Pelatih asal Spanyol Julio Banuelos akhirnya dipecat oleh manajemen klub Persija Jakarta karena dinilai gagal mengangkat performa tim. Persija terancam terdegradasi jika gagal bangkit di paruh kedua musim ini.
Oleh
Herpin Dewanto Putro
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS - Sejak ditinggal pelatih Stefano Cugurra alias Teco, Persija Jakarta terus terpuruk dan berada di depan pintu zona degradasi pada musim ini. Tim “Macan Kemayoran” ini belum berhasil menemukan sosok yang tepat untuk mengganti pelatih asal Brasil itu. Pemecatan pelatih Julio Banuelos pada Kamis (19/9/2019) menjadi buktinya.
Banuelos, pelatih Persija asal Spanyol itu dipecat setelah timnya dikalahkan Bali United, 0-1, pada laga Shoppe Liga 1 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Kamis. Ironisnya, ia kalah dan dipecat setelah dikalahkan Bali United yang kini kokoh di puncak klasemen Liga 1 setelah dilatih Teco.
Mantan asisten pelatih tim nasional Indonesia era kepelatihan Luis Milla itu mulai menjalani debut bersama Persija pada Juni lalu. Dalam 14 laga di Liga 1, Banuelos hanya menang tiga kali, imbang tujuh kali, dan kalah empat kali. Ia juga gagal mempersembahkan trofi Piala Indonesia.
Banuelos pada awalnya ditunjuk untuk menggantikan Ivan Kolev yang mundur setelah gagal memenangkan Persija pada tiga laga pertama Liga 1 musim ini. Kolev juga dinilai gagal mengeluarkan kemampuan terbaik Persija pada ajang yang lebih tinggi, yaitu Piala AFC. Dengan demikian, Persija pada musim ini sudah mengganti pelatih sebanyak dua kali.
Padahal, Macan Kemayoran bisa menjuarai Liga 1 musim 2018 dan Piala Presiden 2018 ketika ditangani Teco. Kini, Persija berada di peringkat ke-15 klasemen sementara dengan 17 poin dari 17 laga. Jika terus kehilangan poin, Persija bisa masuk kembali ke zona degradasi atau berada pada peringkat 16 hingga 18.
Manajemen Persija pun sudah gemas dengan berbagai kegagalan Banuelos dan sudah memberi ancaman pemecatan saat Persija menjamu PSIS Semarang, Minggu (15/9/2019). Namun, Banuelos selamat karena Persija menang 2-1. Bali United pun menjadi ujian terakhir dan ia gagal. Manajemen juga memecat asisten Banuelos, yaitu Eduardo Perez. “Kami berterima kasih kepada mereka karena telah memberi warna baru, tetapi Persija butuh hasil,” kata CEO Persija Ferry Paulus.
Dua nama asisten pelatih Persija saat ini, yaitu Mustaqim dan Sudirman sedang dipertimbangkan untuk menjadi pelatih sementara. Ferry juga mengakui bahwa manajemen belum memiliki opsi nama pelatih tetap.
Berakhir tragis
Kiprah Banuelos bersama Persija pun berakhir tragis. Pada laga kontra Bali United itu, Persija sudah sudah tampil dengan kekuatan penuh. Namun, permainan tim mudah dibaca lawan. Umpan-umpan dari pemain yang piawai menciptakan peluang gol seperti Riko Simanjuntak pun sangat mudah dipotong.
Sebaliknya, Bali United tampil lebih efektif dan mampu mencetak gol kemenangan pada menit ke-72 melalui tendangan Melvin Platje. Bola sempat mengenai tiang dalam, dan tidak masuk terlalu dalam ke gawang sehingga para pemain Persija sempat protes ketika wasit mengesahkan gol tersebut.
Para pemain Persija tetap tidak bisa memperbaiki permainan hingga laga berakhir. Ketika wasit meniup peluit panjang, stadion langsung bergemuruh. Para penonton kompak menyerukan kekecewaan terhadap Banuelos. “Julio out…julio out,” teriak para penonton.
Banuelos pun langsung pergi ke ruang ganti dan tidak tidak mendampingi para pemain ketika melakukan tradisi usai laga, yaitu berdiri di tengah lapangan dan menyanyikan lagu “Persija Menyatukan Kita Semua”. Ia juga tidak menghadiri sesi konferensi pers dan diwakilkan asisten pelatih Ahmad Fauzi dan kapten tim Andritany Ardhiyasa.
Dalam kesempatan itu, Andritany juga mengakui bahwa tim sangat kehilangan sosok Teco. “Tahun ini, dengan hilangnya kepala pelatih (Teco) sangat mempengaruhi pola permainan tim. Namun, sebagai pemain profesional, kami harus bisa bekerja sama dengan siapapun,” ujarnya.
Sementara Teco juga merasa sedih dengan situasi Persija yang ia tangani selama dua tahun dan memberinya banyak teman dekat. Ia pun berharap yang terbaik untuk Persija.
Teco juga menilai, Banuelos sebenarnya pelatih yang muda dan berpengalaman. “Tekanan pasti akan selalu datang. Namun, pelatih harus punya karakter yang kuat untuk bisa keluar dari situasi yang sulit,” kata Teco.