Gangguan Listrik Kembali Hentikan Operasional Angkutan Umum
Meski sebelumnya sudah diantisipasi, gangguan aliran listrik kembali berdampak pada layanan operasional angkutan umum. Moda raya terpadu dan kereta rel listrik terhenti sesaat ketika gangguan terjadi.
Oleh
Ayu Pratiwi
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Gangguan operasional kereta rel listrik dan moda raya terpadu kembali terjadi karena suplai listrik terhenti sesaat. Peristiwa kali ini berlangsung pada Selasa (17/9/2019) pagi yang ditandai dengan putusnya aliran listrik selama 1,3 detik. Masalah itu seharusnya tidak terjadi karena sistem transportasi umum didukung dengan aliran listrik dari beberapa gardu induk listrik.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya M Ikhsan Asaad memastikan adanya investigasi penyebab insiden itu. ”Kami akan bertemu dengan jajaran direksi MRT untuk diskusi mengenai masalah itu. Kami sepakat untuk bersama-sama memperbaiki ini,” katanya, Selasa, di Jakarta.
Ia menjelaskan, aliran listrik MRT bersumber dari Gardu Induk PLN Pondok Indah dan CSW. Pada Selasa pagi, Gardu Induk PLN CSW mengalami kedip tegangan selama 1,3 detik.
Masalah itu sebenarnya telah diantisipasi PLN. Sebab, di setiap stasiun PLN, ujar Ikhsan, ada sistem switch yang menghubungkan aliran listrik pada pasokan listrik dari jaringan lain. Sistem switch itu juga terpasang dalam sistem listrik MRT. ”Kalau suplai listrik pertama gagal, bisa pindah ke suplai yang lain. Tadi pagi, saya belum tahu apabila sistem switch itu berfungsi atau tidak,” ujar Ikhsan.
Muhamad Kamaluddin, Kepala Divisi Corporate Secretary MRT Jakarta, menyatakan, gangguan listrik pada pukul 05.10 itu mengakibatkan gangguan operasional beberapa stasiun MRT, yakni Cipete Raya, Dukuh Atas, ASEAN, Istora Mandiri, Blok A, Bundaran HI, Fatmawati, Senayan, Lebak Bulus Grab, Blok M BCA, dan Setiabudi Astra. Beberapa stasiun itu pun ditutup beberapa saat.
Untungnya, jaringan listrik pada jalur kereta tidak mengalami gangguan sehingga tidak perlu melakukan evakuasi penumpang. Pada pukul 06.40, MRT mengumumkan melalui Twitter, semua stasiun telah dibuka dan MRT beroperasi secara normal.
Sementara itu, Senior Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi I Jakarta Eva Chairunisa menjelaskan, pemadaman listrik pada sistem perkeretaapian mulai pukul 05.16. Setelah proses normalisasi, aliran listrik kembali normal pukul 05.48.
Beberapa stasiun yang terkena dampak dari gangguan listrik itu antara lain jalur kereta Duri-Tangerang dan Kebayoran-Serpong. Jalur Duri-Tangerang kembali normal pukul 05.38, sedangkan Kebayoran-Serpong pukul 05.48.
Menurut Eva, gangguan listrik itu terjadi karena listrik mati sesaat pada salah satu gardu induk PLN Jakarta. Kejadian itu terjadi secara mendadak tanpa peringatan dari pihak PLN. ”Dari pihak KAI, kita langsung melakukan koordinasi dengan PLN karena gangguan itu dari PLN, kan, dan kita tidak bisa apa-apa. Pada saat sudah menyala kembali, tim kami langsung melakukan normalisasi,” ucapnya.