Valentino Rossi dan Marc Marquez kembali terliat dalam situasi panas menjelang balapan MotoGp seri San Marino. Mereka nyaris bertabrakan dan mengingatkan pada rivalitas sengit keduanya pada 2015.
Oleh
Yulvianus Harjono
·5 menit baca
MISANO, SABTU – Rivalitas Marc Marquez dan Valentino Rossi kembali memanas jelang balap MotoGP seri San Marino di Sirkuit Misano, Minggu (15/9/2019) ini. Kedua pebalap yang saling berbagi rekor dunia MotoGP itu nyaris saling bersenggolan dan harus dipanggil pengawas balapan pada kualifikasi Sabtu (14/9) malam.
Kualifikasi untuk menentukan posisi start di MotoGP seri San Marino itu memang berlangsung sengit. Pebalap KTM, Pol Espargaro, di luar dugaan sempat menyabet waktu tercepat di kualifikasi tahap kedua (Q2) sebelum akhirnya catatan waktunya disalip pebalap Yamaha, Maverick Vinales, di detik-detik akhir kualifikasi itu.
Untuk pertama kalinya sejak Maret lalu, Vinales merebut posisi start terdepan di seri balap MotoGP musim 2019 ini. Namun, sorotan pada kualifikasi itu bukan hanya tertuju pada Vinales dan Espargaro—pebalap yang menangis haru seusai meraih waktu tercepat kedua di kualifikasi itu. Perhatian para penggemar MotoGP juga tertuju pada dua pebalap terhebat dari dua generasi berbeda, Marquez dan Rossi.
Kedua pebalap yang dikenal tidak akur itu saling bersaing sengit di putaran akhir pada kualifikasi itu. Rossi ngotot ingin menyalip Marquez yang ada di depannya menjelang akhir kualifikasi kedua. Sebaliknya, Marquez enggan mengalah. Insiden itu nyaris mengakibatkan keduanya gagal mencatatkan waktu maksimal dan nyaris terjatuh. Padahal, dalam kualifikasi, waktu menjadi tolak ukur, bukan posisi akhir saat finis.
Klarifikasi Marquez
Tak heran, seperti dilansir Crash, Rossi dan Marquez langsung dipanggil menghadap pengawas balapan untuk dimintai penjelasannya terkait insiden itu. Belum diketahui putusan dari pengawas balapan tersebut. Jika terbukti bersalah, yaitu menghalang-halangi pebalap lainnya, keduanya bisa dijatuhi hukuman penalti mundur posisi di garis start. Marquez dan Rossi hanya mencatatkan waktu tercepat kelima dan ketujuh di kualifikasi itu.
"Awalnya saya tidak paham apa yang terjadi karena mendahului seperti itu pada saat kualifikasi sedikit aneh," ujar Marquez dikutip Crash.
"Saya tidak tahu apa tujuannya, anda harus menanyakan pada dia (Rossi). Tetapi saya akan menjelaskan dari awal supaya publik jelas karena orang akan berpikir \'dia mengikuti Valentino\' tetapi itu tidak demikian," ujar Marquez.
"Saya keluar dari garasi dalam kesempatan terakhir saya dan anda bisa cek, saya sendirian. Kemudian saat saya tiba dari belakang, Velentino sedang menunggu atau berkendara sangat lambat dan kemudian saya hanya di belakang dia karena saya berada di depan dia dalam catatan waktu dan tujuan saya adalah bukan memacu hingga lap terakhir saya," jelas Marquez.
"Kami memasuki lap terakhir, saya mengambil jarak di antara kami. Kemudian saat kami keluar dari Tikungan Enam dia menyentuh bagian hijau jadi lapnya dibatalkan. Kemudian saya melihat dia memacu kencang, tetapi tidak super cepat. Kemudian saya memiliki peluang untuk langsung mendahului," lanjut pebalap asal Spanyol itu.
"Benar bahwa kemudian di tikungan cepat saya menyentuh bagian hijau, tetapi saya hanya melihat itu (kemudian) di TV karena di atas sepeda motor saya tidak mengetahui itu. Jadi saya terus memacu, tetapu kemudian kami tiba di Tikungan 14, saya masuk dan saya melihat satu sepeda motor hitam-kuning datang sangat cepat di sisi dalam dengan kecepatan seperti itu tidak mungkin melintasi tikungan," ujar Marquez.
"Saya beruntung bisa menghindari tabrakan, ini (berkat) reaksi yang bagus, dan reaksi kedua dengan tangan saya, saya ingin menjelaskan bahwa itu bukan untuk mengucapkan maaf, itu untuk mengatakan \'apa yang terjadi di sini?\' karena saya tidak mengerti," tegas Marquez.
"Tetapi hal terbaik bagi saya adalah saat ini saya bisa mengindari tabrakan," tegas Marquez.
Rivalitas panas Marquez dan Rossi bukan lagi hal asing. Hubungan kedua juara dunia MotoGP itu memburuk pasca-insiden di seri Malaysia, 2015 silam. Ketika itu, Rossi dituding pihak Honda sengaja “menendang” motor Marquez yang membuatnya terjatuh di balapan itu. Rossi pun dihukum tiga poin penalti yang membuat dirinya start dari belakang pada balapan terakhir di Valencia. Hukuman itu merusak pada kans Rossi meraih gelar juara dunia musim itu.
Tindakan Rossi itu sempat dibalas Marquez, terakhir pada insiden di seri Argentina, 2018 lalu. Marquez memepet Rossi hingga keluar lintasan dan lantas terjatuh. Marquez pun dihukum penalti 30 detik. Hukuman itu membuat posisinya melorot, yaitu dari urutan kelima menjadi finis ke-15 di balapan itu. Saat itu, Rossi yang marah berkata, “Marquez berbahaya bagi MotoGP.”
“Ini adalah situasi yang buruk karena ia merusak olahraga ini. Dia tidak menghormati rival-rivalnya. Tidak pernah. Terus terang, saya jadi takut turun di lintasan balap ketika ada Marquez di sana,” tutur Rossi saat itu.
Marquez memang tengah berambisi besar juara di San Marino sebagai penebusan atas kekecewaan beruntun di dua balapan sebelumnya. Pemuncak klasemen pebalap musim 2019 itu disalip rival-rivalnya di tikungan terakhir pada dua seri sebelumnya, yaitu di Austria dan Inggris. Jika juara, Marquez bakal menyamai rekor Rossi, yaitu tiga kali memenangi balapan kelas MotoGP di Misano. Marquez sebelumnya juara di seri itu pada 2015 dan 2017 silam.
Juara bertahan MotoGP asal Spanyol itu sempat tampil meyakinkan, yaitu mencatat waktu tercepat pada sesi latihan bebas keempat atau pemanasan menjelang kualifikasi, Sabtu. Namun, menjelang akhir sesi latihan itu, ia tergelincir di tikungan kedelapan sirkuit tersebut. Beruntung, ia tidak cedera maupun terluka serius sehingga bisa mengikuti kualifikasi di hari yang sama.