Di tengah masalah yang sedang melanda pembibitan atlet bulu tangkis, Indonesia masih optimistis untuk meraih prestasi. Salah satunya pada turnamen Yuzu Indonesia Masters 2019 di Malang, 1-6 Oktober 2019.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Di tengah masalah yang sedang melanda pembibitan atlet bulu tangkis, Indonesia masih optimistis untuk meraih prestasi. Salah satunya pada turnamen Yuzu Indonesia Masters 2019 yang akan digelar 1-6 Oktober 2019 di Gelanggang Olahraga Ken Arok, Malang, Jawa Timur.
Turnamen ini merupakan bagian dari rangkaian BWF World Tour Super 100 yang menjadi salah satu turnamen untuk mengumpulkan poin jelang Olimpiade Tokyo 2020. Ada 302 pebulu tangkis dari 15 negara yang akan mengikuti ajang ini. Adapun Indonesia menurunkan 139 pemain dalam turnamen ini.
Ketua Umum PP Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Wiranto menginginkan agar Indonesia mampu menyapu bersih seluruh gelar. ”Kita tampilkan kehormatan bangsa lewat bulu tangkis. Kita menargetkan dapat sapu bersih seluruh gelar,” ujarnya dalam konferensi pers Yuzu Indonesia Masters 2019 di Jakarta, Rabu (11/9/2019).
Ia ingin polemik yang terjadi dalam pembibitan atlet bulu tangkis di Indonesia saat ini dapat diselesaikan dengan musyawarah sehingga tidak mengganggu proses regenerasi atlet. Wiranto berharap, prestasi badminton Indonesia yang tiap tahun mampu menyumbangkan gelar juara dapat dipertahankan.
Pada ajang ini, Indonesia menurunkan pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Berry Anggriawan/Haridanto. Mereka menempati unggulan pertama dan kedua sehingga peluang untuk bertemu di final sangat terbuka lebar.
Pada ajang ini, Indonesia menurunkan pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Berry Anggriawan/Haridanto.
Di sektor ganda putri, pasangan Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta berada di unggulan keempat. Sementara di sektor ganda campuran, pasangan Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati menempati unggulan kelima dan keenam.
Di sektor tunggal putra, Firman Abdul Kholik menempati unggulan ketiga dan Russeli Hartawan menempati unggulan kedua di sektor tunggal putri.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti optimistis atlet Indonesia dapat meraih prestasi pada ajang ini. Pada tahun lalu, Indonesia mampu meraih dua gelar yang dipersembahkan Ihsan Maulana Mustofa di tunggal putra dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari di ganda campuran.
Melihat prestasi tersebut, Susy yakin pemain Indonesia dapat tampil maksimal karena bermain di depan pendukung sendiri sehingga akan mendapatkan hasil yang lebih baik.
”Pasti semua pemain punya target juara. Kami berharap pemain lapis bisa mencapai semifinal dan final, sedangkan pemain yunior dapat mencapai hasil tertinggi. Ini menjadi bentuk regenerasi dan kesempatan bagi mereka untuk menunjukkan prestasi,” tutur Susy.
Sekretaris Jenderal PP PBSI sekaligus Ketua Panitia Yuzu Indonesia Masters 2019 Achmad Budiharto mengatakan, meskipun merupakan seri paling rendah, turnamen ini akan sangat penting dan strategis karena masuk dalam rangkaian pencarian nilai untuk Olimpiade 2020.
Turnamen ini masuk dalam tiga besar turnamen elite yang diselenggarakan di Indonesia setelah Daihatsu Indonesia Masters dan Blibli Indonesia Open.
Salah satu pemain yang ditargetkan memperoleh nilai tinggi pada turnamen Yuzu Indonesia Masters 2019 ialah pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Mereka memiliki target untuk dapat mengejar raihan poin pasangan ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan agar dapat lolos ke Olimpiade 2020.
”Kita unggulan pertama (dalam turnamen ini) sehingga kita harus optimistis. Namun, sebelum ke Malang, kami harus berjuang terlebih dahulu di China Open dan Korea Open,” ucap Fajar.
Ia mengatakan, ketiga turnamen tersebut diselenggarakan dengan sangat berdekatan sehingga dirinya dan Rian harus bisa menjaga kondisi agar dapat tampil maksimal di ketiga turnamen tersebut. Fajar tidak ingin terbebani untuk mencapai target lolos ke Olimpiade 2020. Ia lebih memilih fokus pada setiap turnamen yang dihadapi.
Head of Marketing Yuzu Ricky Tjitrahardja optimistis prestasi atlet Indonesia akan bisa lebih baik dari tahun lalu pada kompetisi ini. Adapun tema Yuzu Indonesia Masters tahun ini adalah ”Bertanding Lebih untuk Jadi Juara”. Dengan tema ini, ia berharap atlet Indonesia dapat menjadi juara dalam turnamen ini.
Wali Kota Malang H Sutiaji menyebutkan, turnamen ini akan meningkatkan daya tarik Kota Malang. Ia telah menyiapkan segala kelengkapan keamanan, transportasi, dan kebutuhan turnamen dengan sebaik-baiknya.