Dua laga pembuka di Stadion Arthur Ashe, Flushing Meadows, New York, Minggu (1/9/2019), menjadi laga dua legenda tenis: Roger Federer dan Serena Williams.
Oleh
Yulia Sapthiani
·4 menit baca
NEW YORK, MINGGU — Dua laga pembuka di Stadion Arthur Ashe, Flushing Meadows, New York, Minggu (1/9/2019), menjadi laga dua legenda tenis: Roger Federer dan Serena Williams. Keduanya meraih kemenangan dan melaju ke perempat final Grand Slam Amerika Serikat Terbuka.
Federer memperbaiki hasil yang diperolehnya pada 2018 ketika tersingkir di babak keempat. Kemenangan, 6-2, 6-2, 6-0, atas David Goffin (Belgia) mengantarkan Federer pada laga melawan Grigor Dimitrov di perempat final. Ini menjadi perempat final ke-56 Federer sejak menjalani debut di Grand Slam pada Perancis Terbuka 1999.
”Tentu saja sangat spesial bisa bermain untuk ke-56 kali di perempat final Grand Slam. Berbeda dengan era 1980-an ketika saya mulai bermain tenis, saat ini orang banyak membicarakan angka dan rekor. Terkadang saya mengingat angka itu sebagai motivasi, tetapi apa yang terjadi di lapangan jauh lebih penting,” tutur Federer dalam laman resmi turnamen.
Satu kemenangan lagi bagi Federer akan membuka peluang bertemu juara bertahan, Novak Djokovic, pada semifinal. Itu jika Djokovic bisa menaklukkan juara AS Terbuka 2016, Stan Wawrinka, pada babak keempat, Minggu malam waktu setempat atau Senin siang waktu Indonesia. Pertemuan Djokovic dan Federer, jika terjadi, akan menjadi ulangan pertemuan terakhir mereka di final Wimbledon yang dimenangi Djokovic dalam lima set.
Saya hampir tak dapat bermain karena sakit bahu.
Sebelum itu, Federer memiliki tugas untuk menghentikan dulu laju Dimitrov. Federer memiliki peluang besar untuk mengalahkan petenis Bulgaria yang pernah berperingkat ketiga dunia pada November 2017 tersebut. Sang legenda selalu menang dalam tujuh pertemuan dengan petenis yang sempat mendapat julukan ”Baby Federer” saat mencapai penampilan terbaik pada 2014-2017.
Namun, kali ini, Dimitrov memiliki motivasi lebih. Kemenangan, 7-5, 6-3, 6-4, atas Alex De Minaur (Australia) mengantarkan mantan pacar Maria Sharapova itu pada perempat final pertamanya di AS Terbuka.
”Untuk inilah saya berlatih. Ke perempat final AS Terbuka untuk pertama kalinya dan berhadapan dengan Federer,” ujar Dimitrov, semifinalis Wimbledon 2014 dan Australia Terbuka 2017.
Meski pernah mencapai semifinal Grand Slam, perjalanan Dimitrov di arena tenis profesional terganggu cedera bahu. Prestasinya menurun hingga hanya menempati peringkat ke-74 dunia pada saat ini.
”Saya senang bisa kembali ke lapangan tanpa merasa kesakitan. Satu hal yang membuat saya senang adalah bisa menikmati kembali pertandingan,” katanya.
Perempat final pertama di AS Terbuka, bahkan di arena Grand Slam, juga didapat petenis Rusia, Andrey Medvedev. Sebelumnya, hasil terbaik petenis peringkat kelima dunia itu adalah babak keempat Australia Terbuka 2019.
Petenis peringkat ke-23 dunia itu mengalahkan petenis kualifikasi asal Jerman, Dominik Koepfer, 3-6, 6-3, 6-2, 7-6 (2). Medvedev menanti lawannya pada perempat final, pemenang Novak Djokovic melawan Stan Wawrinka.
”Saya hampir tak dapat bermain karena sakit bahu. Saya pun memakai penghilang sakit semaksimal mungkin. Selain itu, penonton pun memberi energi pada saya malam mini,” tutur Medvedev yang memandang sisi positif teriakan ejekan penonton sebagai motivasi untuknya.
Serena pertahankan peluang
Di tunggal putri, Serena Williams mempertahankan peluang menambah 23 gelar Grand Slam dengan lolos ke perempat final. Menang atas Petra Martic (Kroasia), 6-3, 6-4, Serena akan berhadapan dengan Wang Qiang pada delapan besar.
Petenis China itu membuat kejutan dengan menyingkirkan juara Perancis Terbuka yang menjadi unggulan kedua, Ashleigh Barty, 6-2, 6-4. Wang menjadi petenis putri China pertama yang lolos ke perempat final AS Terbuka setelah Peng Shuai mencapai semifinal pada 2014.
Dalam perjalanan memenangi babak keempat, engkel kanan Serena terkilir pada set kedua ketika mengejar bola ke dekat net. Dia pun meminta medical timeout dan kembali ke lapangan dengan engkel dibebat. ”Tahun ini, saya sering cedera. Saya berpikir, Ya Tuhan, jangan terjadi lagi. Beruntung, saya bisa bermain lagi,” katanya.
Setelah terakhir kali menjuarai Grand Slam, pada Australia Terbuka 2017, Serena masih mencari satu gelar lagi untuk menyamai prestasi Margaret Court. Mantan petenis Australia itu menjadi petenis dengan gelar juara Grand Slam terbanyak, 24 gelar.
Sementara perempat final lain pada paruh undian bawah tunggal putri mempertemukan Johanna Konta (Inggris) dan Elina Svitolina (Ukraina). Konta menghentikan unggulan ketiga, Karolina Pliskova (Ceko), 6-7 (1), 6-3, 7-5, sedangkan Svitolina mengalahkan finalis AS Terbuka 2017, Madison Keys (AS), 7-5, 6-4. (AP/AFP)