Inggris menjalani kualifikasi Piala Eropa 2020 dengan memamerkan lini serang yang produktif. Namun, mereka ternyata belum bisa bertahan dengan baik.
Oleh
Herpin Dewanto Putro
·4 menit baca
SOUTHAMPTON, RABU - Kosovo membantu membukakan mata pelatih Inggris, Gareth Southgate, pada laga Grup A kualifikasi Piala Eropa 2020 di Stadion St Mary, Rabu (11/9/2019) dini hari WIB. Southgate mendapati timnya terlalu murah hati, terlalu mudah memberikan gol kepada lawannya.
Tim ”Tiga Singa” memang menang 5-3 atas Kosovo. Namun, tiga gol Kosovo tercipta dari kesalahan sangat mendasar para pemain bertahan Inggris. Kesalahan ini jika dibiarkan berlarut akan merugikan Inggris ketika menghadapi tim-tim yang jauh lebih tangguh di putaran final Piala Eropa.
Bahkan, kesalahan itu terjadi ketika laga baru berjalan satu menit. Bek Inggris Michael Keane justru mengumpan bola kepada penyerang Kosovo, Vedat Muriqi, yang mengoper bola kepada Valon Berisha untuk mencetak gol pertama. Keane, bek yang membantu Everton tidak kebobolan pada 9 dari 13 laga terakhir, hanya bisa terdiam.
Setelah kesalahan konyol itu, Keane mengaku kesulitan untuk kembali fokus bermain selama 10 menit. ”Sangat penting bagi seorang bek untuk tidak melakukan kesalahan seperti itu. Saya melakukannya dan mengambil pelajaran dari kesalahan itu,” ujar Keane seperti dikutip laman Everton FC.
Southgate masih beruntung memiliki stok penyerang mumpuni seperti Raheem Sterling, Harry Kane, dan Jadon Sancho. Melawan Kosovo, Sancho melengkapi stok penyerang berkualitas yang dimiliki Southgate. Penyerang sayap Borussia Dortmund itu mencetak dua gol pertamanya di timnas senior.
Tiga gol Inggris lainnya dicetak Sterling, Kane, dan gol bunuh diri bek Kosovo, Mergim Vojvoda. Kelima gol Inggris terjadi pada babak pertama. Pada babak kedua, lini pertahanan si Tiga Singa kembali melakukan kesalahan sehingga Berisha mencetak gol kedua.
Kesalahan itu terjadi akibat kecerobohan Harry Maguire, bek yang baru dibeli Manchester United seharga 80 juta pounds (Rp 1,3 triliun) dan menjadi bek termahal saat ini. Maguire dengan ceroboh melanggar Muriqi, sehingga Inggris mendapat hukuman tendangan penalti.
Sinyal bahaya
Kesalahan itu terkesan tidak mempengaruhi peluang Inggris meluncur mulus ke putaran final Piala Eropa 2020. Inggris kokoh di puncak klasemen Grup A dengan 12 poin dan baru menjalani empat laga. Republik Ceko berada di peringkat kedua dengan 9 poin dan sudah menjalani lima laga.
Namun, kesalahan lini belakang itu menjadi sinyal bahaya bagi Southgate jika ingin sukses di Piala Eropa tahun depan. Jika terlalu gampang memberikan bola kepada lawan seperti saat melawan Kosovo, ujar penulis sepak bola Phil McNulty dalam artikelnya di BBC, sulit dibayangkan bagaimana Inggris akan bisa bertahan ketika melawan Belgia, Perancis, Spanyol, atau Jerman.
Adapun Kosovo saat ini merupakan tim peringkat 120 dalam daftar peringkat dunia versi FIFA dan Inggris berada di peringkat keempat. Kosovo menyadarkan Inggris bahwa tim-tim yang tidak diperhitungkan justru bisa memberikan tamparan keras. Syaratnya, tim harus memiliki keberanian untuk terus menekan dan menyerang seperti yang diperagakan Kosovo.
Keberanian itu pun ditunjukkan para pemain Kosovo yang pada masa kecilnya menderita ketika negaranya berperang melawan Serbia pada 1998-1999. ”Kami menunjukkan siapa itu Kosovo. Kami datang dari negara kecil tetapi berhati besar dan memiliki banyak talenta muda berbakat,” ujar Berisha.
Sebelum menghadapi Kosovo, Inggris sebenarnya sudah mampu menjaga pertahanan dengan baik ketika melawan Republik Ceko, Montenegro, dan Bulgaria. Dari tiga laga itu, baru Montenegro yang bisa membobol gawang Inggris satu kali. Dari sisi produktivitas gol, Inggris mengoleksi 14 gol dari tiga laga itu saja.
”Kesalahan bertahan pada malam ini sangat mendasar dan tidak ada kaitannya dengan filosofi sepak bola kami,” ujar Southgate seperti dikutip The Telegraph. Southgate menegaskan bahwa timnya sudah memiliki struktur pertahanan yang baik. Kesalahan itu merupakan kelalaian individu.
Aksi Ronaldo
Pada laga lainnya, Rabu dini hari, Portugal berpesta gol dengan mengalahkan Lithuania 5-1. Cristiano Ronaldo menyumbang empat gol dan pemain Juventus itu kini mengoleksi total 93 gol bersama timnas. Berkat Ronaldo, Portugal berada di peringkat kedua klasemen Grup B dengan 8 poin.
”Saya sudah mencetak satu gol ke gawang Serbia dan empat gol malam ini. Saya hanya ingin terus bermain seperti ini,” ujar Ronaldo. Pelatih Portugal Fernando Santos semakin tegas mengatakan bahwa Ronaldo merupakan pemain terbaik di dunia dan tidak dapat dibantah. (AFP/REUTERS/DEN)