Turnamen Olahraga Air AL Diharapkan Kembangkan Wisata Bahari Cirebon
Untuk pertama kali, Pangkalan TNI Angkatan Laut Cirebon bersama Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, menggelar Navy Open Tournament di Pelabuhan Cirebon, Sabtu-Minggu (14-15/9/2019).
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Untuk pertama kali, Pangkalan TNI Angkatan Laut Cirebon bersama Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, menggelar Navy Open Tournament di Pelabuhan Cirebon, Sabtu-Minggu (14-15/9/2019). Selain mengenalkan olahraga perairan, kegiatan ini juga diharapkan mengembangkan wisata bahari Cirebon.
Navy Open Tournament atau turnamen olahraga air AL itu dilaksanakan dalam rangka HUT Ke-74 TNI AL dan HUT Ke-650 Cirebon. Turnamen tersebut memperlombakan cabang fin swimming putra dan putri nomor laut 3.000 meter serta dayung perahu karet. Sebanyak 88 atlet dari 18 klub mengikuti cabang fin swimming dan 26 tim turut serta dalam lomba dayung.
Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis bersama Komandan Lanal Cirebon Letnan Kolonel Laut (P) Agung Nugroho membuka turnamen tersebut. Peserta berasal dari Cirebon, Bandung, Surabaya (Jawa Timur), dan Jakarta. Mereka beradu cepat di kolam perniagaan Pelabuhan Cirebon yang juga diisi sejumlah kapal barang.
Agung menilai, kegiatan tersebut diminati masyarakat. Awalnya, pihaknya menargetkan 50 peserta. Namun, yang mendaftar lebih dari 80 orang meskipun masih didominasi marinir. Ini menunjukkan, para atlet membutuhkan wadah baru untuk uji tanding.
Menurut Agung, kegiatan tersebut tidak hanya menyosialisasikan olahraga air kepada masyarakat, tetapi juga memberdayakan potensi wisata Cirebon. Garis pantai Kabupaten Cirebon mencapai 54 kilometer, sedangkan Kota Cirebon sepanjang 7 kilometer.
Selama ini pelabuhan dikenal kotor. Begitu pun dengan pantai utara Cirebon yang berlumpur. Kami mencoba mengubah kondisi ini melalui Navy Tournament. Kalau masyarakat peduli terhadap laut, mereka akan menjaganya
”Selama ini pelabuhan dikenal kotor. Begitu pun dengan pantai utara Cirebon yang berlumpur. Kami mencoba mengubah kondisi ini melalui Navy Tournament. Kalau masyarakat peduli terhadap laut, mereka akan menjaganya,” ujar Agung.
Menurut dia, pemberdayaan wilayah perairan melalui pariwisata merupakan salah satu tugas pokok TNI AL. Untuk itu, pihaknya bakal membuat turnamen olahraga air AL rutin setiap tahun. ”Perekrutan ke depan untuk TNI AL harus mempertimbangkan prestasi olahraga air,” ungkapnya.
Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis mengapresiasi turnamen tersebut. ”Kegiatan ini merangsang wisata bahari Cirebon karena memperkenalkan potensi laut Cirebon. Tahun berikutnya, kami akan coba tata pelabuhannya,” ujar Azis, yang akan berkoordinasi dengan PT Pelindo II Cabang Cirebon, pengelola pelabuhan.
Infrastruktur pelabuhan yang beroperasi sejak masa kolonial itu sudah tidak memadai lagi. Dermaga penumpang tidak tersedia. Kedalaman kolam pelabuhan yang minus enam meter low water spring (LWS) membuat kapal besar, termasuk pesiar, tak mampu bersandar. Sebagian besar aktivitas pelabuhan hanya bongkar muat batubara.
Akhirnya, kunjungan turis melalui pelabuhan sangat minim. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cirebon mencatat, lima tahun terakhir, baru dua kapal pesiar singgah di Cirebon. Padahal, kapal itu mampu membawa puluhan bahkan lebih dari seratusan turis.
Kondisi ini juga terekam dalam data Badan Pusat Statistik Kota Cirebon, jumlah wisman ke Kota Cirebon anjlok. Dari 20.618 orang pada tahun 2012, menjadi hanya 11.558 wisman, lima tahun kemudian.
Oza Peby Mulyani (20), pemenang fin swimming putri nomor laut 3.000 meter dari klub Tirtamerta Bandung, mengeluhkan kotornya air kolam pelabuhan. ”Jarak pandang mungkin hanya 10 meter karena banyak kotoran, seperti lumpur. Airnya juga bau oli,” ujar Oza, yang mencatatkan waktu 34 menit dan 3 detik.