RIYADH, KAMIS — Arab Saudi memamerkan sisa-sisa pesawat nirawak dan rudal yang menyerang kilang minyak di Abqaiq dan Khurais. Serangan juga dinyatakan berasal dari utara.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Arab Saudi Kolonel Turki al-Maliki mengatakan, penyelidikan lokasi peluncuran pesawat nirawak masih berlangsung. Meskipun demikian, Iran diyakini sebagai pelaku. ”Serangan dilancarkan dari utara dan tidak diragukan lagi didukung Iran,” ujarnya, Rabu (18/9/2019) sore di Riyadh.
Pemberontak Houthi di Yaman mengklaim sebagai pelaku serangan pada Sabtu (14/9/2019) itu. Akan tetapi, Yaman terletak di selatan Abqaiq dan Khurais. Sementara Iran berada di utara kedua provinsi itu.
Seorang pejabat Amerika Serikat yang tidak mau diungkap namanya menyebut serangan berasal dari barat daya Iran. Sementara tiga pejabat lain menyebut serangan itu melibatkan rudal jelajah dan pesawat nirawak. Hal itu menunjukkan serangan lebih rumit dibandingkan dugaan semula. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengirim penyelidik ke Arab Saudi selepas serangan itu. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan konfrontasi besar di kawasan akan berdampak sangat buruk.
Sementara itu, Duta Besar Arab Saudi untuk Inggris Pangeran Prince Khalid bin Bandar juga menyatakan bahwa hampir pasti serangan itu didukung Iran. ”Kami mencoba untuk tidak bertindak gegabah karena yang ingin kami hindari adalah konflik di kawasan,” katanya.
Iran membantah tudingan itu. ”Mereka mau menerapkan tekanan maksimum kepada Iran melalui fitnah. Kami tidak mau ada konflik di kawasan. Siapa yang memulai konflik?” kata Presiden Iran Hassan Rouhani seraya menyalahkan Amerika Serikat dan sekutunya di teluk atas perang di Yaman.
Bukti Pendukung
Selain menuding dengan kata-kata, Riyadh juga menunjukkan bukti-bukti pendukung. Bukti itu antara lain sisa 25 pesawat nirawak dan rudal. Dari sisa pesawat yang dinyatakan ditemukan di kilang, Riyadh menyimpulkan serangan itu menggunakan pesawat nirawak Delta Wing milik Iran. Pesawat itu mengangkut rudal untuk menyerang kedua kilang tersebut. ”Bukti-bukti yang Anda lihat membuat (tudingan) ini tidak terbantahkan. Ketepatan bidikan rudal jelajah menunjukkan peningkatan jauh di atas kemampuan proksi Iran. Pengaturan arah mengindikasikan perjalanan dari utara ke selatan,” kata Al-Maliki.
Ia menyebut rudal Ya Ali dengan jangkauan hingga 700 kilometer diketahui digunakan Garda Revolusi Iran. Rudal itu dinyatakan dipakai dalam serangan ke Abqaiq.
Dalam serangan Sabtu pagi, 18 pesawat nirawak dan 3 rudal diarahkan ke Abqaiq. Seluruh rudal jatuh sebelum mencapai kilang. Sementara untuk Khurais, ada empat rudal diluncurkan.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyatakan, serangan itu akan dibahas dalam sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Riyadh bisa mempersoalkan serangan itu di sidang Majelis Umum.
Ia juga menyebut serangan itu sebagai pernyataan perang. ”Itu penyataan perang secara langsung terhadap mereka (Arab Saudi) dan kami yakin mereka akan melakukan itu,” katanya sebelum bertemu Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman.
Ia dan Mohammed setuju Iran harus bertanggung jawab atas perilaku yang agresif, berbahaya, dan mengancam. (AP/REUTERS)