Aloysius Budi Kurniawan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Paus Fransiskus resmi mengumumkan Uskup Agung Jakarta, Mgr Ignatius Suharyo Pr, sebagai kardinal baru, Minggu (1/9/2019), di Vatikan, Roma. Pemilihan Uskup Suharyo sebagai kardinal adalah bentuk perhatian khusus Paus terhadap Indonesia.
Paus menyampaikan pengumuman bersejarah ini setelah memimpin doa Malaikat Tuhan di gedung Palazzo Apostolico, Vatikan. Total ada 10 kardinal baru (termasuk Mgr Suharyo) yang diumumkan Paus, ditambah 3 kardinal baru yang dipilih karena jasa-jasa pelayanannya secara khusus.
Para kardinal baru ini akan menerima topi merah sebagai tanda pengangkatan mereka sebagai kardinal pada acara konsistori pada 5 Oktober 2019 di Vatikan. Konsistori adalah sebuah pertemuan para kardinal bersama Paus untuk membahas persoalan-persoalan penting gereja, meliputi pengangkatan kardinal baru, penentuan tanggal beatifikasi, atau kanonisasi.
“Kita bersyukur Tuhan menganugerahkan kardinal baru, setelah Kardinal Julius Darmaatmadja SJ tidak aktif. Ini perhatian dari Paus terhadap Gereja katolik Indonesia. Ini bentuk perhatian Paus terhadap Indonesia. Paus Franciskus merangkul Indonesia dengan cara ini,” kata anggota Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama Pastor Markus Solo SVD,” Minggu (1/9), saat dihubungi Kompas dari Jakarta.
Ini perhatian dari Paus terhadap Gereja katolik Indonesia. Ini bentuk perhatian Paus terhadap Indonesia. Paus Franciskus merangkul Indonesia dengan cara ini.
Dalam menjalankan tugas-tugasnya, Paus membutuhkan bantuan orang-orang terdekat untuk mengikuti perkembangan gereja di mana-mana serta menerima aneka macam masukan secara langsung. Oleh karena itulah, Paus memilih kardinal sebagai orang-orang yang berada di lingkaran terdekat Paus.
“Mereka (para kardinal) ini bisa dipanggil Paus kapan saja dibutuhkan. Peran mereka sangat besar sebagai satu bagian persekutuan para kardinal,” terangnya.
Dalam konteks Gereja Katolik Roma, kardinal merupakan penasihat dan pendamping terdekat Paus. Pada momen-momen penting suksesi atau pergantian jabatan Paus, para kardinal inilah yang memiliki hak suara untuk memilih Paus baru.
Hal serupa disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci Vatikan Agus Sriyono. Menurutnya, penunjukan Mgr Suharyo sebagai kardinal adalah sebuah kehormatan bagi bangsa Indonesia pada umumnya, dan umat Katholik pada khususnya. “Hal ini juga merupakan kepercayaan Takhta Suci terhadap Geraja Katholik Indonesia,”ujarnya.
Penunjukan Mgr Suharyo sebagai kardinal adalah sebuah kehormatan bagi bangsa Indonesia pada umumnya, dan umat Katholik pada khususnya.
Dengan terpilihnya Mgr Suharyo sebagai kardinal, maka dalam sejarah Gereja Katholik Indonesia sudah ada tiga orang Indonesia yang pernah dipilih sebagai kardinal, yaitu almarhum Kardinal Justinus Darmojuwono Pr, Kardinal Julius Darmaatmadja SJ, dan yang terbaru Mgr Ignatius Suharyo Pr.
Dari berbagai penjuru dunia
Sebanyak 13 kardinal baru yang diumumkan Paus Fransiskus berasal dari berbagai penjuru dunia. Dari jumlah tersebut, 10 kardinal merupakan pemilih dalam konklaf (pemilihan Paus) mendatang dan 3 lainnya bukan pemilih karena berusia lebih dari 80 tahun.
Kardinal-kardinal terpilih itu meliputi: Presiden Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama Mgr Miguel Angel Ayuso Guixot MCCJ (67), Pengarsip dan Pustakawan Gereja Roma Mgr José Tolentino Medonça(53), Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo (69), Uskup Agung Havana Juan de la Caridad García Rodríguez (71), Uskup Agung Kinshasa Fridolin Ambongo Besungu OFM Cap (59), Uskup Agung Luksemburg Jean-Claude Höllerich SJ (61), Uskup Huehuetenamgo Alvaro L Ramazzini Imeri (72), Uskup Agung Bologna Matteo Zuppi (64), Uskup Agung Rabat Cristóbal López Romero SDB (67), Wakil Kepala Bagian Migran dan Pengungsi Dicastery for Promoting Integral Development Pastor Michael Czerny SJ (73).
Selain itu, Paus Fransiskus juga menunjuk tiga kardinal berusia di atas 80 tahun yang berkarya pada pelayanan-pelayanan khusus. Ketiga kardinal itu adalah Uskup Agung Emeritus Nepte Michael Louis Fitzgerald (82), Uskup Agung Emeritus Kaunas Sigitas Tamkevicius SJ (81), dan Uskup Emeritus Benguela Eugenio Dal Corso PSDP(81). (www.vaticannews.va/www.acistampa.com)