Kebakaran hutan dan lahan di Jambi kembali merenggut nyawa. Seorang warga tewas tertimpa pohon yang tumbang di lokasi kebakaran lahan Desa Matagual, Kecamatan Batin XXIV, Kabupaten Batanghari, Jambi, Jumat (13/9/2019).
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS—Kebakaran hutan dan lahan di Jambi kembali merenggut nyawa. Seorang warga tewas tertimpa pohon yang tumbang di lokasi kebakaran lahan Desa Matagual, Kecamatan Batin XXIV, Kabupaten Batanghari, Jambi, Jumat (13/9/2019).
Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 12.00. Api tengah meluas di wilayah itu mulai merambat areal kebun karet Suparmi (40). Ia dan suaminya pun berusaha memadamkan api dengan peralatan ember dan penyiram tanaman.
Namun, tiba-tiba sebuah pohon kering tumbang dan menimpa dirinya. Nyawanya tak tertolong. Ia tewas di lokasi kebun terbakar dengan kondisi luka parah bagian kepala dan kaki.
“Korban langsung dibawa ke Puskesmas,” kata Inpektur Satu Heri Hermansyah, Kepala Polsek Batin XXIV.
Komandan Manggala Agni Batanghari, Rinaldi, mengatakan kebakaran di wilayah itu sudah berlangsung tiga hari. “Kebakarannya semakin meluas. Diperkirakan sudah lebih dari 10 hektar,” katanya.
Pada hari sebelumnya, tim masih memadamkan di lokasi kebakaran tak jauh dari desa itu. Tim baru dapat bergeser ke Matagual sejak Jumat siang. Di wilayah itu, Satelit Terra dan Aqua mendeteksi 4 titik panas.
Selain di Batanghari, menyebar 175 titik panas di seluruh wilayah Jambi dengan tingkat kepercayaan di atas 80 persen. Sebaran terbanyak di Kabupaten Muaro Jambi 126 titik dan Tanjung Jabung Timur 30 titik. Sedangkan di Kabupaten Sarolangun ada 9 titik dan di Tebo ada 4 titik.
Kasus korban tewas di lokasi kebakaran lahan dan hutan sudah dua kali terjadi. Pada 23 Agustus lalu, seorang petugas Manggala Agni Daerah Operasi Muara Bulian, Kabupaten Batanghari, Asmara (39), meninggal karena tertimpa pohon yang tumbang di lokasi kebakaran di Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Thaha Syaifuddin. Nyawanya tak tertolong setelah menjalani perawatan intensif akibat luka parah yang dialami.
Tak hanya korban tewas, jumlah penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) terus meningkat di Kota Jambi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Jambi, jumlah penderita ISPA pada Juni 7.142 kasus, naik pada Juli menjadi 9.316 kasus. Angka tertinggi sepanjang Agustus hingga 10 September dengan jumlah 11.251 kasus.
Dari pantauan satelit NASA, sepanjang 2019 hingga 8 September terdapat 8,102 titip panas melanda Provinsi Jambi. Kebakaran hebat ini, jika ditelisik dari Citra Satelit Lansat TM 8 hingga tanggal 31 Agustus 2019 telah menghanguskan lahan seluas 18.584 hektar.
Dari luas tersebut, menurut data yang diolah Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi, 8,168 hektar di antaranya terjadi di rawa gambut yang tengah mengering. Gambut yang terbakar ini, 2,978 hektar di antaranya atau lebih dari 36 persen terjadi di gambut dengan kedalaman lebih dari 4 meter.