Ario Bayu Menjajal Semua Genre Film

PINGKAN DEBORA

Ario Bayu

Mengawali karier sebagai foto model, nama Ario Bayu melambung saat ia mulai masuk ke dunia akting. Melalui perannya di film Kala, ia berhasil memukau perhatian penonton. Tak berhenti sampai situ, seiring dengan berjalannya waktu, ia mulai membintangi berbagai film dengan karakter peran yang berbeda-beda.

Ario merasa senang ketika harus memerankan peran yang berbeda-beda walaupun memiliki tantangan tersendiri. Bagi Ario, tantangan tersebut bukan menjadi suatu halangan untuk terus menitik karier di dunia perfilman, melainkan sebagai sebuah inspirasi.

”Kita sebagai pemain harus bisa beradaptasi dengan situasi atau konteks apa pun itu karena itu, kan, medium kita. Di mana saya harus beradaptasi karena ini memang sudah menjadi ruang seni saya. Jadi, genre apa pun kita harus bisa menghadirkan, kalau bisa sampai total,” tutur Ario yang baru menyelesaikan film Ratu Ilmu Hitam.

Dalam berakting, imajinasi ia jadikan sebagai preferensi untuk mendalami perannya. Menurut dia, sebagai seorang kreatif, ia dapat mengulik melalui imajinasinya. ”Imajinasi kita, kan, seluas kosmos, seluas angkasa, jadi kita bisa mengimajinasikan apa yang pengen dihadirkan di film ini,” ujarnya.

Merespons perkembangan perfilman di Indonesia di tengah maraknya film mancanegara, ia menilai secara keseluruhan perfilman Indonesia semakin membaik.

”Kalau kreativitas, saya yakin kita sama, bahkan tidak lebih mengenai kreativitas, kompetensi, kemampuan. Cuman, mungkin yang membedakan cuman budget doang. Jadi, alangkah luar biasanya kalo kita mendapatkan privileged budget yang tinggi. Saya rasa Indonesia bisa, bahkan lebih, hanya tergantung kitanya mau atau enggak?” ujarnya.

Banyak keseruan yang didapatkan dalam industri film Indonesia. Begitu juga dalam menghasilkan sebuah karya bangsa yang luar biasa, menurut dia, diperlukan sebuah kerja sama dan sinergi yang kuat. (**)