Ajang balap sepeda Tour de Linggarjati tidak hanya menyuguhkan adu cepat ratusan peserta, tetapi juga menjadi momentum mengangkat destinasi wisata dan budaya lokal Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
KUNINGAN, KOMPAS – Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, untuk kelima kalinya menggelar Tour de Linggarjati pada Jumat – Minggu (13-15/9/2019). Ajang balap sepeda jalan raya ini tidak hanya menyuguhkan adu cepat ratusan peserta, termasuk dari luar negeri, tetapi juga menjadi momentum mengangkat destinasi wisata dan budaya lokal.
Hingga Selasa (10/9) siang, sebanyak 451 peserta tercatat mendaftar Tour de Linggarjati (TdL) 2019. Dari jumlah itu, sebanyak 59 atlet berasal dari Malaysia, Filipina, Singapura, Slovenia, Iran, dan Jerman.
Peserta terbagi dalam kelas Individual Time Trial (ITT) sepanjang 12 kilometer; Individual Road Race (IRR) dalam empat kategori dengan jarak 30 km, 48,2 km, dan 103,3 km; serta Criterium 2,5 km. Para peserta bakal melintasi rute lurus, menanjak, menurun, dan berkelok di kaki Ciremai, gunung tertinggi di Jabar.
Daerah tersebut seperti, Ciwaru, Cilebak, Cigugur, Salajambe, Kadugede, dan Darma. Pohon bambu dan sawah terasering menjadi pemandangan di sepanjang rute balap. Khusus acara kirab, peserta akan melalui Gedung Linggarjati, tempat perundingan delegasi Indonesia mempertahankan kemerdekaan pada 11-13 November 1946 .
Peserta juga diajak ke sejumlah destinasi wisata, seperti bebatuan raksasa di Batu Luhur, Paseban, dan Kebun Raya Kuningan. “Melalui Tour de Linggarjati, kami menyajikan pesona pariwisata Kuningan. Diharapkan, ajang ini menjadi pintu masuk investasi,” kata Wakil Bupati Kuningan Muhammad Ridho Suganda.
Untuk itu, pihaknya juga menampilkan Festival TdL dan Festival Kuliner Dewi Sartika Kuningan. Selain panggung budaya, kuliner khas setempat juga turut ditampilkan.
Ridho memastikan, jalan raya yang dilalui peserta dalam kondisi bagus. Ia juga telah menginstruksikan 117 pemerintah desa di 23 kecamatan agar turut berpartisipasi meramaikan TdL. Sejumlah pemdes bahkan bakal menampilkan kesenian setempat untuk menghibur peserta. “Masyarakat akan menyambut peserta dengan ramah,” ucapnya.
Ketua Panitia TdL 2019 Agus Sadeli mengatakan, TdL kali ini lebih meriah. Tidak hanya menghadirkan 70 peserta BMX free style, panitia juga menggelar Fun Bike yang diikuti sekitar 4.000 pesepeda dari 170 klub di Tanah Air. Untuk pertama kali, panitia juga meperlombakan kelas Criterium untuk usia 7-12 tahun. “Ini bentuk pembibitan atlet,” ucapnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan Dian Rachmat Yanuar meyakini, ajang balap sepeda jalan raya tersebut dapat menarik wisatawan ke Kuningan. “Tahun ini, kunjungan wisatawan di Kuningan diprediksi hampir 5 juta orang. Padahal, ketika pertama kali TdL digelar 2015, kunjungan wisatawan 1,2 juta orang. TdL turut meningkatkan pariwisata daerah,” katanya.