Kekuatan industri otomotif lokal diharapkan bisa menopang industri mobil nasional dan dunia. Di dalam negeri, industri otomotif akan memiliki dampak berganda.
Oleh
NINA SUSILO
·2 menit baca
BOYOLALI, KOMPAS — Ekspor produk dan komponen otomotif terus meningkat, hingga menembus 2,1 miliar dollar AS. Hal ini diyakini menunjukkan peran komponen buatan lokal dalam jaringan rantai pasok industri otomotif global.
Kekuatan industri otomotif lokal diharapkan bisa menopang industri mobil nasional dan dunia. Di dalam negeri, industri otomotif akan memiliki dampak berganda.
”Pabrik Esemka ini akan memiliki efek berantai di belakangnya, baik pemasok, industri menengah, industri kecil, sampai industri rumah tangga yang berperan dalam rantai pasok yang panjang. Hal ini akan membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya. Bukan hanya pekerja langsung yang dapat manfaat, tapi dampak berganda yang besar secara umum terhadap ekonomi kita, terutama ekonomi Kabupaten Boyolali,” tutur Presiden Joko Widodo saat meresmikan fasilitas produksi dan produk mobil Esemka di PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK), Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019).
Dalam peresmian itu, Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Pada acara itu, Presiden melihat proses produksi dan menumpang mobil Bima yang dikendarai Airlangga di fasilitas uji coba di kawasan pabrik. Mobil pikap yang dirintis sekitar 10 siswa SMK tersebut bermesin 1.200 cc dan siap masuk pasar. Dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo mendukung pengembangan industri otomotif nasional.
Menurut Airlangga, nilai ekspor komponen lokal sudah menembus 2,1 miliar dollar AS. ”Artinya, struktur sektor ini sudah cukup dalam. Contohnya, ekspor untuk ban kendaraan sekitar 1,2 miliar dollar AS. Selain itu, untuk chassis, kaca, dan kursinya sudah bisa diproduksi di dalam negeri. Jadi, industri baja dan plastik kita sudah mampu kompetitif,” ujarnya.
Airlangga juga memastikan, peresmian pabrik ini akan berdampak ganda bagi perekonomian, termasuk membuka lapangan kerja baru. ”Pada tahap awal, akan menyerap 300 tenaga kerja untuk satu giliran kerja,” ucapnya.
Presiden Direktur PT SMK Eddy Wirajaya menambahkan, PT SMK merupakan perusahaan swasta nasional. Produk mobil Esemka bukan mobil nasional, melainkan mobil buatan Indonesia dan karya anak bangsa. Setiap aturan dalam industri otomotif juga diikuti.