JAKARTA, KOMPAS – Presiden Joko Widodo mendorong kolaborasi insinyur-insinyur di antara negara-negara ASEAN. Hal ini akan memperkuat perekonomian kawasan.
Presiden dalam pidato pembukaan Konferensi Federasi Organisasi Insinyur-Insinyur ASEAN ke-37 di Jakarta, Rabu (11/09/2019), menyatakan, perekonomian dunia saat ini sedang tidak ramah. Sejumlah negara mengalami kemunduran ekonomi. Bahkan beberapa di antaranya mengalami resesi.
Untuk itu, Presiden mengajak seluruh pemangku kepentingan di ASEAN bersama-sama membentengi diri guna menjaga pertumbuhan ekonomi yang stabil dan keberlanjutan. ASEAN bahkan harus mampu memanfaatkan peluang di tengah situasi di berbagai kawasan yang kurang menguntungkan untuk melompat ke depan.
”Kita semuanya adalah sahabat, sebuah keluarga, yaitu keluarga ASEAN. Persaudaraan dan kerja sama antar kita di keluarga besar ASEAN selama ini telah berjalan dengan sangat baik. Namun ada kebutuhan yang semakin mendesak agar kerja sama itu semakin kuat, terutama dalam menghadapi dunia yang tidak stabil dan bahkan tidak terduga,” kata Presiden.
Kerjama yang dimaksud Presiden antara lain merujuk pada kerjasama antarorganisasi insinyur negara-negara di ASEAN. Oleh karena itu, penyelenggaraan konferensi di Jakarta diharapkan membuka kesempatan kerja sama tersebut.
”Saya harap kerja sama bukan saja antarinsinyur tapi juga antara engineering dengan bidang ilmu yang lain. Untuk melahirkan inovasi baru yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi para insinyur pasti membutuhkan keahlian lain,” kata Presiden.
Hadir dalam kesempatan itu delegasi organisasi insinyur level nasional dari 10 negara anggota ASEAN dan sejumlah pimpinan Federasi Organisasi Insinyur-Insinyur ASEAN. Hadir pula sejumlah menteri dari beberapa negara ASEAN.
Sebanyak tujuh menteri Kabinet Kerja mendampingi Presiden. Di antaranya adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono serta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Dalam pidatonya, Presiden juga mengapresiasi adanya kesepakatan pengakuan standar kompetensi insinyur di antara negara-negara ASEAN. Dengan kesepakatan itu mempermudah mobilitas insinyur lintas negara di ASEAN.
”Kerja sama antarinsinyur di ASEAN ini penting untuk terus ditingkatkan dan saya yakin setiap negara ASEAN punya kekuatan masing-masing,” kata Presiden.
Revolusi industri 4.0, Presiden menambahkan, melanda semua bidang kehidupan. Peran insinyur dalam kondisi demikian sangat penting dan sentral.
Presiden mengingatkan, dengan populasi penduduk sekitar 600 juta, ASEAN merupakan sebuah kekuatan besar ekonomi dunia. Apalagi, ASEAN telah membuktikan diri sebagai kawasan yang aman, stabil, serta memililki pertumbuhan ekonomi yang mengagumkan.
Guna tumbuh besar lagi, Presiden menekankan pentingnya ASEAN untuk semakin sinergis. Oleh karena itu, negara-negara ASEAN harus saling membantu.
.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.