Final AS Terbuka mempertemukan Rafael Nadal dan Daniil Medvedev, dua petenis dengan rekor kemenangan terbaik musim ini.
Oleh
Yulia Sapthiani
·3 menit baca
NEW YORK, JUMAT - Laga final selalu mempertemukan dua atlet terbaik pada turnamen itu. Final tunggal putra Grand Slam Amerika Serikat Terbuka tak hanya merepresentasikan teori itu. Rafael Nadal dan Daniil Medvedev adalah dua petenis dengan kemenangan terbaik musim ini.
Keduanya maju ke final yang akan berlangsung di Stadion Arthur Ashe, Flushing Meadows, New York, Minggu (8/9/2019) petang atau Senin dinihari WIB. Hasil itu dipastikan setelah pada Jumat, Nadal mengalahkan petenis Italia, Matteo Berrettini, 7-6 (8-6), 6-4, 6-1, adapun Medvedev menghentikan Grigor Dimitrov, 7-6 (7-5), 6-4, 6-3.
Ini menjadi final kelima Nadal di AS Terbuka, dengan tiga gelar juara (2010, 2013, 2017). ”Sebelum bertanding di final, ini bukan momen merayakan kemenangan dengan berlebihan. Saya senang dengan hasil ini, tetapi masih ada satu pertandingan penting, Minggu nanti,” komentar Nadal.
Final melawan Medvedev menjadi final ke-27 petenis Spanyol itu di ajang Grand Slam. Dia telah mengoleksi 18 gelar juara, 12 di antaranya dari Perancis Terbuka. Nadal hanya kalah dari Roger Federer yang 20 kali juara dari 31 final Grand Slam. Jika menang atas Medvedev, Nadal semakin dekat dengan rekor Federer.
Angka-angka itu memperlihatkan keunggulan Nadal, yang masuk profesional pada 2001, 13 tahun lebih awal daripada Medvedev (23). Petenis Rusia ini akan merasakan final pertama Grand Slam di panggung terbesar arena tenis, Stadion Arthur Ashe yang berkapasitas 23.000 penonton. Hasil terbaik Mededev sebelum final AS Terbuka adalah babak keempat Australia Terbuka 2019.
Tak berpengaruh
Namun, keunggulan prestasi Nadal bisa jadi tak terlalu berpengaruh di Flushing Meadows. Begitu pula dengan kemenangan, 6-3, 6-0, pada satu-satunya pertemuan Nadal dan Medvedev di final Kanada Masters, tiga pekan lalu.
Petenis Rusia peringkat kelima dunia itu mencatat kemenangan terbanyak musim ini, 50 kali, termasuk enam kemenangan di AS Terbuka. Dia unggul atas Nadal dengan 46 kemenangan, disusul Federer (43) dan Novak Djokovic (41).
Setelah tersingkir pada babak ketiga Wimbledon, Medvedev melesat bak meteor. Dari 22 laga lapangan keras pada rangkaian turnamen seri AS Terbuka, dia hanya dua kali kalah.
Sebanyak 20 kemenangan itu meloloskannya ke final pada empat turnamen beruntun, yaitu ATP Washington, Kanada Masters, Cincinnati Masters, dan AS Terbuka. Petenis yang hobi bermain catur itu meraih gelar pertama pada ajang ATP Masters 1000, di Cincinnati, salah satunya dengan mengalahkan Djokovic pada semifinal.
Prestasi itu menempatkannya pada peringkat kelima dunia, posisi tertinggi sejak mejadi petenis profesional pada 2014. Medvedev menyamai Ivan Lendl (1982) dan Andre Agassi (1995) yang mencapai final Washington, Kanada, Cincinnati, dan AS Terbuka.
Keberhasilan itu, tak lepas dari program latihan fisik yang intens, menaikkan level daya tahannya hingga bisa bertahan pada empat turnamen dalam lima pekan beruntun. Medvedev juga merasa bermain lebih baik pada pertandingan best of five sets seperti di Grand Slam.
Untuk memperbaiki kekuatan mental, Medvedev dibantu pelatih mental. Keberadaan pelatih itu membuatnya belajar tampil tenang meski belum benar-benar bisa menghilangkan karakter emosionalnya.
Pada babak keempat dan perempat final, dia diteriaki penonton karena bersikap tak sportif. Emosinya dilampiaskan dengan mengacungkan jari tengah pada penonton. Setelah meminta maaf, dukungan penonton mulai muncul saat tampil di semifinal. Dia pun tampil lebih tenang, bahkan tak berekspresi apapun ketika menang. Medvedev juga menyebut istrinya, Daria, sebagai sosok terpenting yang membuatnya tenang.
Kini, tinggal Nadal yang menjadi penghalang ”Meteor Medvedev” menuju gelar juara Grand Slam yang diimpikan semua petenis. ”Rafa adalah salah satu juara sejati dalam sejarah olahraga ini. Dia seperti mesin, selalu tampil buas di lapangan. Dia juga selalu tampil dengan energi yang luar biasa,” kata Medvedev.
Komentar itu dibalas Nadal dengan pujian. ”Penampilan Medvedev musim panas ini luar biasa, hampir sempurna. Saya akan berhadapan dengan petenis yang meraih kemenangan terbanyak pada tahun ini,” kata Nadal. (AFP)