Cristiano Ronaldo menunjukkan dirinya belum habis ketika membawa timnas Portugal mengalahkan tuan rumah Serbia dengan skor 4-2 pada laga kualifikasi Piala Eropa 2020 Grup B di Stadion Rajko Mitic, Belgrade, Serbia.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
BELGRADE, MINGGU — Cristiano Ronaldo menunjukkan bahwa dirinya belum habis ketika membawa timnas Portugal mengalahkan tuan rumah Serbia dengan skor 4-2 pada laga kualifikasi Piala Eropa 2020 Grup B di Stadion Rajko Mitic, Belgrade, Serbia, Minggu (8/9/2019) dini hari.
Ronaldo mampu membalas ejekan suporter tuan rumah yang menyanyikan nama bintang Barcelona Lionel Messi dengan sebuah gol. Ia sempat mendapat sorotan tajam karena sentuhannya mulai menurun.
Beberapa kali, pemain 34 tahun tersebut kehilangan bola ketika berusaha melewati lawan. Kemampuannya dalam mengontrol bola pun tak selengket ketika masih muda.
Menurunnya kemampuan tersebut dimanfaatkan pendukung Serbia untuk melemahkan mental Ronaldo dengan mengejeknya setiap membawa bola. Alhasil, pada babak pertama, Ronaldo gagal menciptakan gol untuk Portugal.
Beruntung, ”The Navigators”, julukan tim nasional Portugal, unggul pada babak pertama melalui gol yang diciptakan William Carvalho. Pelatih Portugal Fernando Santos menyebut gol Carvalho adalah kunci kemenangan timnya.
”Mendapat gol pembuka tepat sebelum turun minum sangat penting dan pada babak kedua kami mengendalikan permainan. Kami menahan lini tengah yang sangat baik dan pantas menang,” kata Santos.
Pelatih yang berhasil membawa Portugal menjuarai Piala Eropa 2016 di Perancis dan Liga Nasional Eropa pada musim ini tersebut tetap memercayai Ronaldo, meskipun ia gagal mencetak gol.
Bahkan, Santos lebih memilih mengganti Goncalo Guedes yang mencetak gol kedua Portugal dengan Joao Felix seusai timnya kebobolan oleh gol Nikola Milenkovic. Santos tetap memercayai Ronaldo sebagai ujung tombak.
Kepercayaan tersebut tak disia-siakan Ronaldo dengan mencatatkan namanya di papan skor. Ia mencetak gol pada menit ke-80 setelah menerima umpan matang Bernardo Silva. Dengan tenang, ia mengecoh kiper Serbia, Marko Dmitrovic.
Serbia sempat memperkecil kedudukan lewat gol Aleksandar Mitrovic, tetapi Portugal kembali menjauh semenit kemudian lewat gol Bernardo Silva. Kemenangan ini membuat Portugal mengakhiri tren buruk pada kualifikasi Piala Eropa setelah hanya bermain imbang di dua laga awal.
Mereka berada di peringkat kedua di bawah Ukraina yang mengantongi 13 poin dari lima laga. ”Kemenangan ini akan meningkatkan kepercayaan diri kami menjelang kunjungan ke Lituania pada Selasa (Rabu, 11/9/2019 dini hari WIB) dan kami membutuhkan kemenangan untuk bersaing di grup yang ketat ini,” kata Santos.
Bagi Ronaldo, memimpin timnya memperoleh kemenangan perdana seperti sebuah cara untuk membuktikan bahwa dirinya belum habis. Pendukung tuan rumah Serbia yang menyanyikan nama Messi demi menjatuhkan mental Ronaldo terbukti gagal.
Mereka mencoba memanfaatkan situasi persaingan Ronaldo dengan Messi dalam perebutan gelar pemain terbaik dunia. Namun, cara tersebut terbukti gagal karena Ronaldo tetap mampu menjaga konsentrasinya.
Menurut Ronaldo, Messi bukanlah penghalang baginya untuk berprestasi karena mereka bersaing dengan sehat. Seperti ucapan Ronaldo pada bulan lalu, Messi adalah salah satu pemain yang membuatnya terus berkembang.
”Saya tidak ragu bahwa Messi telah menjadikan saya pemain yang lebih baik dan sebaliknya. Ketika saya memenangi piala, itu pasti akan membuatnya termotivasi dan itu sama bagi saya ketika dia menang,” ujar Ronaldo.
Ia mengaku tidak ada masalah dengan Messi karena mereka memiliki hubungan yang sangat baik secara profesional. Mereka telah bersaing secara sehat selama 15 tahun.
Pelatih Serbia Ljubisa Tumbakovic, yang baru menggantikan Mladen Krstajic pada 1 Juli lalu, mengakui, ia telah mengalami debut buruk sebagai pelatih Serbia.
”Kami kalah dari tim megah yang penuh dengan pemain kelas dunia. Kami tidak memiliki peluang dan kami tertinggal di babak pertama. Kami juga rentan dalam bertahan, itu merusak posisi lainnya,” ujar pelatih 67 tahun itu. (REUTERS/AFP)