Masih Sterilisasi, Kerusakan di Brimob Jateng Belum Ditangani
Hingga Senin (16/9/2019), tim dari Gegana Brimob Mabes Polri dan Kepolisian Daerah Jawa Tengah masih mensterilkan gudang di Markas Komando Brimob Polda Jateng, di Srondol, Kota Semarang.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Hingga Senin (16/9/2019), tim dari Gegana Brimob Mabes Polri dan Kepolisian Daerah Jawa Tengah masih mensterilkan gudang di Markas Komando Brimob Polda Jateng, di Srondol, Kota Semarang. Penanganan kerusakan di Mako Brimob belum dilakukan.
Kepala Biro Logistik Polda Jateng Komisaris Besar M Zari mengatakan, sejumlah kerusakan di Mako Brimob Srondol, antara lain, gudang, kantor, asrama, dan sejumlah unit kendaraan khusus. Menurut dia, saat ini pendataan dan penanganan masih fokus pada rumah warga terdampak.
”Tentu, nantinya (kerusakan di Mako Brimob) akan kami perbaiki. Setelah (sterilisasi) selesai dan dinyatakan clear, baru kami perbaiki. Namun, pada prinsipnya, kerusakan di asrama tidak fatal dan ada anggota Brimob di sana,” kata M Zari.
Pada Senin, tim Gegana masih berupaya mengamankan bahan peledak yang belum terangkut. Dari pantauan, penjagaan dilakukan agar masyarakat tidak mendekat. Terpal masih membentang di pagar yang berbatasan langsung dengan permukiman.
Selain itu, alat berat berupa crane juga dioperasikan untuk mengangkut material reruntuhan di gudang yang sebelumnya terdapat 40 bahan peledak, seperti granat, ranjau darat, dan mortir sisa Perang Dunia II itu. Namun, pengangkatan reruntuhan belum tuntas.
Pelaksana Tugas Kepala Polsek Banyumanik Ajun Komisaris Suradi mengatakan, warga diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing. ”Pada Minggu, warga dikondisikan untuk menjauh, tetapi kini sudah diperbolehkan ke rumah. Untuk proses di Mako saat ini saya tak tahu,” ujarnya.
Pada Minggu, warga dikondisikan untuk menjauh, tetapi kini sudah diperbolehkan ke rumah. Untuk proses di Mako saat ini saya tak tahu. (Suradi)
Sebelumnya, Kepala Polda Jateng Inspektur Jenderal Rycko Amelza Dahniel mengatakan, proses pengamanan bahan peledak di gudang dipastikan aman bagi warga. Artinya, tim Gegana memastikan, jika ada ledakan, serpihannya tak akan sampai rumah warga.
Pada Sabtu pukul 07.00, ledakan terjadi di gudang penyimpanan bahan peledak dan bom militer temuan masyarakat di Mako Brimob Polda Jateng. Gudang itu berisi 40 bahan peledak, seperti granat, ranjau darat, dan mortir sisa Perang Dunia II.
Pada Senin, Polda Jateng masih memperbaiki 44 rumah warga yang terdampak ledakan di gudang Brimob Srondol, yakni di RT 005 dan RT 006 RW 002 Kelurahan Srondol Wetan, Banyumanik. Sebanyak 28 rumah telah selesai diperbaiki. Selain itu, tali asih juga diberikan kepada warga.
Zari mengatakan, kerusakan rumah warga, antara lain, pada kaca pecah, eternit, plafon, dan genteng. ”Kerusakan ini terus kami perbaiki. Selain material, kami juga menyediakan 30 pekerja. Selain itu, kami juga memberikan tali asih berupa sembako kepada warga yang terdampak,” ujar Zari.
Sudjono (59), salah seorang warga yang rumahnya terdampak ledakan, menhatakan, kerusakan terbesar pada asbes atau atap rumahnya. Ia mengapresiasi bantuan yang diberikan Polda Jateng dan berharap keamanan dapat semakin terjaga ke depannya.