Cinta Tanpa Batas, Ini yang Saya Suka dari Pak Habibie
Cinta tanpa batas. Ini yang saya suka dari Pak Habibie. Almarhum hanya sekali mencintai dalam hidupnya
Oleh
STEFANUS ATO/AYU PRATIWI
·3 menit baca
Kepergian Presiden Ketiga Republik Indonesia BJ Habibie membawa duka mendalam bagi seluruh rakyat Indonesia. Sejak pagi masyarakat dari berbagai kalangan terus berdatangan di Kediaman Habibie, di Jalan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019).
Warga melantunkan doa dan memberi penghormatan terakhir untuk Habibie. Mereka rela berdesak-desakan mengantre untuk melihat langsung jenazah Habibie. Untuk menjangkau tempat Habibie disemayamkan memang tak mudah. Warga harus terlebih dahulu mengantre dan masuk lewat Perpustakan Habibie Ainun, yang berada di sebelah kediaman mereka.
Untuk tiba di ruangan di mana jenazah Habibie disemayamkan, diperlukan waktu sekitar 20 menit dari pintu masuk perpustakaan, sambil berdesakan dengan warga lain yang ingin memberikan penghormatannya.
Namun, perjuangan itu langsung terlupakan ketika melihat momen kemesraan Habibie-Ainun yang diabadikan beberapa bingkai foto yang dipasang di tembok perpustakan itu.
"Cinta tanpa batas. Ini yang saya suka dari Pak Habibie. Almarhum hanya sekali mencintai dalam hidupnya," kata salah satu pelayat yang berdesakan di tengah kerumunan itu.
Sementara itu, di luar rumah, ada warga yang sudah menanti prosesi pelepasan jenazah sejak pukul 06.00. Salah satu dari warga itu, adalah Bukhori Tohir (70). Lelaki asal Tegal, Jawa Tengah itu, berangkat ke Jakarta saat mendapat kabar kondisi kesehatan Habibie menurun, pada Rabu (11/9/2019) siang.
Bukhori begitu peduli pada Habibie, lantaran selama 1973-2005, ia merupakan guru ngaji istri anak kandungnya Habibie, Ilham Akbar Habibie. "Beliau tidak pandang bulu, dia bergaul dengan siapa saja. Beliau orang baik, sosok panutan," katanya.
Selama menjadi guru ngaji, Bukhori mengaku sering bertemu Habibie dan diajak mengobrol. Meskipun sering dipuji sebagai orang yang cerdas, kata Bukhori, Habibie tetap merendah.
"Bapak selalu bilang, tidak ada manusia yang sempurna. Yang sempurna hanya Allah," ucap Bukhori.
Soal cinta pada kekasih hatinya yang tak pernah putus. Dan cinta kepada negerinya yang tak pernah luruh
Presenter televisi Najwa Shihab yang melayat bersama ayahnya, Muhammad Quraish Shihab, mengatakan, Habibie merupakan sosok yang menginspirasi banyak orang. Terutama dalam hal memberikan cinta untuk istrinya, Hasri Ainun Besari, dan negaranya.
"Soal cinta pada kekasih hatinya yang tak pernah putus. Dan cinta kepada negerinya yang tak pernah luruh," kata Najwa ketika ditanyai para jurnalis mengenai pelajaran dan inspirasi yang ia terima dari Habibie.
Kebebasan pers
Menurut Najwa, salah satu hal yang menonjol di masa kepemimpinan Habibie adalah menjamin kebebasan pers. Habibie juga berperan menetapkan dasar-dasar demokrasi negara Indonesia, mulai dari undang-undang tentang otonomi daerah dan undang-undang tentang partai politik.
"Kerap kali kita lupa jasa besar Pak Habibie sebagai peletak dasar demokrasi. Jasa beliau itu yang perlu kita ingatkan kepada bangsa ini," kata Najwa.
Jose Roesma, Sekretaris Habibie periode 1994-1998, ketika Habibie menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi, menyampaikan, Habibie merupakan figur intelektual yang berhasil menetapkan sejumlah "infrastruktur" yang diperlukan Indonesia untuk berkembang di bidang sains dan teknologi. Tidak hanya secara fisik, tetapi juga mental.
"Beliau selalu bicara tentang sains, teknologi, dan agama. Beliau tidak hanya memiliki perspektif lokal, tetapi juga global tentang bagaimana meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, supaya mereka bisa bersaing di dunia modern," kata Jose.