logo Kompas.id
UtamaIndonesia Negara Maritim,...
Iklan

Indonesia Negara Maritim, tetapi Ilmu Kemaritiman Masih Terpinggirkan

Sejarah bangsa Indonesia adalah sejarah maritim. Namun, bidang-bidang ilmu kemaritiman, mulai dari arkeologi maritim, arkeologi nautika, hingga arkeologi bawah air kurang ditangani secara holistik.

Oleh
Aloysius Budi Kurniawan
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/T146B2_lsnKOqxBtzwBhPIWv7RU=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F11%2FDSC_7880_1538132316.jpg
KOMPAS/ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN

Keramik China Dinasti Song abad ke-11 hingga 12 yang ditemukan di bawah laut pada sebuah kapal yang karam di Klarik, Natuna. Keramik ini sekarang disimpan di lobi Kantor Bupati Natuna, Ranai, Natuna, Kamis (27/09/2018). Nusantara dan China sudah menjalin hubungan diplomatik sejak ribuan tahun lalu.

JAKARTA, KOMPAS — Sejarah bangsa Indonesia adalah sejarah maritim. Namun, bidang-bidang ilmu kemaritiman, mulai dari arkeologi maritim, arkeologi nautika, hingga arkeologi bawah air kurang ditangani secara holistik dari sisi kebijakan, pengembangan ilmu, sumber daya manusia, fasilitas, ataupun tata kelembagaannya.

Bukankah Indonesia negara kelautan atau kepulauan dan negara ini menggalakkan konsep ”tidak memunggungi laut” lagi? Demikianlah pertanyaan yang disampaikan budayawan sekaligus mantan Direktur Purbakala Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan Nasional (sekarang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) Nunus Supardi.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000