logo Kompas.id
UtamaMenanti Sturmovik Pulang ke...
Iklan

Menanti Sturmovik Pulang ke Shenzhen

Keadaan memang tak mudah bagi Huawei enam bulan terakhir. Raksasa telekomunikasi ini limbung setelah pasokannya diputus dan petingginya ditangkap, sementara industri ponsel pintar terus bergolak.

Oleh
DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/O3FGgFykZX4PqnFRc-6Vy2_Yet8=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2FCHINA-ELECTRONICS-EXPO_82063040_1565192926.jpg
AFP/FRED DUFOUR

Pengunjung berkerumun di stan Huawei dalam pameran Consumer Electronics Expo di Beijing, China, 2 Agustus 2019. Pemerintah China mengupayakan Huawei bisa mengikuti penawaran lelang uji coba pemasangan jaringan seluler 5G di India.

Keadaan memang tak mudah bagi Huawei dan karyawannya enam bulan terakhir. Raksasa telekomunikasi ini limbung setelah pasokannya diputus dan petingginya ditangkap, sementara industri ponsel pintar terus bergolak dengan perebutan kue pasar antara pemain baru dan lama. Dunia tidak menunggu, sementara kaki Huawei terikat sehingga tidak bisa berlari.

Tahun ini, Huawei harus merevisi ramalan pendapatannya, berkurang 30 miliar dollar AS, karena kebijakan ”Entity List” yang dirilis Pemerintah Amerika Serikat (AS). Dampaknya, perusahaan pemasok komponen dari negara yang sama juga enggan berkongsi. Angka itu disebut ”mendatar” karena hampir sama dengan pendapatan tahun 2018. Hasil serupa diprediksi masih terulang tahun 2020.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000