Warga Didera Gangguan Kesehatan
JAKARTA, KOMPAS— Gangguan kesehatan akibat terpapar kabut asap mulai dirasakan warga. Saatnya pemerintah lebih serius melakukan mitigasi bencana asap yang terkait dengan gangguan kesehatan.
Rahma (30), salah satu korban paparan asap dari Desa Kota Kandis Dendang, Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, membawa bayinya berobat ke Kota Jambi. Pemeriksaan dokter menunjukkan, anaknya, Alifah (2), menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Karena tak mampu membayar pengobatan, Rahma membawa pulang bayinya ke desa. Alifah pun dirawat sendiri di dalam rumah sepanjang hari, sementara di luar rumah asap sangat pekat.
”Lokasi kebakaran hanya berjarak 1 kilometer dari rumah kami sehingga asapnya sangat pekat di sini,” kata Rahma, Sabtu (14/9/2019).
Jumlah penderita ISPA terus meningkat seiring memburuknya kualitas udara di sejumlah daerah yang menyentuh level sangat tidak sehat sehingga membahayakan kesehatan. Di Kota Jambi, kasus ISPA terus melonjak hingga mencapai belasan ribu. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Jambi, pada Juni terdapat 7.142 kasus ISPA, naik pada Juli menjadi 9.316 kasus. Angka tertinggi terjadi sepanjang Agustus hingga 10 September dengan 11.251 kasus.
Pemerintah didesak menyiapkan rumah singgah yang aman dari paparan asap dan memberi pengobatan gratis bagi warga terdampak. Desakan itu salah satunya disuarakan Beranda Perempuan, organisasi nonpemerintah di Jambi yang peduli masalah perempuan dan tata kelola sumber daya alam.
Aktivis Beranda Perempuan, Zubaidah, mengatakan, dua kabupaten penyumbang asap, yaitu Muaro Jambi dan Tanjung Jabung Timur, belum menyediakan tempat mengungsi bagi korban asap. Akibatnya, banyak korban terpapar kesulitan mendapatkan tempat aman.
Di Kota Jambi juga belum tersedia pengungsian yang aman dari paparan asap. Sejak Agustus lalu, Wali Kota Jambi Syarif Fasha menginstruksikan agar petugas kesehatan di rumah sakit dan puskesmas memberi layanan pengobatan gratis kepada pasien ISPA akibat paparan kabut asap. ”Apabila ada pasien sakit ISPA akibat terpapar asap, mereka wajib dilayani secara gratis,” ujarnya saat itu.
Di Batam, Kepulauan Riau, sejumlah posko kesehatan didirikan untuk melayani penderita ISPA akibat terpapar asap. Langkah ini ditempuh menyusul kualitas udara di Batam yang merosot hingga di level tidak sehat.
Para pekerja lapangan menjadi pihak yang paling terdampak asap pekat. Mereka mengeluhkan mata perih dan sesak napas. ”Gampang capek saat bekerja karena napas agak berat,” kata Yudi (43), salah satu pekerja di Pelabuhan Kargo Batu Ampar, Batam.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi mengimbau warga segera berobat ke puskesmas terdekat jika merasa kesehatannya terganggu akibat kabut asap. Selain itu, warga juga disarankan mengenakan masker jika beraktivitas di luar ruangan.
”Di tengah kondisi (asap) seperti ini, harus ada upaya ekstra untuk menjaga kesehatan. Memperbanyak minum air putih dan megonsumsi buah-buahan bisa menjadi salah satu cara menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat,” kata Didi.
Intensifkan hujan buatan
Upaya penanganan kebakaran dan bencana kabut asap terus dilakukan pemerintah. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar di Jakarta mengatakan, hujan buatan dan water bombing diintensifkan. Sepanjang Jumat dan Sabtu, hujan buatan dilakukan di Riau dan Kalimantan Tengah.
Ia menegaskan, upaya penegakan hukum bagi pelaku pembakaran hutan dan lahan juga dilakukan. ”Saya menurunkan tim untuk operasi penegakan hukum di Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah,” kata Siti.
Sejauh ini, Kementerian LHK menyegel lahan konsesi yang dimiliki 42 perusahaan dan satu lahan yang dimiliki perorangan yang tersebar di Jambi, Sumsel, Riau, Kalbar, dan Kalteng. Dari 42 perusahaan ini, paling banyak, yakni 28 perusahaan, adalah perkebunan sawit. Tiga di antaranya perusahaan dari Malaysia dan satu perusahaan Singapura.
Di Pekanbaru, Riau, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letnan Jenderal Doni Munardo, kemarin, menggelar pertemuan tertutup dengan Gubernur Riau Syamsuar dan semua bupati/wali kota di Riau. Dalam pertemuan, kepala daerah didorong mencabut izin lingkungan perusahaan yang konsesinya terbakar dan menggugat secara perdata untuk pembekuan administrasi perusahaan.
Seusai pertemuan, Hadi menegaskan akan melaksanakan janji Presiden Joko Widodo untuk mencopot petinggi TNI yang gagal menjaga wilayahnya dari kebakaran hutan dan lahan.
Negara tetangga
Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan gambut di wilayah Indonesia juga berdampak pada negara tetangga, yakni Singapura. Kemarin, kualitas udara Singapura memburuk hingga level tak sehat.
Kondisi itu terburuk dalam tiga tahun terakhir. Dalam laman digitalnya, The Straits Times memuat berita berjudul ”The Haze is Back”. Asap dikhawatirkan mengancam gelaran Grand Prix Formula 1 di Singapura, pekan depan.
Situasi serupa dihadapi Malaysia. Menteri Lingkungan Hidup Malaysia Yeo Bee Yin, sebagaimana diberitakan bernama.com, mengatakan, pihaknya mendukung Indonesia dalam mengatasi kabut asap. ”Kami siap (membantu) jika mereka (Indonesia) menerima tawaran (bantuan) dari kami,” kata Yeo.
(JUM/CIP/ESA/NDU/ITA/INA/SAH/JOS/Reuters)