Atletico Madrid dan Juventus bertemu di Liga Champions dengan semangat membangun tim yang baru. Kedua tim cukup banyak melepas pemain lama dan merekrut pemain baru musim ini.
Oleh
Herpin Dewanto Putro
·3 menit baca
MADRID, SELASA — Joao Felix (19) adalah salah satu pemain yang merasakan tekanan besar pada laga perdana Grup D antara Atletico Madrid dan Juventus, Kamis (19/9/2019) pukul 02.00 WIB. Pemain muda berbakat Atletico ini akan berusaha mencari jati diri dan keluar dari bayang-bayang ketenaran Cristiano Ronaldo, bintang Juventus dan seniornya di tim nasional Portugal.
Felix yang baru dibeli dari Benfica sudah lama disebut-sebut sebagai penerus Ronaldo. Ia memiliki kemampuan di atas rata-rata untuk pemain seusianya. Atletico pun berani membayar transfer hingga 126 juta euro (Rp 1,9 triliun). Felix menjadi pemain termahal yang pernah dibeli ”Los Rojiblancos”.
Status sebagai calon penerus Ronaldo langsung melekat, terutama karena ia dan Ronaldo berasal dari negara yang sama. Ronaldo sudah berusia 34 tahun dan Felix diharapkan bisa segera menggantikannya.
Namun, dalam persaingan antarklub di Eropa, Ronaldo tidak lagi menjadi figur senior bagi Felix seperti di timnas Portugal. Ronaldo menjadi mimpi buruk Atletico yang harus dilumpuhkan pada laga di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid.
Sebagai pemain mahal dan menonjol di klub, Felix secara tidak langsung memikul beban berat jika Ronaldo datang. Apalagi, Atletico sudah kehilangan sosok Antoine Griezmann di lini serang setelah pindah ke Barcelona.
Mimpi buruk itu diberikan Ronaldo kepada Atletico pada laga babak 16 besar Liga Champions musim lalu. Pada laga pertama di Wanda Metropolitano, Atletico menaklukkan Juventus 2-0 melalui gol dua beknya, Jose Gimenez dan Diego Godin. Namun, Juventus berbalik menang 3-0 pada laga kedua di Turin dan ketiga gol itu dicetak Ronaldo.
Akibat ulah Ronaldo, Atletico tersingkir. Mimpi mereka mengangkat trofi Liga Champions pada laga final yang berlangsung di Wanda Metropolitano pun buyar.
Kini, kedua tim itu bertemu lagi dan Felix sudah mengatakan, ia tidak mau dibandingkan dengan Ronaldo. ”Ronaldo adalah Ronaldo dan saya ingin menjadi diri saya sendiri. Saya di sini untuk menulis kisah saya sendiri,” katanya.
Dampak buruk akibat predikat sebagai penerus Ronaldo itu sudah terlihat ketika Atletico dikalahkan Real Sociedad, 0-2, akhir pekan lalu. Felix tampil buruk dan harus diganti pada awal babak kedua. Atletico kalah untuk pertama kalinya di Liga Spanyol musim ini.
Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone tidak khawatir dengan kekalahan tersebut. ”Kami punya banyak pemain muda yang butuh mendapat banyak pengalaman, salah satunya saat menelan kekalahan,” katanya.
Dalam konteks tim, Simeone juga sedang mencari jati diri. Tidak hanya Griezmann, Atletico juga kehilangan Rodrigo, Godin, Juanfran, dan Filipe Luis. Simeone tengah mengawali era baru dengan para pemain anyar, seperti Renan Lodi, Mario Hermoso, Marcos Llorente, Kieran Trippier, dan Felix.
Identitas baru
Juventus juga sedang membangun identitas baru bersama Pelatih Maurizio Sarri. Mantan pelatih Chelsea ini diharapkan mampu mengubah permainan Juventus yang pragmatis dan membosankan menjadi lebih atraktif.
Namun, proses itu juga tidak mudah karena Sarri butuh waktu. Apalagi, pada dua laga perdana Serie A, Sarri tidak bisa menemani timnya karena menjalani perawatan untuk penyakit pneumonia yang diidapnya. Ketika Sarri sudah bisa turun ke lapangan, akhir pekan lalu, Juventus tampil buruk dan ditahan imbang Fiorentina, 0-0. ”Kami sedang kesulitan untuk merotasi pemain karena kami sedang mencari identitas dan membangun struktur baru,” katanya.
Sama seperti Atletico, Juventus memiliki wajah baru setelah membeli beberapa pemain pada bursa transfer musim panas lalu. Sarri juga memiliki pemain muda berbakat, seperti bek Matthijs de Ligt. Lini tengah diperkuat dengan datangnya Adrien Rabiot dan Aaron Ramsey. Dengan wajah baru ini, Juventus kembali mencoba untuk mendapatkan trofi Liga Champions yang terakhir mereka dapatkan pada 1996.
Tantangan yang dihadapi Sarri pada laga perdana Liga Champions ini tampaknya lebih berat ketika sejumlah pemainnya mengalami cedera. Ia tidak bisa memainkan Giorgio Chiellini, Douglas Costa, Miralem Pjanic, Mattia De Sciglio, dan Marko Pjaca. Pemain yang sangat berpengaruh pada musim lalu, seperti Mario Mandzukic, juga tidak lagi ada dalam skuad. (AFP/REUTERS/DEN)